BAB 23 : Rancana Satya

55.1K 4K 95
                                    

Seusai mengajar selama 3 jam perut Satya terasa keroncongan. Ia berjalan cepat menuju ruang dosen untuk menaruh buku-bukunya kemudian pergi menyusul Adit yang sudah menunggunya di kantin belakang gedung fakultas ekonomi.

Sesampainya di depan kantin Satya membuka ponselnya memastikan keberadaan Adit di kantin sebelah mana, pasalnya di belakang gedung Fakultas Ekonomi ada 5 kantin. Ia tak mau salah masuk. Setelah memastikan keberadaan Adit di kantin  paling pojok Satya melanjutkan jalannya.

Ketika melewati kantin ketiga Satya tak sengaja melihat seseorang yang beberapa hari ini mengusik hatinya. Tanpa sadar Satya justru berjalan mendekat kearah Kayla yang duduk berdua bersama seorang cowok putih, tinggi dan ganteng. Tapi menurut Satya ia lebih ganteng dari pada cowok itu!.

Satya duduk di belakang Kayla dan melupakan tujuannya kemari yang hendak mengusul Adit. Rasa penasarannya mengalahkan rasa lapar perutnya.

"Oya? Ya ampun aku sampek lupa" kata Kayla yang duduk di belakangnya dan tidak sadar akan kehadiran Satya.

Kayla melupakan apa? Batin Satya. Rasa penasaran Satya semakin bertambah.

"Beneran. Gimana?" ucap suara cowok yang Satya yakini adalah cowok yang kini duduk berdua dengan Kayla.

"Waw selamat ya. Kak Aldi keren deh"

Ooh jadi namanya Aldi. Satya merasa sebal Kayla memuji Aldi

"Nih nanti lo pakek baju ini trus dandan yang cantik. Jam 4 sore harus udah sampai di Corn Cafe. Apa lo mau gue jemput sekalian?"

"Eh makasihh kak bajunya. Kak Aldi mau jemput Kayla? Boleh deh boleh"

Mau kemana sih Kayla. Kok dikasih baju segala. Atau jangan-jangan mereka mau kencan. Satya membukatkan matanya membenarkan fikirannya barusan.

Dret dret

Tiba-tiba ponsel Satya berbunyi notif pesan. Satya segera membukanya dengan sebal.

From : Adit
Sat kamu dimana sih? Ini bakso pesanan kamu udah datang dari 10 menit yang lalu.

Satya baru ingat kalau tadi ia meminta Adit untuk memesankan bakso untuknya sebelum ia berangkat ke kantin.

To : Adit
Makan aja baksonya. Gajadi nyusul

Tak sampai 1 detik sudah ada balasan chat dari Adit.

From : Adit
Bener nih aku makan? Okedeh

Satya menghela nafas, mencoba mendengarkan lagi obrolan Kayla. Namun sudah beberapa detik tidak ada percakapan lagi di belakangnya. Satya berfikir oh mungkin lagi makan. Tapi sampai 1 menit tidak ada tanda-tanda ada percakapan lagi dari 2 orang dibelakangnya. Dengan penasaran Satya menoleh kebelakang, sial mereka berdua sudah menghilang. Ini semua gara-gara Adit yang memecah konsentrasinya.

Dret dret

Ponsel Satya berbunyi lagi

From : Adit
Sat aku lupa nanya. Ini baksonya kamu yang bayar kan?

To : Adit
Baksonya udah kamu habisin?

From : Adit
Udah. Tinggal bayar. Gimana kamu yang bayar kan?

To : Adit
Bayar sendiri. Kan kamu yang makan

From : Adit
Lah kok jadi aku. Kan tadi yang mesen kamu.
Sat
Satya
Bales
Ini ditungguin mbak kantin
Kamu kesini apa aku bayar nanti kamu ganti
Satyaaa

Satya berdecak sebal, Adit terus saja mengirimi pesan.

To : Adit
Iya aku gantiiiiii

Satya menarik nafas pelan menenangkan diri, sebal dengan Adit.

Ia teringat lagi dengan percakapan Kayla dengan cowok tadi. Apa Kayla mau kencan ya.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya. Ia mengambil ponselnya lagi disaku kemudian mencari kontak ketua kelas 4D.

To : Alfan Ketua 4D
Assalamualaikum tolong di infokan ke kelas kalau konsultasi untuk laporan observasi dimajukan hari ini jam setengah 4. Bagi yang tidak mengikuti konsultasi dan hasil laporan tidak sesuai maka saya anggap nilai 0. Trimakasih.

Satya tersenyum ketika chat nya sudah terkirim ke Ketua kelas Kayla.

To be continued
______________________________________

☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang