Bab 22 : Bimbang

54.5K 3.9K 34
                                    

Sudah hampir satu jam Satya duduk di teras rumah dengan tatapan kosong. Entah kenapa rasanya ia tidak berniat melakukan apapun setelah mendapat telepon dari ibunya barusan.

"Sat kamu kenapa sih dari tadi nglamun terus?" Tanya Adit yang tiba-tiba sudah duduk di sebelah Satya.

"Pusing"

"Pusing kenapa?"

"Tadi ibuk nelfon"

Adit menatap Satya bingung. Biasanya saat ibunya menelepon Satya bahagia kenapa sekarang jadi pusing.

"Kenapa pusing?"

"Mau dikenalin sama perempuan"

"Weh serius??" Adit langsung duduk menghadap Satya karena penasaran.

"Hmm"

"Cantik?"

"Iya"

"Ya bagus dong. Trus kenapa malah pusing"

"Gatau"

"Orang mana?"

"Aisyah"

"Aisyah anak pak Ali?" Adit membulatkan matanya terkejut.

"Iya"

"Waw gila. Harusnya seneng dong Sat. Dia perempuan idaman banget. Udah cantik, sholehah, berjilbab, ramah lagi. Kalau aku jadi kamu nggak bakal mikir dua kali Sat."

"Harusnya gitu"

"Apa yang buat kamu bingung"

Satya terdiam tak tau harus menjawab apa. Dia juga tidak tau kenapa ia menjadi bingung, seharusnya ia senang dijodohkan dengan Aisyah.

"Ntahlah, gatau dit"

"Kenapa bukannya kalian berdua udah kenal lama"

"Iya"

"Trus apa yang buat kamu bimbang? Atau jangan-jangan kamu udah suka sama perempuan lain?"

Satya bingung harus menjawab apa, ia tidak tau apakah ia sedang suka dengan perempuan lain atau dia hanya masih ingin sendiri.

"Gatau"

Adit tertawa mendengar jawaban Satya yang ragu-ragu.

"Kenapa?" Tanya Satya heran saat Adit justru tertawa

"Nggak biasanya kamu nggak yakin dengan jawabanmu, jangan-jangan bener kamu lagi suka sama perempuan ya. Siapa? Kayla?"

Mendadak Satya menoleh pada Adit.
"Emang aku terlihat suka sama Kayla?"

"Bisa jadi"

"Kok bisa jadi sih" Satya menatap sebal Adit.

"Iya lah buktinya kamu sering uring-uringan sekarang semenjak Kayla nggak peduli lagi sama kamu, kamu suka kan sama Kayla"

"Ngawur"

"Udah lah Sat, nggak usah gengsian. Kalau suka ya perjuangkan. Bener kamu nggak suka sama Kayla?"

"Gatau"

"Kan kamu sekaran mulai ragu haha. Biasanya dulu kamu jawab dengan tegas nggak suka sama Kayla. Sekarang kamu mulai bingung dengan perasaan kamu sendiri"

"Masa aku suka sama mahasiswiku sendiri sih dit"

"Ya nggakpapa lah Sat. Cinta itu nggak memandang usia dan status. Ga peduli kamu dosen dia mahasiswa, cinta itu bisa datang dari mana saja"

Satya memandang adit takjub "sejak kapan kamu ngerti cinta-cintaan"

"Hei hei jomblo-jomblo gini aku udah katam soal cinta-cintaan." Adit melipat tanganya dan menaik turunkan alisnya.

"Halah udah katam cinta-cintaan tapi masih jomblo aja bangga."

Adit menatap Satya sebal, bisa-bisanya Satya meledek kejombloannya.

"Back to topic. Jadi kamu pilih Aisyah apa Kayla?"

"Aku bingung"

"Halah bingung aja terus Sat. Oiya aku kemarin lihat Kayla pulang kuliah diantar sama cowok"

"Cowok siapa?" Satya langsung menoleh kearah Adit.

"Ganteng tinggi"

"Sama aku ganteng mana?" Sahut Satya cepat

Adit langsung terbahak mendengar pertanyaan Satya. "Ganteng dia lah"

"Oh"

"Idih kenapa? Cemburu?"

"Nggak lah ngapain aku cemburu. Bukan siapa-siapa juga"

"Halah tingkah kamu kaya orang lagi cemburu"

Satya diam tak mau menanggapi Adit lagi. Moodnya sudah membutuk.

"Udah nggak usah cemburu haha yang ngantar pulang Kayla si alvin kakaknya yang sekarang semester 8 haha"

"Kamu bohongin aku?" Satya bersiap mengambil sandalnya untuk dilempar ke Adit. Namun dengan cepat Adit lari kabur ke dalam rumah sambil terbahak.

Satya kembali duduk dengan perasaan sebal.

Belum ada satu menit Satya duduk sudah muncul lagi Adit di belakang pintu "Oiya Sat cuma mau ngingetin cemburu itu tanda cinta" setelah itu Adit langsung kabur lagi sebelum sandal Satya melayang.

To be continued
______________________________________

☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang