Bab 5: Dafa lagi

80.5K 5.7K 99
                                    

""

《《《《♡》》》》
_____________________________________


Di meja belajar Kayla menatap kesal buku-bukunya, sudah satu jam ia berniat mengerjakan tugas Akuntansi manajemen namun yang ia tulis hanya tabel tanpa ada jawaban sama sekali.

Sejak tadi ia tak bisa mengerjakan tugas tersebut karena tak suka dengan akuntansi manajemen, rasanya saat dosen menjelaskan tentang debet kredit seolah seperti mendongeng pengantar tidur untuknya.

Ponselnya bergetar tanda ada notif pesan. Dengan semangat Kayla langsung menbukanya, dengan senyum ceria Kayla mendownload foto jawaban akuntansi yang dikirim oleh Ella yang didapat entah dari mana Kayla tak peduli.

Bukannya langsung mengerjakan, sekarang Kayla justru menopang dagunya mengingat tadi sore saat di toko buku bersama Satya. Mengingatnya saja sudah membuat senyum Kayla terus mengembang, mengingat degup jantungnya yang kencang saat berada di dekat Satya.

Saat asyik melamun pintu kamarnya diketuk brutal disertai teriakan-teriakan yang menyebalkan. Kayla segera membuka pintu, kesal dengan kerusuhan yang diperbuat oleh kakaknya Alvin.

"Apa sih kak" tanya Kayla memandang kakaknya kesal.

"Disuruh mama turun makan malam."

"Oke yuk" Kayla menarik kakaknya dengan setengah berlari, ia sengaja supaya kakaknya kesal.

"Kalo mau lari jangan ajak-ajak gue. Gue gak mau nyungsep lagi ditangga." ucap Alvin kesal. Memang dulu Alvin pernah jatuh dari tangga gara-gara Kayla yang mengajaknya berlarian dan membuatnya trauma sekaligus kesal jika diajak lari-lari di lantai dua.

Sesampainya di meja makan ternyata ayah bunda dan adiknya Rana sudah duduk manis menunggunya.

Melihat ayam kecap kesukaannya ada dimeja makan mata Kayla langsung berbinar dan langsung duduk manis diantara Alvin dan Rana.

"Makan pakek sayur" Alvin menaruh sayur brokoli di piring Kayla sambil terkekeh geli.

Dengan cemberut Kayla mengambil brokoli dan memindahkan ke piring Rana yang dihadiahi pelototan tajam oleh Rana. Tak mau memakannya Rana langsung mengembalikan ke piring Kayla lagi dan Kayla memindah ke piring Alvin bagitupun seterusnya. Selalu saja seperti itu jika ada sayur brokoli, entah kenapa mereka bertiga bisa kompak membenci brokoli.

"Alvin, Kayla, Rana stop! Jangan kayak anak kecil. Makan brokolinya!" Ucap mama Ana sambil menaruh brokoli di piring ketiga anaknya.

"No!" Jawab mereka bertiga serempak.

"Makan! Mama nggak mau tau."

"Ma Rana gak mau,"

"Kayla juga gak mau"

"Alvin juga ga-"

"Makan!" Potong mamanya

Mereka bertiga menelan ludah dengan susah payah sambil menatap nanar brokoli dipiringnya. Brokoli benar-benar membawa petaka.

Selesai makan malam ayah dan Rana meninggalkan meja makan terlebih dahulu. Tinggalah Kayla, Alvin dan bundanya yan masih dimeja makan.

"Kay kemana Dafa kok gak pernah kesini? Kamu juga gak pernah bawain makanan buat dia?" Tanya mamanya saat Kayla akan berdiri.

Kayla kembali duduk.

"Kayla udah gak sama Dafa lagi ma"

Mama Ana langsung terkejut sedangkan Alvin hanya biasa-biasa saja karena ia sudah tau. Ia sudah mendengar gosip itu dikampus beberapa hari yang lalu.

"Kenapa Kay? Ih padahal mama seneng lo sama Dafa. Udah baik, sopan kayaknya juga sayang banget sama kamu Kay"

"Dulu Kay juga berfikir seperti itu ma tapi itu dulu sebelum tau kalau Dafa selingkuh"

"Apa???" Teriak mamanya tanpa sengaja

"O kadi Jadi bener gosip itu. Sialan awas aja besok gue kasih pelajaran lo Daf berani-beraninya nyakitin adek gue." Alvin mengepalkan tanganya kesal.

"Udah deh kak. Gue juga udah move on kok. Kerjain aja tuh skripsi lo yang gak kelar-kelar daripada ngasih pelajaran Dafa"

Sedangkan mamanya hanya tersenyum memandang kedua anaknya yang selalu tak akur namun diam-diam saling perhatian satu sama lain.

"Lo tadi di Mall sama siapa?" Tanya Alvin mengalihkan pembicaraan.

"Sama Ella lah. Kok lo tau sih kak? Jangan bilang lo ngikutin lagi"

Alvin langsung nyengir tak berdosa.

"Gue sih sebenarnya seneng ya kak kalo Ella bisa jadi kakak ipar gue, tapi gue kasian sama dia"

"Kenapa?" Alvin mengernyit bingung.

"Kasian kalo Ella dapet cowok kekanakan sekaligus menyebalkan kayak lo. Hahaha"

"Sialan." Alvin berniat mencubit Kayla namun kalah cepat dengan Kayla yang sekarang kabur. Terjadilah aksi kejar-kejaran mengelilingi meja makan.

"ALVIN KAYLA BERHENTIII" teriak mama Ana kesal melihat anaknya yang selalu seperti Tom and Jerry kalau dirumah. Untung saja Rana sedikit pendiam tidak seperti mereka berdua yang selalu bikin keributan dirumah.

Mereka berdua serempak berhenti karena bentakan mamanya. Namun perkataan Alvin kembali membuat suasana ramai lagi.

"Oya Kay. Gue juga gak mau punya adik ipar lebih tua kayak om-om yang tadi jalan sama lo di Mall haha"

"Om-om?" Tanya mamanya bingung.

"Apa? Sialan dia bukan om-om dia pak Satya dosen gue. Lagian dia masih 26 tahun jadi bukan om-om" jawab Kayla tak mau mamaanya berpikir macam-macam.

"Tetep aja om-om. Jangan percaya Kayla ma" teriak Alvin yang kini berlari dari kejaran Kayla.

"Kak Alviiinnn awas loo!!"

Dan aksi kejar-kejaran Tom and Jerry berlanjut lagi membuat mama Ana benar-benar frustasi.

To be continued
______________________________________

☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang