Bab 47 : hari bahagia (End)

77.7K 3.8K 231
                                    

Kayla duduk di kursi memejamkan matanya karena sedang di rias. Hatinya benar-benar sudah tidak karuan antara gugup dan bahagia bercampur menjadi satu. Ia akan menjadi seorang istri dari pria paling dingin yang pernah ia temui bernama Satya Pamungkas. Kayla benar-benar tak menyangka bisa menikah dengan dosennya, ia sering membaca novel tentang dosen yang menikah dengan mahasiswanya dan itu menurut Kayla sangat tidak mungkin, tapi hari ini siapa yang menyangka semua itu mungkin dan terjadi pada dirinya sendiri.

"Mbak nanti beneran ya make up nya natural aja" ucap Kayla

"Iya"

Ini sudah ketiga kalinya, Kayla meminta penata riasnya agar make up nya terlihat natural, ia tidak suka make up tebal menurutnya itu terlalu berlebihan dan ia yakin pak Satya pasti lebih suka yang natural.

"Kay"

"Hm?"

"L-lo beneran mau nikah hari ini?" Tanya Alvin sedikit murung.

"Ya iyalah, gimana sih kan ini juga udah dirias masa nggak jadi"

"Hmm"

Kayla langsung memicingkan matanya, ada yang aneh dengan Alvin. Tidak biasanya kakaknya bersikap menyedihkan seperti ini.

"Kenapa?"

Alvin tidak menjawab tapi hanya menggeleng.

Kayla menghela nafasnya.

"Mbak, boleh nggak aku ngobrol dulu sama kakaku bentaaar aja"

"Oke"

"Kenapa?" Tanya kaula saat kini ia sudah hanya berdua saja denga  alvin.

"Setelah nikah l-lo tetap tinggal disini kan?"

Kayla terdiam, sejujurnya ia ingin sekali tetap tinggal dirumah ini tapi pak Satya mengajaknya hidup mandiri di kontrakan baru untuk sementara.

"Sepertinya gue mau pindah ke kontrakan baru sama pak Satya"

"Kenapa nggak tinggal di sini aja?"

Kayla menghela nafasnya, "sebenernya gue juga mau tetep tinggal disini, tapi pak Satya ngajak hidup mandiri. Katanya kita tinggal dikontrakan baru dulu sementara."

"Gue nggak ada temen berantem lagi dong" ucap Alvin lemah.

"Apaan sih, tuh ajak berantem Rana" ucap Kayla sambil menahan air matanya, rasanya ia tidak sanggup berpisah dengan keluarganya, apalagi dengan Alvin. Walau sebenarnya mereka selalu bertengkar, tapi perlu diakui kalau Kayla sangat dekat dan sayang dengan Alvin.

"Gue pasti kangen berantem sama lo hehe" ucap Alvin dengan menahan tangis, "ya ampun adek gue udah besar, udah mau nikah aja ninggalin gue yang masih jomblo ini."

Alvin menghirup udara sebanyak-banyaknya, "sebagai kakak lo yang baik hati dan tidak sombong gue cuma mau berpesan, kalau udah menikah jangan males-malesan, jangan kaya anak kecil, lo harus lebih dewasa, dan satu lagi lo harus patuh sama suami. Kalau ada apa-apa atau pak Satya nyakiti lo bilang sama gue, gue akan selalu ada dibelakang lo Kay. Janji sama gue lo harus bahagia"

Kayla mengangguk, air matanya berjatuhan, "iya gue janji pasti bahagia" Kayla langsung memeluk Alvin.

Setelah kepergian Alvin, Kayla kembali dirias.

Setelah selesai dirias Kayla duduk di kasurnya sambil melihat jam di nakas, harusnya pak Satya sudah sampai.

Terdengar keributan di luar membuat Kayla penasaran, ia langsung berjalan keluar kamar.

"Ada apa?" Tanya Kayla kepada Ella yang kebetulan akan ke kamarnya.

"I-itu penghulu udah datang daritadi, tapi pak Satya belum datang"

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang