Bab 19 : Alasan kayla

56.9K 3.9K 10
                                    

Kebiasaan buruk Kayla sering kebelet buang air kecil sebelum mulai kuliah.

"Kay masih lama nggak sih" tanya Ella yang menunggu di balik pintu.

"Iya bentar"

Tak lama kemudian Kayla membuka pintu dengan wajah cemberut.

"Kenapa sih"

"Gue jadi gak jenak tau, lo panggil terus"

"Yagimana dong udah mau masuk nih. Ayo ah balik kelas"

"Iya"

Kayla mendahului Ella keluar dari lorong toilet.

Brukk

"Aduuh" jerit Ella kesakitan karena dahinya berbenturan dengan dahi Kayla yang menadak kembali masuk ke toilet.

"Ada apaan sih"

"Ada pak Satya" jawab Kayla dengan lemas.

"Lo ada masalah apa sih sama pak Satya?"

"Nggak ada"

"Bohong cepet crita"

"Bawel banget sih. Udah mau masuk juga"

Ella melihat jam di tangannya.

"Masih cukup kok buat crita masih 10 menitan"

Kayla memutar bola matanya malas. Begitulah Ella kalau sudah kepo pasti tak bisa ditolak.

"Iya-iya gue crita"

Flashback on

Setelah pulang kuliah Kayla tak langsung pulang karena haru menunggu kakaknya. Hari ini ia tak membawa mobil karena kebetulan jadwalnya sama dengan kak Alvin jadi bisa hemat bensin.

Menunggu di gazebo sendirian dan tidak ada kegiatan membuat memory otaknya berputar mengingat kejadian tragedi di kejar anjing dan diantar pulang pak Satya. Disisi hati Kayla menjerit senang karena bisa berboncengan dengan Pak Satya tapi disisi lain ia juga merasa sebal karena mungkin sekarang pak Satya menilainya sebagai cewek ganjen yang udah punya pacar masih mendekati cowok lain. Padahal itu hanya kesalahpahaman. Jika waktu boleh diputar ia tidak akan mau memenuhi permintaan konyol Fandi.

Pandangan Kayla tiba-tiba jatuh pada seseorang yang kini sedang berada difikirannya, Ia baru saja duduk di gazebo tak jauh dari Kayla duduk sekarang. Ada perasaan ingin menghampiri pak Satya namun urung kayla lakukan, karena Pak Satya seperti sedang mengangkat telepon.

Melihat raut bahagia di wajah pak Satya membuat jiwa kepo Kayla bergejolak. Dengan hati-hati Kayla berpindah duduk di gazebo sebelah yang cukup dekat dengan Pak Satya untuk mendengar pembicaraannya.

"Belum ada bu. Doakan saja segera"

Kayla tersenyum senang saat bisa mendengar pembicaraan pak Satya dengan jelas.

"Aisyah yang mana bu?"

Kok pak Satya ngomongin cewek ya. Lagi telfon sama siapa sih.

(.....)

"Ooh Aisyah guru SD yang anak pak Ali?"

(.....)

"Aisyah? Baik bu, Aisyah baik ramah juga biasanya nyapa Satya pas ketemu.

Mendengar pak Satya memuji perempuan bernama Aisyah membuat hati Kayla seperti tertusuk jarum. Sungguh ia sangat ingin menjadi Aisyah yang dipuji baik oleh pak Satya.

"Apa bu? Ibu mau jodohin Satya sama Aisyah?"

Duarr

Seperti tersambar petir Kayla mendengar ucapak Pak Satya barusan. Tak kuat mendengar obrolan pak Satya Kayla memutuskan pergi.

Flashback off

"Ooh jadi pak Satya dijodohin"

"Hmm" Kayla hanya menghela nafas sedih

"Emang pak Satya bilang iya?"

"Gatau. Tapi dilihat dari Pak Satya yang muji-muji Aisyah-Aisyah itu, kayanya dia mau deh"

"Belum tentu juga sih"

"Emang iya?"

"Bisa jadi"

"Ih gimana sih tadi katanya belum tentu" ucap Kayla sebal

"Ya emang gue cenayang tau perasaan pak Satya"

"Dah lah gue mau nyerah aja"

"Yaudah"

"Yaudah?"

"Kenapa?" Ella mengangkat alisnya bertanya pada Kayla

"Masa cuman yaudah semangatin gue kek buat berjuang"

"Gimana sih lo tadi katanya nyerah"

"Ntahlah."

"Kalau mau nyerah sebelum perang yaudah gampang tinggal move on doang" ucap Ella enteng kemudian meninggalkan Kayla sendirian di toilet.

"Iihhh nyebelin banget sih!!! Ellaaaa tungguin" teriak sebal Kayla

To be continued
______________________________________

☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang