"Kamu yang kemarin kan? Jadi yang kamu bicarakan kemarin dia Sat?"
Kayla mengangguk kemudian menoleh ke pak Satya, memangnya apa yang dibicarakan pak Satya kemarin?
Satya yang ditatap Kayla mendadak gugup, ia segera mengalihkan pandangannya dan menggaruk tengkuknya. Kenapa ibunya langsung bicara seperti itu saat Kayla datang.
"Kamu siapa namanya? Saya lupa"
Kayla yang ditanya langsung tersenyum "Kayla bu"
"Semester berapa lupa saya?"
Kayla berdehem meredakan kegugupannya, "semester 4 bu"
Ibu pak Satya terdiam seperti memikirkan sesuatu, suasana menjadi hening. "Oo masih semester 4 ya"
Kayla sebenarnya merasa tidak nyaman dengan situasi seperti ini, apalagi ibu pak Satya tidak terlihat antusias dengan kedatangannya, pertanyaan ibu pak Satya seperti hanya untuk basa-basi saja.
Melihat situasi mendadak hening, Satya berdehem memecah kesunyian.
"Oiya Kay kamu mau pesen apa?"
Kayla melihat buku menu makan yang sudah ada di depannya, makanan di sini semua terlihat lezat tapi rasanya ia tidak nafsu makan karena gugup.
"Minum aja pak, jus mangga"
"Makan juga dong, masa saya sama ibu makan kamu cuma minum. Makanan di sini enak-enak loh."
Karena merasa tak enak dengan pak Satya akhirnya Kayla memesan makanan yang sama dengan pak Satya, ayam lodho dan lalapan.
Kayla mengetuk-ngetuk lututnya berfikir keras untuk mencari topik pembicaraan.
"Kamu sibuk apa aja kalau tidak kuliah?" Tanya ibu Pak Satya akhirnya.
Kayla bingung harus menjawab apa, kegiatannya di rumah kalau tidak kuliah hanya nonton drama korea atau cuma baca novel, tidak mungkin dia mengatakan itu.
"Eee nggak ada bu, cuma bantu-bantu mama aja dirumah hehe. Kalau ibu kesibukannya apa di jogja?"
"Ngurus rumah sama rawat cucu kalau ibunya lagi sibuk."
"Umur berapa bu cucunya?" Tanya Kayla berusaha
"Mau 7 tahun, sekarang kelas 1 SD"
Kayla mengangguk dan tersenyum bingung harus tanya apalagi.
"Kalian berdua ada hubungan?"
Kayla langsung menoleh ke ibu Pak Satya kemudian menoleh ke pak Satya, sedangkan pak Satya hanya menggaruk tengkuknya bingung harus mengatakan apa.
"E-enggak kok bu" sahut Satya cepat. Sedangkan Kayla masih bingung dengan pembicaraan ini.
"Kalian nggak pacaran kan?"
Kayla langsung menoleh ke arah pak Satya, sebenarnya pak Satya bicara apa ke ibunya.
"Enggak kok bu enggak" sahut pak Satya cepat.
"Trus? Kalian lagi dekat?"
"Gimana ya bu bingung"
"Kamu dari kemarin bingung terus"
"Maksudnya bagaimana ya bu?" Kayla menatap ibu pak Satya bingung, ia takut salah paham.
"Sebenarnya saya mau menjodohkan Satya dengan Aisyah yang kemarin datang bersama saya, trus dia menolak dan katanya mau ngenalin sama perempuan yang lagi dekat sama dia. Sekarang ditanya muter-muter lagi"
Kayla menganga tak percaya, oh jadi sebenarnya pak Satya keberatan jika dijodohkan dengan Aisyah dan mau mengenalkan kepada ibunya orang yang dekat dengannya, hati Kayla menghangat mendengarnya.
"Padahal saya senang kalau Satya mau sama Aisyah, Aisyah itu baik banget orangnya. Dia juga sering datang ke rumah nemani saya, sering ngajak saya bikin kue. Aisyah pinter buat kue, selain ngajar dia juga punya usaha kue kecil-kecilan."
Hati Kayla mendadak sakit mendengar cerita ibu pak Satya yang membanggakan Aisyah di depannya. Rasanya ia iri dengan Aisyah yang bisa sedekat itu dengan ibu pak Satya.
"Saya di rumah kadang suka kesepian, ayah Satya dosen juga tiap hari ngajar berangkat pagi pulang pasti malem. Dirumah nggak ada teman, Aisyah biasanya saya suruh datang menemani saya. Jujur saja Aisyah itu menantu idaman saya."
"Ibu kok ngomongnya gitu" ucap Satya pelan, ia merasa tidak enak hati dengan Kayla.
"Kan ibu cuman cerita. Kalau Aisyah itu menantu idaman ibu, kalau kamu mau ibu pasti akan sangat senang"
Satya mengusap wajahnya, "tapi Satya nggak ada rasa sama Aisyah bu. Satya suka sama Kayla" ucap Satya spontan dan langsung menutup mulutnya yang keceplosan.
Kayla langsung menoleh ke arah pak Satya tidak percaya, tadi dia tidak salah dengar kan pak Satya mengatakan kalau suka padanya?.
"Pak Satya suka sama Kayla?" Tanya Kayla memastikan pendengarannya tidak salah.
Sedangkan Satya langsung berdehem, wajahnya terasa panas mungkin sekarang wajahnya sudah memerah. Malu sekali, kenapa harus keceplosan sih.
"Ayo dimakan makanannya nanti keburu dingin tidak enak" ucap Satya cepat, untuk mengalihkan pembicaraan.
Kayla hanya bisa menghela nafasnya, sebenarnya ia masih ingin memastikan tapi tidak enak ada ibu pak Satya. Suasana mendadak hening lagi, tidak ada yang memulai pembicaraan. Ibu pak Satya juga diam tidak ada niat untuk berbicara lagi.
Sungguh Kayla merasa kehadirannya sebenarnya tidak terlalu di inginkan oleh ibu pak Satya, ibu Pak Satya masih tetap berharap Aisyahlah yang menjadi pendamping hidup Pak Satya. Kehadiran Kayla seperti tidak dianggap, ibu pak Satya justru membanggakan Aisyah di depannya. Rasanya makanan yang terlihat lezat dihadapnnya mendadak hambar, ingin sekalai Kayla menangis rasanya sangat sakit.
Sampai makanan habispun tidak ada yang memulai pembicaraan, semua seperti hanyut dalam fikirannya sendiri-sendiri.
"Ibu dan pak Satya tadi naik apa?" Tanya Kayla saat mereka akan pulang.
"Tadi naik taksi online" jawab pak Satya
"Bareng saya saja, daripada naik taksi online pak"
Pak Satya menyetujui ajakan Kayla, kini mereka sudah di mobil Kayla untuk segera pulang. Sepanjang perjalanan Kayla masih memikirkan ucapan pak Satya tadi, ingin bertanya tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat. Kayla hanya bisa menghela nafasnya.
To be continued
______________________________________☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆
Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤
![](https://img.wattpad.com/cover/175268938-288-k238580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Dosen
Teen Fiction♡Follow author dulu sebelum baca♡ #1 in literasi (10 juni 2020) #2 in literasi (16-20 juni 2020) #1 in klasik(10 agustus 2020) #1 in pelajar (19 agustus 2020) Kayla putri Raesya cewek cantik primadona difakultasnya tapi bodoh dalam pelajaran, justru...