Bab 29 : Menjenguk Pak Satya

50.8K 3.6K 53
                                    

Setelah tau pak Satya sakit, Kayla menjadi cemas. Ia duduk kembali di gazebo dan menelepon Ella yang ternyata masih dalam perjalanan. Kayla benar-benar tak bisa duduk dengan tenang, ia ingin sekali cepat ke kontrakan pak Satya tapi tak berani sendirian, apalagi pak Satya laki-laki dan di kontrakan lagi sendiri apa nanti kata orang kalau ia nekat kesana sendiri. Kayla tidak mau membuat nama baiknya tercoreng, bisa-bisa nanti ada gosip kalau Kayla diam-diam menjadi simpanan pak Dosen. Big no!. Eh tapi kalau jadi pacar pak Satya mau sih hehe.

15 menit kemudian Ella sudah sampai di depan Kayla.

"Kenapa sih suruh gue buru-buru?"

"Aduh gawat Ell pak Satya sakit"

Ella melipat tangannya di dada "lah terus kenapa?"

"Ihh gimana sih gue kan khawatir, temenin gue yuk jenguk pak Satya"

"What? Heh kita kan mau ada kuliah"

Kayla menggigit ibu jarinya bingung. "Aduuh gimana dong. Urgent ini gue khawatir. Bolos dulu yuk"

"Masa bolos lagi sih Kay. Kita udah pernah bolos sekali jam nya Bu Alfi."

"Sekali lagi deh. Kan kesempatan bolos kita 3 kali satu semester ini. Yuk-yuk"

"Iya deh iyaa kita bolos"

Kayla langsung tersenyum senang "yey, tapi masa kita cuman berdua sih? Minta temenin kak Alvin ya biar ada cowoknya nggak malu gitu sama tetangga pak Satya"

Ella mendelik mendengar Kayla akan mengajak Alvin. "No no no kay. Gausah ajak kak Alvin. Yang lain ajalah. Kak aldi deh apa Fandi"

Kayla mendadak teringat tadi Kak Aldi tiba-tiba menyatakan cinta padanya "nggak kak Aldi pokoknya, dan nggak Fandi juga, Dulu Fandi udah pernah hancurin reputasi gue di depan pak Satya, dia ngaku-ngaku jadi pacar gue. Pokoknya nggak usah ngajak Fandi"

Ella berdecak sebal "pokoknya gue nggak mau sama Alvin"

"Ayolah Ell kali ini aja. Lagian gue tadi nggak bawa mobil, tadi diantar kak Alvin. Masa kita naik motor berdua. Ya ya ya ngajak kak Alvin aja ya dia pasti mau"

"Iya dia mau tapi gue nggak"

"Stttt gue telfon dulu"

"Iihhh nyebelin banget sih" Ella berusaha merebut ponsel Kayla untuk mengahalangi agar tidak menelepon Alvin tapi nyatanya gagal.

"Kak Alvin OTW, katanya 5 menit lagi sampai"

Ella hanya bisa duduk dengan pasrah, malas sekali harus bertemu Alvin.

5 menit kemudian Alvin sudah sampai, ia datang cepat karena kebetulan masih nongkrong bersama temannya di cafe dekat kampus setelah mengantar Kayla.

"Hai Ella manis"

Ella hanya memutar bola matanya malas. Kemudian Ella dan Kayla naik ke bangku belakang.

"Heh kok kalian di belakang semua sih. Berasa jadi sopir gue. Ella manis duduk di depan yuk sama Kak Alvin yang ganteng"

"Idih ogah"

Kayla hanya bisa menghela nafas sebal, selalu saja seperti itu.

"Yaudah kita nggak usah jalan."

Kayla mendadak panik, "eh jangan dong, Ell sana pindah depan" Kayla menyikut lengan Ella.

"Ogah. Lo aja yang di depan. Ogah gue duduk sandingan sama kak Alvin."

"Uhuk-uhuk kok kaya denger ada yang gosipin gue ya" ucap Alvin sambil melirik kebelakang membuat Ella menghentakan kakinya sebal.

"Ell please duduk depan ya. Nanti gue beliin sepatu yang lo incer kemarin deh. Gimana?"

Ella terdiam memikirkan tawaran Kayla, boleh juga sih kebetulan uangnya masih kurang untuk membeli sepatu incaranya.

"Ok"

Setelah Ella pindah kedepan Alvin langsung menjalankan mobilnya dengan senyum bahagia. Sepanjang jalan Alvin terus menggoda Ella dengan gombalan receh yang membuat Kayla ingin muntah mendengarnya.

Sebelum ke kontrakan pak Satya,  Kayla sempat mampir membelikan beberapa makanan dan buah untuk pak Satya. Berkat pak Adit yang memberinya alamat dan dengan bantuan google maps akhirnya mereka sampai di kontrakan pak Satya.

"Kay ini kita mau jenguk orang sakit apa mau camping sih banyak banget. Orang sakit nggak makan sebanyak ini kali" gerutu Alvin karena Kayla membeli banyak macam buah dan makanan dari beberapa snack, roti, ayam goreng, soto ayam, susu kotak, dan oseng kangkung kesukaan pak Satya.

"Biar pak Satya kenyang trus nggak sakit lagi"

Alvin dan Ella hanya pasrah mengikuti Kayla masuk ke rumah yang telah di buka oleh pak Satya.

Kondisi pak Satya cukup memprihatinkan wajah yang pucat, rambut yang sedikit acak-acakan dan baju yang banyak lipatan-lipatannya. Kayla yakin pak Satya terus tidur dari kemarin malam.

"Udah pak rebahan aja nggak papa" ucap Kayla saat melihat pak Satya berusaha untuk tetap duduk di sofa, tapi pak Satya tetap kekeh untuk duduk. Baginya tak sopan menerima tamu dengan rebahan.

"Pak Satya udah makan?"

"Belum, tadi mau pesen makanan lewat ojek online" jawab pak Satya.

"Udah nggak usah, ini Kayla bawa makanan buat pak Satya"

"Ya ampun banyak banget, mana habis saya" kalau saja pak Satya nggak lagi sakit mungkin ia sudah tertawa melihat tingkah Kayla yang memberi makanan orang sakit sebanyak itu, hampir separo meja lebih.

"Nggakpapa pak bisa buat nanti, bisa dimakan sama pak Adit juga."

"Makasih ya"

"Sama-sama pak. Oiya tadi kata pak Adit pak Satya sakit demam, ini Kayla bawain plester kompres demam."

Pak Satya mengangkat sebelah alisnya "ya ampun kaya anak kecil Kay pakai begituan"

Kayla berdecak sebal pak Satya tak mau menggunakannya, Kayla langsung duduk mendekat ke pak Satya.

"Nurut aja sama Kayla biar cepet sembuh. Sini Kayla pakein" kayla langsung membuka plester penurun demam dan memakaikannya di dahi pak Satya.

"Nah gitu dong. Pokoknya Kayla nggak mau pak Satya sakit, harus cepet sembuh. Oiya pak Satya makan ya, Kayla ambilin piringnya. Dapur sebelah sana kan?"

Pak Satya yang masih kaget dengan tindakan Kayla yang mendadak hanya bisa melongo dan mengangguk.

Sedangkan Alvin dan Ella yang  duduk di depannya berasa seperti melihat drama korea secara live.

To be continued
______________________________________

☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang