Cerita 11 : A Confession

3K 249 1
                                    

Kata maaf bagai emas yang tertutup lumpur oleh kejamnya hati..

🌻🌻🌻

Author POV

Tina duduk kembali menikmati hidangannya yang baru separo di makan. Hikaru tersenyum dan berkata, "Wow, Tina suara kamu sangat bagus. Abang baru tahu kalo kamu pandai bernyanyi."

"Terima kasih, bang Hika. Sebenarnya tadi aku tidak ingin tampil. Tapi karena tidak seorang pun yang mengajukan diri, yah terpaksa aku angkat tangan." kata Tina tersenyum sambil mengunyah hidangan ayamnya.

"Keputusan yang tepat, Tina. Penampilan kamu sangat keren dan kamu berhasil mendapat hadiahnya." kata Ilham sambil mengacak rambut Tina bangga. Ayaka tidak memberi komentar apapun. Setelah menghabiskan es krimnya, ia asyik bermain game. Ia tidak peduli dengan atmosfer sekelilingnya dan fokus dengan layar ponselnya.

"Hadiah ini untuk abang." kata Tina memberikan kotak hitam berisi arloji emas pada Ilham.

"Buat abang..? Ah, yang bener..?" tanya Ilham seakan tidak percaya.

Tina mengangguk. "Tiga hari lagi 'kan, abang ulang tahun. Jadi anggap saja ini sebagai hadiah dari aku. Lagi pula, cuma ini yang bisa aku berikan buat abang. Mungkin aku tidak bisa membalas semua kebaikan yang telah abang berikan. Tapi aku janji, aku akan menjadi adik yang baik dan selalu menuruti kata-kata abang." ujar Tina tersenyum sambil membuat simbol dua jari dengan tangan kanannya.

Ilham menahan haru, ia terdiam sebentar dan kemudian ikut tersenyum. "Terima kasih, Tina. Kamu anak yang baik dan abang bangga sama kamu." balas Ilham sambil mengacak rambut Tina dengan sayang.

Hikaru tersenyum melihat kedekatan Ilham dan Tina. "Sebenarnya abang punya rencana untuk merayakan ultah kamu yang ke-24, Ham. Tapi, karena tanggal 15 abang harus berangkat ke Jerman, jadi terpaksa ditunda." kata Hikaru tiba-tiba.

"Oh, ya. Berarti abang berangkat dua hari lagi, dong. Emangnya abang mau bikin acara apa..?"

"Abang baru saja membeli Villa di Bogor. Villa itu milik Paijo, salah satu karyawan abang di kantor. Ia sedang terdesak butuh uang dan abang membelinya. Abang berencana merayakan ulang tahun kamu di Villa itu dan mengajak serta Stefano, Vino, dan Adi. Jadi gimana kalo kita rayakan ulang tahun kamu saat abang kembali dari Jerman..?"

"Sebenarnya ulang tahunku tidak perlu di rayakan bang. Lagian, aku juga udah tua. Tapi kalo abang masih bersikeras juga, itu terserah abang."

"Oke, kalau begitu kamu setuju. Begitu abang kembali dari Jerman, kita akan pergi ke Bogor dan merayakan ulang tahun kamu dan Aya."

Aya yang asyik main game tiba-tiba menoleh ke arah Hikaru.

"Maksud, abang..?" tanyanya.

Hikaru meletakkan sendok dan membersihkan mulutnya dengan tissue dan berkata, "Bulan depan, kalau semua urusan sudah beres, abang akan kembali tanggal 17 Juni. Tanggal 20-nya 'kan ulang tahun kamu yang ke-14. Jadi kenapa nggak sekalian aja di rayain bareng ulang tahun Ilham..? Gimana kamu setuju 'kan..?"

Ayaka mengangkat bahu lalu melanjutkan bermain gamenya.

"Tanggal 20 ya..? Lho 'kok tanggalnya sama dengan Tina." cetus Ilham spontan.

"Oh ya..? Emang Tina tanggal berapa..? tanya Hikaru.

"Tanggal 20 Mei, bang. Empat hari sesudah ulang tahun aku." jawab Ilham sambil menyesap minumannya.

"Hmm..berarti minggu depan, dong. Sayangnya saat itu, abang sudah berada di Jerman." kata Hikaru dengan raut wajah kecewa.

"Jangan sedih, bang. Begitu abang kembali ke Indonesia, kita 'kan bisa kumpul bareng lagi dan menghabiskan waktu di Villa seperti rencana abang. Disana kita bisa bakar jagung, memanggang ayam, bikin api unggun sambil bermain gitar, atau melakukan kegiatan seru lainnya." kata Tina mencoba menghibur.

Menemukan Cinta Sejati [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang