Cerita 24 : Broken Heart

2.4K 199 4
                                    

Air Mata akan bicara,
Saat kata-kata tidak mampu menjelaskan rasa sakit yang sebenarnya..

🌻🌻🌻

Ayaka POV

Aku melihat Tina di sudut ruangan berganti pakaian secepat kilat, lalu pergi begitu saja meninggalkan aku. Hatiku sedih dan berusaha menahan tangis. Andai saja tadi pagi aku tidak mengungkapkan perasaanku pada Tina, mungkin kami tetap berteman seperti biasa. Aku menyesal karena sempat berteriak pada Tina tadi pagi. Kenapa semuanya jadi serba salah begini. Aku mengikat rambut panjangku dan menghapus air mataku, lalu mulai mengganti pakaianku dengan seragam putih yang diberikan Shihan Gion. Selesai memakai seragam, aku langsung ke lapangan.

"Hei, kamu sini..!"

Aku menoleh ternyata bang Pino yang memanggil.

"Ada apa, bang..?"

"Darimana saja kamu..? Latihan sudah di mulai lima menit yang lalu."

"A-aku dari ruang ganti, bang."

"Kenapa ganti bajunya lama sekali ?Ngapain saja kamu di ruang ganti ?"

"Maafin aku, bang. Soalnya tadi aku ke WC dulu, sakit perut. Makanya jadi terlambat." kataku sedikit berbohong.

"Baik. Kali ini saya maafkan, kalo besok kamu masih terlambat saya akan menghukum kamu. Saya nggak peduli kamu adik Sensei Hika. Mau anak pejabat kek, mau anak menteri kek, saya nggak peduli. Pokoknya semua murid saya harus menuruti perintah saya. Kamu mengerti..?"

"I-iya, bang." jawabku. Tepat saat itu, Tina berlari melewatiku sambil berbicara dengan seorang cewek bertubuh mungil berwajah oriental. Entah kenapa hatiku sakit. Rasa sedih yang kurasakan seakan naik berkali-kali lipat jumlahnya setelah melihat Tina sangat akrab dengan cewek itu.

"Ya, sudah. Sekarang masukin kunci loker kamu dalam kotak di atas kursi kayu itu. Lalu kamu kesana, bergabung dengan yang lainnya. Lakukan pemanasan selama 10 menit." kata bang Pino.

"B-baik, bang."

Aku mulai bergabung dengan murid bang Pino lainnya. Aku mulai berlari-lari kecil mengikuti dari belakang. Sedang asyik berlari, tanpa ku sadari ada cowok berwajah babyface ikut berlari di sampingku.

"Hai, kamu murid baru ya..?"

Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Nggaklah usah di tanggepin kata bang Pino. Jangan di masukin ke hati. Bang Pino, emang kayak gitu orangnya. Dia kadang sedikit lebay, kalo sama murid baru. Oh ya kenalin, aku Kevin. Nama kamu siapa..?"

"Aku Aya. Salam kenal." kataku tersenyum. Setelah melakukan pemanasan, kami berkumpul di lapangan sebelah utara karena sebelah selatan di pakai oleh kak Tiwi. Aku melihat ke arah Tina. Rupanya Tina sedang mengobrol dengan cewek tadi. Ugh menyebalkan."

"Baik semuanya dengar. Hari ini kita akan belajar teknik kuncian atau di sebut juga katame waza. (1) Teknik ini dibagi menjadi 3, yakni teknik jepit atau shime waza, teknik menahan atau osae waza, serta teknik sambungan atau kansetsu waza. Ryan, silahkan ke depan. Saya akan mempraktekkan teknik ini dengan Ryan, kalian semuanya perhatikan."

Aku menguap karena bosan. Aku sudah mempelajari teknik ini berkali-kali di Jepang saat berlatih dengan paman Kobayashi. Mungkin tujuan bang Hika memasukkan aku ke sini supaya aku memiliki kegiatan dan tidak berkurung terus di dalam apartement.

Menemukan Cinta Sejati [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang