Ketika kau tersenyum, Aku merasa dunia pun ikut tersenyum bersamamu..
🌻🌻🌻
Ayaka POV
Selama dalam perjalanan, aku dan bang Stef asyik mengobrol ngalur-ngidul. Bang Stef menanyakan kabar kedua orang tuaku dan bagaimana sekolahku di Jepang. Aku hanya menjawab sekedarnya saja. Sesekali aku melirik ke belakang tempat Tina duduk. Aku tersenyum melihat Tina berusaha melawan kantuk di kelopak matanya. Bang Stef benar, Tina memiliki wajah yang imut. Dua lesung pipinya terlihat menggemaskan saat ia tertawa. Pelan-pelan rasa benci terhadap Tina mulai hilang dalam diriku.
"Enaknya kita sarapan, dimana..? Stef, kamu punya ide..?" tanya bang Hika dari bangku depan.
"Tempat biasa aja, bang. Warung Engkong Na'im. Di sana 'kan menunya lengkap. Ada lontong sayur, soto babat, bubur ayam, ketoprak, nasi kuning, nasi uduk, sate ayam, dan lain-lain."
"Aya..?"
"Aku ikut bang Stef saja, bang."
"Tina..?"
Nggak ada jawaban, aku menoleh ke belakang dan melihat Tina tidur bersandar ke kaca mobil.
"Dia lagi tidur, bang." jawabku.
"Hmm..Kalo gitu kita sarapannya di warung Engkong Na'im saja. Kamu tahu tempatnya 'kan Ham..?"
"Iya, bang. Siip."
***
Tidak sampai 15 menit, kami sampai di tempat sarapan. Aku turun duluan, sementara ku lihat bang Stef berusaha membangunkan Tina. Aku mengikuti bang Hika dan bang Ilham yang sudah berjalan di depan. Rumah makan tampak sangat ramai oleh para pembeli. Bang Hika duduk di kursi panjang, di ikuti oleh bang Ilham dan aku. Lima menit kemudian, bang Stef dan Tina masuk dan bergabung dengan kami. Tina duduk berhadapan dengan dengan bang Ilham, sedangkan aku duduk berhadapan dengan bang Stef.
Seorang pelayan pria datang menghampiri kami dan memberikan kertas menu.
"Selamat pagi, pak. Mau pesan, apa..?" sapanya ramah.
"Aya, kamu mau apa..?" tanya bang Hika padaku.
"Bubur ayam, minumnya teh tawar hangat."
Si pelayan mencatat pesananku.
"Ilham..?"
"Soto babat pake nasi, minumnya kopi ginseng."
"Stef..?"
"Ketoprak, minumnya kopi hitam."
"Tina..?"
"Teh hangat saja, bang."
"Lho kamu nggak makan..?" tanya bang Hika.
Tina menggeleng.
"Kenapa..?"
"Aku takut mabuk, bang. Soalnya, perutku suka mual kalo dalam perjalanan jauh."
"Apa benar itu, Ham..?" tanya bang Hika memandang bang Ilham.
Bang Ilham terlihat gugup di tanya begitu. "Err..aku nggak tahu sebelumnya, bang. Aku juga baru tau, kalo Tina punya kebiasaan seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukan Cinta Sejati [Tamat]
RomanceTina Mariana, seorang cewek tomboy berambut pendek yang jago bela diri taekwondo. Postur tubuhnya 170 cm, fisiknya kurus dan kulitnya kuning langsat. Sejak kecil Tina tinggal di sebuah panti asuhan. Pada usia 14 tahun, Tina bertemu dengan seorang pr...