Aku benci,
Tapi juga rindu..
Aku mencoba untuk kuat,
Meski sebenarnya aku lemah..🌻🌻🌻
Ayaka POV
Selesai mencuci baju di laundry, aku bergegas kembali ke apartement. Tadi pagi Tina mengirim pesan bahwa siang ini, dia dan timnya bakal tiba di Jakarta. Semoga saja saat aku kembali ke atas, Tina sudah duduk manis di sofa. Namun saat tiba di apartement, aku langsung kecewa karena Tina belum datang. Aku mengambil ponsel dalam saku celana dan mencoba menghubungi ponsel Tina. Panggilannya terhubung, tapi tidak di angkat. Ah, sudahlah. Mungkin Tina masih dalam perjalanan.
Hmm..sambil menunggu Tina pulang, sebaiknya aku masak sesuatu untuk makan siangku. Aku mengeluarkan ayam potong dan udang mentah dari freezer. Lalu merendamnya dalam baskom yang berisi air. Tujuannya agar ayam dan udang yang beku cepat lunak dan gampang di pakai buat masak. Aha..hari ini aku mau bikin tempura untuk lauk makan. Kebetulan nasi dalam rice cooker sudah matang. Tinggal di tambah saus BBQ botolan, tempura pun dapat di sajikan dengan nikmat. Supaya tidak bosan, aku menyalakan lagu-lagu The Brown yang dulu pernah hits di ponselku dengan volume keras. Setidaknya suara Tina dalam nyanyian ini bisa mengobati sedikit kerinduanku.
Aku mengambil dua bungkus tepung bumbu dari lemari bar dan memasukannya ke dalam mangkok. Lalu aku menambahkan sebutir telur dan sedikit air agar rasanya jadi enak. Setelah di rasa kekentalan sudah cukup, aku lalu memisahkan ayam dan tulangnya. Ugh, cukup ribet juga karena si ayam masih beku sehingga aku kesulitan mengambil dagingnya. Akhirnya aku memutuskan menggoreng udang terlebih dahulu. Setelah membersihkan kotoran udang, aku mengambil teflon dan menyalakan kompor. Lalu aku menuangkan minyak goreng ke dalam teflon, dan menunggu minyaknya panas. Aku mengambil mangkok berisi adonan tepung bumbu dan mencelupkan udang ke dalamnya. Begitu minyak panas, aku pun langsung menggorengnya. Bau harum udang dan tepung bumbu langsung menguar dari teflon. Membuatku lapar seketika.
Sedang asyik menggoreng udang, tiba-tiba musik mp3 dalam ponselku mati. Hal ini membuatku heran. Apa hapeku rusak..? Kenapa batere ponselku cepet habis..? Padahal tadi barusan aku cas, kok sudah mati..? Saat menoleh, alangkah kagetnya aku melihat sosok yang memegang ponselku.
"Daddy..?"
"Hai sayang, kamu denger musik kok keras banget, sih..? Sampe-sampe daddy panggil, kamu nggak denger.." sapa Tina nyengir sambil meletakkan kembali ponselku di atas meja bar.
Aku tersenyum bahagia saat melihat Tina sudah pulang.
"Moms, coba lihat daddy bawa apa..? Pizza keju kesukaan mommy. Mommy pasti suka.." kata Tina ceria sambil meletakkan kotak pizza berukuran besar di atas meja bar.
Aku mengabaikan kata-kata Tina, lalu berlari memeluk tubuhnya. Aku bahkan tidak peduli saat kedua tanganku masih berlumuran adonan tepung. Tina membalas pelukanku sambil tertawa.
"I miss you, dad.." bisikku lirih. Tanpa sadar aku terisak di bahu Tina.
"I miss you too mom. Please, don't cry. Mommy udah makan siang, belum..?"
Aku tidak menjawab pertanyaan Tina. Aku mengeratkan pelukan agar bisa meluapkan rasa rindu di hati. Puas memeluk tubuh kurusnya, aku mencium bibir Tina dengan antusias. Bibir yang menjadi candu untukku. Bibir yang selalu membuat aku tergila-gila. Tina membalas ciumanku sambil memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam celanaku dan meremas bongkahan pantatku. Ugh remasan Tina membuatku tiba-tiba sangat bergairah. Kami saling memagut lidah dan berciuman dengan penuh nafsu. Sampai akhirnya Tina melepas ciuman terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukan Cinta Sejati [Tamat]
RomanceTina Mariana, seorang cewek tomboy berambut pendek yang jago bela diri taekwondo. Postur tubuhnya 170 cm, fisiknya kurus dan kulitnya kuning langsat. Sejak kecil Tina tinggal di sebuah panti asuhan. Pada usia 14 tahun, Tina bertemu dengan seorang pr...