Aku rela di benci oleh siapa pun, Asalkan kamu tetap berada di sampingku..
🌻🌻🌻
Tina POV
Selesai makan, aku membantu kak Tiara dan kak Nisa mengumpulkan semua piring dan gelas kotor di atas meja. Sementara anak-anak yang lain pergi bermain keluar. Sebenarnya aku juga di ajak, tapi aku tidak mau. Aku lebih memilih membantu membersihkan dapur daripada bermain di luar. Sedangkan kak Kiki kembali ke kantor karena harus segera mengirim e-mail penting.
"Kok, Aya nggak di ajak dek..?" tanya kak Tiara sambil menghidupkan air kran lalu mulai mencuci piring. Aku menyapu lantai yang kotor, sedangkan kak Nisa memeriksa stok makanan di dalam kulkas.
"Ngg..Aya sedang ada keperluan di Bali, kak. Jadi dia nggak bisa datang. Aya titip salam buat semua yang ada di panti." dustaku. Bahkan Aya tidak tahu kalau sekarang aku sedang berada di Bandung. Aku merenung, kira-kira Aya sekarang lagi ngapain ya, di Bali..? Aku berulang kali mengirim pesan dan mencoba menelfonnya. Tapi tidak di gubris oleh Aya. Bahkan pesan yang ku kirim, tidak di baca sama sekali. Aku sangat sedih jika mengingat hal itu.
"Oo..gitu. Tadi kamu ke sini naik apa..?"
"Di antar sama manajer band aku, bang Rendy. Kebetulan ia juga ingin pulang ke Bandung bertemu dengan keluarganya. Jadi aku nebeng naik mobilnya. Bagaimana keadaan di panti 'kak..?"
"Semakin baik. Tante Arum begitu perhatian pada kami semua. Alex baru saja di daftarkan di SMK penerbangan dan kakak dua minggu lagi resmi jadi mahasiswi ITB."
"Keerreenn..." celetukku senang sambil terus menyapu.
"Awalnya kakak tidak mau kuliah. Kakak pengen kerja saja usai lulus UN. Tapi saat tante Arum melihat nilai kakak yang tinggi, tante bersikeras menyuruh kakak kuliah. Kata tante Arum, sayang kalau pendidikan kakak cuma mentok di SMA. Ya, udah. Kakak terima saja tawaran tante Arum. Selain itu, tante Arum juga bersedia membiayai kuliah kakak sampai tamat."
Selesai menyapu lantai, kak Nisa mengajak aku istirahat di kamar anak-anak perempuan. Kak Nisa ingin mendengar ceritaku bagaimana awalnya aku bisa bergabung dengan band sekeren The Brown. Aku meletakkan ranselku di kursi belajar kak Nisa ,membuka jaket bomberku dan meletakkannya di atas ransel. Kak Nisa menyuruhku tidur di sampingnya dan menuntut di ceritakan pengalamanku selama nge-band. Aku pun menceritakan dari awal sampai akhir tanpa merasa antusias. Selesai bercerita, aku melihat wajah kak Nisa berseri-seri bangga.
"Kamu tahu, band kamu sangat terkenal di sekolah kakak. Bahkan semua teman sekelas kakak hafal lagu pertama kalian. Ah, ya. Apa judulnya..? Kalo nggak salah, Teman Terbaik. Benar atau salah..?"
"Benar, kak." jawabku lemah.
"Lho, kok kamu tiba-tiba lesu..?"
"Sebenarnya aku dan Aya sedang berantem. Aku sedih 'kak."
Kak Nisa mengernyitkan dahinya bingung mendengar kata-kataku.
"Apa kamu sudah minta maaf..?"
"Sudah 'kak. Tapi Aya tidak mau memaafin aku. Makanya aku sekarang lagi galau."
"Ah, jadi itu sebabnya Aya nggak bisa ikut ke sini..?"
Aku menggeleng. Aku lalu menceritakan alasan kenapa Aya tidak bisa ikut. Selesai aku bercerita, kak Nisa manggut-manggut paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukan Cinta Sejati [Tamat]
RomanceTina Mariana, seorang cewek tomboy berambut pendek yang jago bela diri taekwondo. Postur tubuhnya 170 cm, fisiknya kurus dan kulitnya kuning langsat. Sejak kecil Tina tinggal di sebuah panti asuhan. Pada usia 14 tahun, Tina bertemu dengan seorang pr...