Saat hati telah memilih, Maka cinta akan datang dengan sendirinya..
🌻🌻🌻
Ayaka POV
Aku menekan tombol password di knop pintu lalu masuk. Tidak ada siapa-siapa di apartemen. Suasana sepi. Kemungkinan bang Ilham sudah turun dan sedang menunggu bang Hika di bawah. Kemana perginya cewek udik itu, ya..? Aku membuka pintu kamar tamu berharap menemukan Tina di sana. Tapi ia tidak ada, kemudian pintu kembali ku tutup. Ugh, menyebalkan. Aku berjalan ke meja makan, dan membuka bungkusan berisi sarapan nasi kuning. Aku mengambil sebotol air mineral dikulkas, dan membawa sarapanku ke balkon apartemen. Aku makan sambil berpikir bagaimana caranya aku meminta maaf pada Tina. Tapi egoku terlalu tinggi untuk melakukannya, walau kemarin aku memang bersikap keterlaluan padanya. Selesai sarapan, aku duduk di sofa dan menghidupkan TV. Aku asyik menonton kartun tanpa ku sadari jam sudah menunjukkan pukul dua belas. Sebentar lagi waktunya jam makan siang, tapi Tina belum juga pulang. Kemana sih, cewek brengsek itu..? bikin aku kesal saja. Aku mematikan TV, lalu masuk ke kamarku untuk mandi membersihkan badanku yang gerah oleh keringat.
Selesai mandi aku membuka lemari dan memilih pakaian santai, baju kaos berwarna ungu dan celana skinny jeans hitam. Aku mengambil iPhone dan dompet di atas nakas lalu berjalan keluar apartement. Aku masuk lift dan memencet tombol satu.
Tiba di lantai satu aku berusaha mencari keberadaan Tina. Aku berjalan mengitari mini market, laundry, cafe, kolam renang, ruang fitness, conter handphone, hingga ke sudut apartement tapi tidak menemukan Tina di sana. Aku menyerah putus asa, dan akhirnya masuk ke cafe apartement. Pengunjung tidak terlalu ramai sehingga aku bebas memilih tempat duduk. Aku duduk di bangku paling belakang cafe dekat jendela. Aku sangat suka duduk di sini karena bisa memandang orang yang sedang berlalu lalang keluar-masuk apartement. Mudah-mudahan jika aku duduk di sini, aku bisa menemukan Tina.
"Siang, Aya. Mau pesan, apa..?" tanya bang Grey, salah satu karyawan bang Haris pemilik cafe.
"Biasa, bang. Ayam kremes. Tapi nasinya dikit aja yah, soalnya lagi diet. Untuk minumnya jus buah naga aja."
"Oke, tunggu ya."
"Siip."
Sambil menunggu pesananku datang, aku membuka ponsel mencek pesan yang masuk. Hanya beberapa pesan spam, dan pesan dari Papa. Aku menghela nafas menahan kesel. Sudah jadi kebiasaan bagi Papa jika pesannya tidak di balas, Papa akan terus mengirimnya lagi dan lagi sampai ia menerima balasan. Aku terpaksa membalas pesan Papa sekedarnya saja. Setelah mengirim pesan ke Papa, aku mengirim pesan ke bang Hika.
To : Bang Hika
From : Ayaka
Apa abang tahu kemana Tina pergi ? Sejak aku pulang dari studio tadi, Tina tidak ada di apartement. Aku sudah mencarinya di semua tempat lantai satu, tapi tidak ada. Lalu bagaimana caranya aku meminta maaf dan mengajaknya makan siang ? 😞
Setelah pesan ku kirim, hatiku sedikit tenang. Sambil menunggu balasan dari bang Hika, aku merenung. Walau nanti aku tidak bertemu Tina dan berbaikan dengannya, aku sudah pasrah jika harus ikut bang Hika ke Jerman. Ku pikir-pikir liburan di Jerman dan bertemu dengan Kakek bukanlah sesuatu yang buruk. Tidak berapa lama, makanan yang ku pesen datang dan aku mengucapkan terima kasih pada bang Grey. Ponselku berbunyi, ada pesan masuk dari bang Hika.
To : Ayaka
From : Bang Hika
Abang tidak tahu kemana Tina pergi. Sebaiknya kamu pesan saja makanan dari apartement dan suruh pegawai Haris yang mengantarnya. Dengan begitu kamu bisa menunggu Tina pulang dan mengajaknya makan bersama. Abang rasa Tina masih di sekitar apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukan Cinta Sejati [Tamat]
RomanceTina Mariana, seorang cewek tomboy berambut pendek yang jago bela diri taekwondo. Postur tubuhnya 170 cm, fisiknya kurus dan kulitnya kuning langsat. Sejak kecil Tina tinggal di sebuah panti asuhan. Pada usia 14 tahun, Tina bertemu dengan seorang pr...