Cerita 33 : Advice (3)

2.3K 202 19
                                    

Apa kau tahu siapa Juliet..?
Bagiku Juliet adalah wanita hebat..
Ia akan melakukan apa saja untuk hidup bahagia bersama Romeo..
Meski nyawa jadi taruhannya..

🌻🌻🌻

Ayaka POV

Selesai bermain ToD, bang Adi dan bang Ilham keluar villa membeli beberapa bahan makanan untuk keperluan acara nanti malam dan sarapan esok pagi. Sedangkan aku berdiri di pagar pembatas lantai dua melihat pemandangan gunung hijau yang menyejukkan mata. Bang Stef dan ko Vino berenang sambil tiduran di atas floaties (1) berbentuk burung flamingo dan matras. Keduanya asyik mengobrol. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, sepertinya seru karena aku melihat mereka saling tertawa. Kadang mereka berdua aneh. Di satu sisi mereka saling ledek dan sering berantem karena hal sepele. Tapi di sisi lain, mereka seperti dua sahabat karib yang saling mengerti. Aku sangat menyayangi mereka, terutama ko Vino. Terkadang sikap polosnya selalu membuatku tertawa. Di sebelah timur villa, aku melihat Tina membantu bang Hika memotong-motong kayu untuk acara api unggun nanti malam.

"Aya, kamu sedang apa..?"

Aku menoleh ke belakang, ternyata kak Zia yang memanggil.

"Aku hanya melihat gunung, kak. Pemandangannya sangat indah kalo di lihat dari sini."

Kak Zia lalu berdiri di samping kananku.

"Ya. Kamu benar."

Kami diam sejenak menikmati semilir angin yang sejuk menerpa wajah. Aku melihat Tina mengobrol dengan bang Hika sambil duduk bersila di atas rerumputan. Mereka seperti adik dan kakak. Tina dan bang Hika memilah kayu yang bagus untuk di bakar. Sesekali mereka tertawa gembira. Sangat menyenangkan saat melihat dua orang yang kusayangi begitu dekat. Tanpa ku sadari, kak Zia menatapku saat melihat keakraban bang Hika dan Tina.

"Apa kamu menyayangi Tina ?" kata kak Zia tiba-tiba.

Aku menoleh tersenyum malu. "Iya, kak. Bagiku Tina segalanya. Padahal pertemuan pertama kami tidak begitu mulus, tapi waktu mengubah segalanya."

Kak Zia menatap lurus pegunungan.

"Apa kakak mencintai bang Hika..?" tanyaku balik bertanya.

Ku lihat kak Zia mengangguk. "Sebenarnya, bang Hika adalah senior kakak waktu SMA. Bang Hika saat itu ketua Osis dan kapten basket tim putra. Banyak cewek-cewek yang naksir pada bang Hika. Tapi sayangnya, bang Hika tidak tertarik. Ia justru bersikap dingin dan cendrung tertutup. Justru itulah yang kadang membuat kakak penasaran. Diam-diam kakak selalu memperhatikan bang Hika jika saat berada di kantin atau saat pertandingan basket."

"Oh, ya..?"

"Ya. Lalu suatu hari kakak menulis surat untuk di berikan pada bang Hika. Tapi yang menerimanya justru Tomy, sahabatnya. Sejak itu Tomy mengira kakak menyukainya. Pada malam acara perpisahan kelas 3, Tomy malah menembak kakak jadi pacarnya. Tomy blak-blakan mengatakan kalo ia suka dan jatuh cinta sama kakak."

"Kenapa kakak malah memilih bang Tomy ketimbang berjuang mendapatkan bang Hika..?"

"Sebenarnya kakak masih ragu. Terlebih bang Hika saat itu cueknya minta ampun, suka bikin kakak jengkel. Akhirnya kakak memilih Tomy. Kami pun menjalin hubungan serius selama 7 tahun. Selama 7 tahun kakak berusaha melupakan bang Hika dan menerima Tomy sebagai kekasih. Bahkan saat kakak melamar pekerjaan di perusahaan bang Hika, kakak tetap saja di cuekin. Beda banget sama Tomy yang sangat perhatian dan lembut sehingga membuat kakak percaya bahwa ia memang diciptakan untuk kakak. Kami pun berencana meneruskan hubungan ke tingkat yang lebih serius. Kedua orang tua kami telah sepakat, dan hari pertunangan pun telah di tentukan."

Menemukan Cinta Sejati [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang