Cerita 66 : First Mission

1.8K 159 26
                                    

Perasaan bersalah
akan selalu ada,
Meski waktu terus berjalan
meninggalkan masa lalu..

🌻🌻🌻

Ayaka POV

Aku tersentak saat mendengar bunyi alarm di ponselku. Aku lalu bangun dan mematikan suaranya. Hari ini adalah hari pertama liburan musim dingin. Di luar tampak salju mulai turun. Andai saja Tina ada di sini, mungkin aku akan mengajaknya bermain di luar. Mungkin kami membuat boneka salju atau main lempar bola salju. Oh, Tuhan, aku sangat merindukannya. Sudah 3 tahun lebih kami berpisah dan sudah 2 bulan kami tidak melakukan video call. Aku masih kesal pada Tina saat ia memutuskan bergabung pada tim kepolisian pusat. Jadi aku memutuskan untuk ngambek dan tidak mau membalas semua chat atau pangggilan telfon dari Tina. Selain rindu pada Tina, aku juga sangat merindukan mama. Dua minggu yang lalu mama resmi bercerai dari daddy Eric. Mama bilang, ia sangat senang menyandang status single. Selain itu, mama juga merasa bebas kemana pun ia pergi tanpa ada yang menghalangi. Kalo di pikir-pikir sudah lama aku tidak bertemu dengan mama. Terakhir kami bertemu setahun yang lalu, saat mama masih bersama daddy Eric. Mereka datang ke Tokyo untuk menghabiskan liburan musim dingin denganku. Meski begitu, aku selalu menjaga komunikasi dengan mama. Sebisa mungkin dalam seminggu, aku menelfon mama paling tidak 2-3 kali. Dengan begitu hubungan kami tetap harmonis meski hanya bicara melalui telfon.

Aku menghela nafas lalu berjalan ke arah jendela sambil melihat salju turun dengan perlahan. Ada ketenangan yang kurasakan saat melihat salju. Salju adalah salah satu ciptaan Tuhan yang sangat indah. Dan aku tak pernah bosan memandangnya. Saat salju berjatuhan, aku teringat semua kenanganku bersama Tina. Bagaimana awalnya, aku sering jengkel pada Tina namun akhirnya aku jatuh cinta padanya. Aku mendengar langkah kaki masuk dan langsung menoleh. Ternyata bibi Yoko.

"Aya-chan..saatnya sarapan, nak.." panggil bibi Yoko sambil merapikan tempat tidurku yang berantakan.

Aku menghela nafas karena merasa terganggu oleh kedatangan bibi Yoko.

"Ya, bi. Tapi aku mau mandi air hangat dulu. Biar nggak ngantuk lagi."

"Baiklah. Kalo gitu, bibi tunggu di bawah."

Selesai mandi dan berpakaian, aku pun turun ke bawah. Alangkah kagetnya aku melihat sosok yang ku rindukan sudah duduk di meja makan. Wajahnya tersenyum bahagia saat melihatku.

"Mama..?" kataku takjub tidak percaya.

"Surprise...!!! Hai sayang. Kamu udah bangun..?" tanya mama berdiri dari duduk lalu merentangkan tangannya lebar-lebar.

Aku tertawa ceria dan berlari memeluk tubuh mama. Mama membalas pelukanku dengan antusias. Kami berpelukan sambil tertawa bahagia. Usai kami berpelukan, mama menciumi seluruh wajahku membuatku tertawa karena geli.

"Kapan mama datang..?" tanyaku manja.

"Semalam, saat kamu tidur nyenyak. Ketika mama masuk ke kamar kamu, kamu sudah terlelap. Jadi mama nggak mau bangunin kamu."

"Oh, mam..i miss you.." kataku memeluk mama sekali lagi.

"Mama juga merindukan kamu sayang." balas mama sambil mengecup lembut keningku.

Setelah puas melepas rindu, mama mengajakku sarapan. Kata bibi Yoko, sarapan pagi ini di masak khusus oleh mama untukku. Ada semangkuk besar nasi goreng, lengkap dengan suwiran ayam, kerupuk pangsit, dan irisan telur dadar, tomat, dan timun. Hmm..harumnya. Nasi goreng buatan mama selalu juara di lidahku.

Sambil aku makan, mama mengelus rambutku dengan sayang. Sesekali ia mengecup keningku dengan lembut. Sedangkan bibi Yoko menuang segelas susu coklat untukku. Setelah itu, ia pergi meninggalkan aku dan mama berdua saja di dapur.

Menemukan Cinta Sejati [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang