Dalam hati aku mensyukuri kebaikan hatimu..
🌻🌻🌻
Tina POV
Aku meletakkan piring yang sudah kosong di atas meja. Aku, dan Aya menghabiskan waktu di apartement bang Stef siang ini. Aku duduk di sebelah kiri Aya, tepatnya di ujung kiri sofa karena sofa bagian kanan di tempati oleh bang Stef dan koko Vino. Aku memandang sekeliling apartement bang Stef. Ugh, bukan dapurnya saja yang berantakan tapi ruang tamunya juga. Aku melihat ruang tamu bang Stef seperti kapal pecah. Jaket dan baju kaos kotor bertebaran, belum sampah keripik di beberapa sudut ruangan. Ditambah lagi asbak yang penuh dengan puntung rokok. Apa setiap lelaki yang tinggal sendirian, umumnya seperti itu..? Sepertinya bang Stef butuh pacar agar ada yang mengingatkannya soal kebersihan. Tapi bang Hika juga tinggal sendirian dan apartementnya selalu terlalu bersih dan rapi. Hmm, bisa jadi pemikiran setiap orang berbeda-beda. Ada yang suka hidup bersih sehingga membuatnya rajin, dan ada yang suka hidup jorok sehingga membuatnya menjadi pribadi yang malas.
Aku menatap Aya yang sedang mengunyah kerupuk udang. Hari ini aku sangat bahagia karena berhasil meminta maaf pada Aya dan mengungkapkan isi hatiku padanya. Kak Sean benar jika aku jujur dengan perasaanku, Aya pasti memaafkannya. Sekarang setiap detik nafasku akan ku berikan pada Aya. Aku berjanji akan membuatnya bahagia dan menghilangkan trauma masa lalunya yang pahit. Aku begitu mencintai Aya, seperti kak Sean mencintai kak Dewi. Nasi goreng buatan Aya hari ini sangat enak, berbeda dengan nasi goreng buatannya beberapa waktu yang lalu. Apa karena ini efek dari cinta..? Sungguh dahsyat yang namanya cinta. Cinta memiliki kekuatan yang mampu mengubah segalanya. Sungguh luar biasa.
"Jadi, gimana ko..? Apa koko udah siap cerita..?" ujar Aya menumpuk piring kosongnya di atas piringku.
"Ntar dulu, dong. Baru juga selesai makan langsung di ajak ngobrol. Buru-buru amat.." kata ko Vino sengaja mengulur waktu.
"Ah, koko gitu deh. Suka menunda pembicaraan. Tadi katanya kalo aku buatin nasi goreng, koko mau cerita." kata Aya sedikit merajuk.
"Emang ada apa, sih..? Sampe segitunya Aya bela-belain bikin nasi goreng buat elu. Belum lagi gue capek jalan kaki beli sayuran ke luar apartement. Hei cerita, nggak lu..!" kata bang Stef sedikit mengancam ko Vino.
Ko Vino cuek mengambil gelas di atas meja dan meminum beberapa teguk air putih.
"Iyaaa gue bakal ceritaa..! Ehm gini, sebenarnya beberapa waktu yang lalu Aya meminta gue untuk mencari tahu keberadaan tentang panti asuhan Anggrek Putih di pinggiran kota bandung. Awalnya gue bingung tapi karena ini permintaan Aya, gue coba selidiki panti asuhan tersebut." Ko Vino lalu melihat ke arah Aya, lalu berkata,"Sebelum koko cerita, boleh koko tahu apa alasan Aya meminta koko untuk melihat panti asuhan itu..?" tanya ko Vino dengan wajah serius.
Sebelum Aya menjawab, aku memutuskan untuk bicara. "Ko, sebenarnya itu panti asuhan tempat aku tinggal dulu. Empat bulan yang lalu, aku kabur karena suatu hal sehingga aku tidak tahu cara menghubungi mereka. Aku seperti kehilangan kontak dengan mereka. Jadi, aku meminta tolong pada Aya untuk menyelidikinya." kataku mengabaikan pandangan Aya yang heran.
"Benarkah..? Lalu apa yang menyebabkan kamu kabur..?" tanya bang Stef penasaran.
"Ceritanya panjang, bang. Oh, ya Ko bagaimana keadaan teman-temanku di sana? Apa mereka baik-baik saja..?"
"Waktu koko kesana, mereka semua terlihat baik. Nggak ada kurang suatu apa pun. Koko malah sempat bicara sama pengurus di sana. Kalo nggak salah namanya Ibu Arum. Perempuan cantik, berambut panjang dan berkulit putih."
"Maksud koko tante Arum..? Astaga ya ampun.." kataku tersenyum senang tidak percaya sambil melihat ke arah Aya. Aya juga tersenyum saat melihatku senang. Tante Arum adalah sahabat karib bunda Yanti. Ia salah satu donatur tetap panti asuhan kami. Tante Arum sangat baik dan penyayang. Aku senang panti asuhan sekarang di urus oleh tante Arum. Tapi tunggu dulu, bagaimana dengan pak Jun..?
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukan Cinta Sejati [Tamat]
Lãng mạnTina Mariana, seorang cewek tomboy berambut pendek yang jago bela diri taekwondo. Postur tubuhnya 170 cm, fisiknya kurus dan kulitnya kuning langsat. Sejak kecil Tina tinggal di sebuah panti asuhan. Pada usia 14 tahun, Tina bertemu dengan seorang pr...