Menemukan Cinta Sejati [Tamat]

Cerita 23 : Tiger Club

Perlahan tapi pasti, cinta tumbuh seiring berjalannya waktu..

🌻🌻🌻

MARTIAL ARTS TIGER CLUB
(MATC)

Susunan Kepengurusan

1. Gion Abraham

(Ketua sekaligus pemilik MATC)
~Pelatih untuk kelas Dewasa~

2. Hikaru Vitteburg

(Wakil Ketua MATC)
~Pelatih untuk kelas Dewasa~

NB : Jika Hikaru sedang bepergian, posisinya di gantikan oleh Elang Adiwijaya, salah satu anggota Three Musketeers.

3. Ilham Setyawan
~Pelatih untuk kelas Dewasa~

4. Pratiwi Heriyani
~Pelatih untuk kelas Remaja~

5. Pino Oktaviandi
~Pelatih untuk kelas Remaja~

6. Edy William
~Pelatih untuk kelas Junior~

7. Nada Rizania
~Pelatih untuk kelas Junior~

🌻🌻🌻

Ayaka POV

Pagi ini badanku terasa pegal karena aktivitas kemaren. Tapi hatiku senang bukan main. Sejak surprise ultah hingga kemaren sore bermain di pantai, Tina tidak henti-hentinya salah tingkah kepadaku. Berkali-kali ia gugup saat ku tatap intens wajah imutnya dan aku suka itu. Aku tersenyum mengingat keceriaan kami di pantai kemaren. Bang Stef beberapa kali mengabadikannya dalam foto yang di ambil melalui tongsis (1). Tapi diam-diam aku mengambil foto Tina tanpa sepengetahuannya. Saat ia tertawa, saat ia melamun melihat ombak (sepertinya ia teringat suatu hal), saat ia berlari kejar-kejaran bermain ombak dengan bang Stef, dan yang paling ku suka saat ia bermain pasir membuat istana bersama bang Ilham. Aku tertawa melihat foto-foto itu. Ugh, ini membuatku semakin sulit saja menjauh dari Tina. Aku tidak bisa menjaga jarak dengannya. Nasehat kak Dewi yang telah ku tanam dalam pikiranku, tiba-tiba menghilang begitu saja bagai di terpa angin. Berulang kali ku coba untuk berpikir jernih dan menganggap Tina sebagai teman biasa tapi itu tetap sulit. Semakin hari, rasa cinta ini semakin kuat. Aku benar-benar bingung cara menghadapinya. Di satu sisi aku berusaha menjadi seorang sahabat, tapi di sisi lain aku malah di hadapkan pada kenyataan yang sulit yaitu cinta. Aku tidak ingin kehilangan moment saat kami menghabiskan waktu bersama. Menjahili Tina dengan bersikap manja dan membuatnya gugup benar-benar hal yang sangat ku sukai. Entah kenapa, aku merasa Tina juga merasakan hal yang sama dengan apa yang ku rasakan. Beberapa kali ku pergok saat ia menatapku dengan intens, membuatku berpikir Tina juga mencintaiku.

Aku melihat jam di ponsel. Hari sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Aku bangun dari kasur sambil menutup wajahku berusaha mengusir rasa kantuk yang masih terasa lalu berjalan ke kamar mandi. Setelah mencuci muka dan menyikat gigi, aku berjalan keluar kamar sambil mengikat rambut. Ku lihat Tina dan bang Ilham sedang asyik mengobrol di ruang makan sambil sarapan.

"Hei, Aya. Kami sedang membicarakan Tiger Club. Ayo sarapan." kata bang Ilham. Aku tersenyum sambil memandang bang Ilham. Bang Ilham sudah berpakaian rapi dan bersiap pergi ke kantor bang Hika.