Seburuk apa pun masa lalu itu, Ia adalah bagian dari perjalanan hidupmu..
🌻🌻🌻
Tina POV
Tepat jam 12.30 siang, aku tiba di Hotel Raffles. Sebuah hotel dengan gaya arsitektur Eropa yang indah. Setelah mengucapkan terima kasih, kak Sean langsung pergi menuju kampusnya. Aku mengambil ponsel dalam waistbag dan menelfon tante Arum. Telefon baru di angkat pada dering ke dua.
"Hallo, Tina. Kamu dimana sayang..?"
"Aku udah di pintu masuk Hotel Raffles. Tante di mana..?"
"Oh, ya? Kalo gitu, kamu tunggu di sana. Nanti kamu di jemput oleh asisten tante. Kamu pakai baju apa..?"
"Aku pakai kemeja biru lengan pendek, celana skinny jeans warna dongker, dan waistbag warna merah."
"Oke, tunggu di sana ya sayang.."
Tante Arum memutus sambungan telfon. Aku berjalan ke taman hotel yang minimalis namun terkesan indah. Aku duduk di pinggiran air mancur, sambil menunggu asisten tante Arum menjemput. Setelah sepuluh menit berlalu, aku di datangi seorang pria tegap berwajah sangar. Kumis ijuknya mengingatkan aku pada tokoh pak Raden dalam serial si Unyil yang pernah ku tonton di TV.
"Kamu yang namanya, Tina..?" tanyanya dengan suara tegas.
Aku mengangguk.
"Ikut saya."
Aku berdiri dan mengikuti si pria berkumis ijuk masuk ke dalam hotel. Kemudia si pria membuka lift dan kami pun masuk.
"Apa O'om asistennya tante Arum..?" tanyaku penasaran.
Si pria tidak menjawab pertanyaanku, padahal suaraku begitu jelas. Ia malah tidak mengajakku bicara. Dasar pria aneh. Aku harus bilang sama tante Arum agar mengajari asistennya untuk bersikap ramah pada siapa pun.
Lift berhenti pada lantai 8, dan kami pun keluar. Si pria berkumis berjalan di depan, sementara aku mengikutinya di belakang. Kami tiba di sebuah pintu bertuliskan President Suite Room. Si pria mengetuk, dan pintu pun terbuka. Tampak tante Arum membuka pintu dengan sumringah. Sepertinya tante Arum sangat senang dengan kehadiranku. Ia berpakaian kemeja lengan panjang kotak-kotak, yang di gulung hingga siku dan celana jeans selutut berwarna hitam. Sementara rambut panjangnya tergerai indah di bahunya. Baru kali ini aku menyadarinya, ternyata tante Arum sangat cantik.
"Hai sayang, apa kabar..?" tanya tante Arum memelukku erat.
"Baik tante." jawabku sambil membalas pelukannya.
Tante Arum menciumi seluruh wajahku hingga membuat aku tertawa. Sekarang tinggiku hampir sejajar dengan hidung tante Arum.
"Makasih, Yono. Sekarang kamu boleh pergi." kata tante Arum pada si pria berkumis ijuk. Tante Arum merangkul dan mengajakku masuk ke dalam. Kamar hotel yang di tempati oleh tante Arum sangat luas. Ada ruang sofa untuk nonton TV, dua buah kamar, dapur, dan kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukan Cinta Sejati [Tamat]
RomanceTina Mariana, seorang cewek tomboy berambut pendek yang jago bela diri taekwondo. Postur tubuhnya 170 cm, fisiknya kurus dan kulitnya kuning langsat. Sejak kecil Tina tinggal di sebuah panti asuhan. Pada usia 14 tahun, Tina bertemu dengan seorang pr...