Wajahmu bagai embun yang memberi kesejukan di hatiku..
🌻🌻🌻
Tina POV
Aku mendengar suara ketukan dari arah luar. Ugh, siapa nih malam-malam ngetuk pintu kamarku. Mudah-mudahan bukan kuntilanak atau sundel bolong, bisa-bisa aku terkena mimpi buruk. Gara-gara nonton film horor di TV tadi, aku jadi kepikiran macam-macam. Aku berjalan menuju pintu walau kepala masih terasa pusing. Begitu pintu ku buka, aku mendengar suara nyanyian dari bang Ilham dan Ayaka.
🎶 Happy Birthday to you..
🎶 Happy Birthday to you..
🎶 Happy Birthday to Tina..
🎶 Happy Birthday to youuuu..Aku tersenyum haru saat melihat bang Ilham memegang kue dan Aya ikut bertepuk tangan. Oh, ya ampun mereka rela menunda tidur hanya untuk memberikan kejutan padaku.
"Tiup lilinnya, dong. Tangan abang mulai pegel, nih." kata bang Ilham tertawa.
"Make a wish dulu, bang. Baru tiup lilin." ujar Aya menyela perkataan bang Ilham.
Aku menutup mataku dan berdo'a. Tuhan, aku menyayangi mereka. Tolong jaga mereka untukku agar kami terus bersama.
Aku lalu meniup lilin dan Aya bertepuk tangan sambil tertawa ceria. Bang Ilham lalu berjalan di ruang TV dan meletakkan kue di sebelah bungkusan seperti kado.
Hah Kado..? mereka menyiapkan kado untukku..? Ya ampun..! Aku benar-benar tidak menyangka. Aku berusaha untuk tidak menangis. Ini adalah ulang tahun terbaik seumur hidupku. Meski hanya di rayakan bersama bang Ilham dan Aya, aku sudah cukup senang. Selama tinggal di panti, aku jarang mendapat kado saat merayakan Ultah. Yang ada kami makan kue bersama, dan bunda Yanti membuatkan kami nasi goreng ala kadarnya. Kami di ajari Bunda untuk bersyukur setiap waktu karena sejatinya umur kami berkurang di sisi Tuhan."Tina, kamu baik-baik saja 'kan..?" tanya Aya lembut.
"Ah, ya. Aku baik. Aku benar-benar terharu atas semua kejutan ini. Makasih bang Ilham dan Aya. Hanya itu yang bisa aku katakan." kataku dengan suara serak menahan tangis.
"Hei, jangan nangis. Malam ini, hari bahagia buat kita bertiga. Jadi, kamu nggak boleh sedih. Bukan begitu, bang..?"
"Aya benar Tina. Jangan sedih, abang nggak suka. Sekarang, abang dan Aya ada di sini untuk kamu. Jadi, kamu harus ceria, oke..?" kata bang Ilham.
Aya memelukku erat dan mengelus punggungku. Aya lalu memegang kedua pipiku. "Happy Birthday, Tina. Semoga yang terbaik selalu untuk kamu." kata Aya lembut sambil mengecup keningku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukan Cinta Sejati [Tamat]
RomanceTina Mariana, seorang cewek tomboy berambut pendek yang jago bela diri taekwondo. Postur tubuhnya 170 cm, fisiknya kurus dan kulitnya kuning langsat. Sejak kecil Tina tinggal di sebuah panti asuhan. Pada usia 14 tahun, Tina bertemu dengan seorang pr...