Cerita 38 : Interview

2.3K 192 9
                                    

Kamu milikku dan aku belum siap berbagi dengan siapa pun..

🌻🌻🌻

Ayaka POV

Hari ini adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu, karena Tina akan pulang siang nanti. Hatiku sudah tidak sabar menunggu kepulangannya. Selesai mandi, aku berpakaian dan mengikat rambut panjangku dengan rapi. Lalu bergegas keluar kamar untuk sarapan. Saat keluar kamar, aku melihat bang Hika baru saja masuk ke dalam apartement. Ia mengenakan celana training hitam dan baju tanpa lengan warna biru yang memperlihatkan otot-ototnya yang kekar. Bang Hika mencopot kedua sepatu ketsnya dan menaronya di rak sepatu. Lalu ia berjalan menuju dapur.

"Abang dari mana..?" tanyaku sambil mengambil susu UHT rasa coklat di dalam kulkas lalu merebusnya.

"Dari studio lantai 12, tadi abang latihan taekwondo bareng Ilham." jawab bang Hika sambil mengambil segelas air putih dari dispenser dan meminumnya.

"Kok tadi abang masuk sendirian saja ? Bang Ilhamnya mana ?"

"Lagi beli sarapan. Beneran nanti kamu nggak mau pergi..?"

"Iya, bang. Soalnya aku mau tunggu Tina pulang. Aku kangen berat sama Tina. Nanti, aku titip beberapa kue basah dan cupcakes saja. Kata bang Stef, cupcakes buatan Ibu kak Zia enak." kataku sambil menuangkan susu yang sudah mendidih ke dalam mug.

Semalam aku sudah menceritakan pada bang Hika bahwa aku tidak jadi ikut pada peresmian toko kue Ibu kak Zia yang akan berlangsung siang nanti. Aku lebih memilih menunggu Tina pulang karena aku begitu merindukannya.

"Hmm..mentang-mentang lagi pacaran, baru pisah seminggu aja udah kangen berat. Gimana kalo nanti kalian harus pisah selama setahun..?"

Aku tersenyum lalu mengangkat bahu. Bang Hika geleng-geleng kepala melihat sikapku. Tepat saat itu, bang Ilham masuk membawa bungkusan berisi nasi kuning. Kami bertiga pun duduk di meja makan untuk sarapan sambil mengobrol.

"Aya kemaren saat acara amal di kantor bang Hika, abang nggak sengaja ketemu Ibu Arum." kata bang Ilham.

"Oh, ya..?"

"Iya. Ternyata Ibu Arum salah satu partner bisnis bang Hika. Abang lalu memperkenalkan Ibu Arum dengan bang Hika. Saat bertemu, bang Hika malah kaget dan tidak menyangka karena Ibu Arum adalah kakak kandung Ali sahabat dekat bang Hika saat kuliah."

"Haah..? Benarkah itu, bang ?" tanyaku tidak percaya sambil memandang bang Hika.

"Iya. Awalnya abang juga tidak menyangka. Dia datang bersama Ali. Dari sanalah abang tahu kalo mereka berdua kakak-adik." sahut bang Hika sambil mengunyah ayam goreng.

"Selain sahabat, abang dan Ali juga partner bisnis dalam proyek pembangunan mall yang ada di Bogor. Ali dan Arum merupakan pebisnis muda yang sangat berbakat. Mereka berdua memiliki bisnis properti dan furniture yang sudah memiliki cabang dimana-mana. Selain itu, mereka berdua juga punya beberapa pabrik snack kripik kentang yang mana bahan bakunya di tanam sendiri dan mempekerjakan 100 petani lokal. Bahkan baru-baru ini, Arum mendapat penghargaan dari pemerintah karena ide bisnisnya mendaur ulang sampah plastik untuk di jadikan produk kerajinan. Dan hebatnya, produk tersebut telah di ekspor ke beberapa negara di Eropa." imbuh bang Hika.

"Wow..kereen.." celetuk ku sangat kagum dengan prestasi tante Arum.

"Saat pertemuan acara amal kemaren, Arum kaget saat tahu abang kakak angkat Tina. Kami sempat ngobrol lama tentang Tina. Arum juga bilang bahwa ia dan teman-teman Tina di panti asuhan sempat nonton penampilan Tina di TV. Dia sangat kagum dan bangga pada Tina. Arum bilang pada abang, ia titip salam buat kamu."

Menemukan Cinta Sejati [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang