Setibanya dirumah Juju langsung menerobos masuk kamar dan membanting pintu. Emak yang sedang duduk diruang tamu hanya menoleh dan mencibir kelakuan anak gadis satunya itu. Baru kemarin gadis itu terlihat seperti orang pasien rumah sakit gila, suka tersenyum sendiri dan selera makannya bertambah dua kali lipat. Tapi hari ini gadis itu berubah sembilan puluh sembilan derajat. Emak mulai mengkhawatirkan kewarasan anak satu-satunya itu.
Sementara itu didalam kamar Juju menghempaskan tubuhnya dikasur dan meraih bantal. Ditutupnya wajahnya dengan bantal lalu gadis itu berteriak. "Dasar tukang galon playboy! Argh!"
Emak mendengar sekilas teriakan itu dan lagi-lagi kepalanya menggeleng. Diapun beranjak dari ruang tamu dan mengetuk pintu kamar Juju.
"Ju, Emak masak ikan pecak nih sama sayur asem. Makan dulu gih."
"Iya Mak."
"Cepetan nanti keburu dingin. Gak enak kalau dingin Ju."
Juju melempar bantalnya dan beranjak dari tempat tidur. Gadis itu membuka pintu lalu menuju meja makan. Dia langsung mengambil piring dan menyendok nasi dibakul beserta lauk pauknya. Emak hanya memperhatikan anak gadisnya itu.
"Pulangnya cepet amat Ju. Kamu sakit?"
Juju menggeleng dan langsung menyantap makanan dipiring. "Nggak apa-apa mak. Cuma cape aja. Juju ijin setengah hari."
Emak mengamati mata Juju yang sedikit sembab, diapun hanya terdiam.
"Istirahat aja hari ini Ju."
Baru emak selesai berkata begitu Juju memegangi dadanya. Tiba-tiba rasa sakit didadanya menyerangnya dengan hebat. Emak mengernyitkan dahinya. "Kenapa Ju?"
"Nggak apa-apa mak."
Sakit itu menyerangnya dan kali ini Juju mulai meringkuk. Emak langsung berdiri dan memegang lengan Juju. "Ju, kamu kenapa?"
"Dada Juju sakit mak." Katanya sambil meringis. Juju tak mampu lagi untuk mengambil posisi duduk normal. Emak ketakutan melihat anak gadisnya terlihat sangat kesakitan.
"Kerumah sakit ya Ju?"
Juju hanya mengangguk dan masih meringkuk memegang dadanya. Emak bergegas keluar rumah mencari siapapun yang ada diluar sana. Tak lama kemudian emak kembali dengan dua orang lelaki.
"Ju bisa jalan nggak?" Tanya seorang lelaki yang ternyata adalah pamannya yang tinggal didepan rumah. Juju menggeleng tak bersuara. Dadanya semakin sakit saat ia mencoba untuk bernapas atau bergerak.
"Ambil koper Juju sekalian mak."
Emak langsung bergegas masuk kedalam kamar Juju lalu keluar dengan membawa sebuah koper. "Yang ini Ju?"
Juju mengangguk. "Ambil dokumen didalam tas itu mak."
Emak langsung mengikuti perkataan Juju. Dia mengeluarkan beberapa dokumen dalam tas itu. Kemudian mereka segera membopong tubuh Juju ke mobil dan menuju rumah sakit. Setibanya dirumah sakit Juju langsung dimasukkan ke ruang UGD.
* * *
Devi langsung meninggalkan kantor saat emak menelepon tentang keadaan Juju. Diapun mengabarkan Gareth tentang dirinya yang meninggalkan kantor setengah hari untuk menjenguk Juju. Lelaki itu langsung menanyakan alamat rumah sakitnya. Meskipun Devi tak mengerti kenapa lelaki itu menanyakan alamat rumah sakit dia tetap memberikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KOPI HITAM JUJU
RomanceTidak pernah terbersit sedikit pun dalam hati dan pikiran Gareth kalau dia akan memiliki perasaan istimewa kepada gadis minimalis itu. Untuk memastikan perasaannya, dia pun pergi meninggalkan segala atribut yang melekat dalam dirinya: kekayaan, kete...