Waktu kecil, aku sering melihat beberapa ikan sardin berekor panjang, berwarna keemasan, berenang di angkasa malam, lalu secara tiba-tiba, satu per satu mereka melesat jatuh dengan cahaya menyembur dari mulutnya.
Aku mengejarnya karena aku tahu, itu tidak benar!
Ikan sardin tidak seharusnya jatuh!
Dan...
Apa pula yang dilakukan ikan sardin di angkasa?!
Aku terus mengejarnya dan terakhir melihatnya -- sungguh-sungguh -- jatuh di laut.
***
Aku jelas melihatnya dan apa yang jelas kulihat tidak mungkin salah.
Aku melihatnya! Ya! Segerombolan ikan sardin di angkasa malam. Mereka tidak ada bedanya dengan ikan sardin yang selalu Pak Nil, si nelayan, bawakan untuk keluargaku tiap akhir pekan. Mereka hanya sedikit lebih berkilau, ekor mereka sedikit lebih panjang, dan sisi terhebatnya, mereka berenang di angkasa sebelum akhirnya jatuh ke laut dan mungkin berubah menjadi sardin biasa di bawah sana.
Kalian percaya padaku, bukan?
Tapi, mengapa Papa tidak?
Setiap kali aku menceritakan hal ini, Papa selalu tertawa, memberantakkan rambutku, dan mengatakan bahwa, "itu bukan ikan sardin. Itu adalah bintang."
Bintang yang jatuh ke laut kedengaran lebih aneh daripada ikan sardin yang berenang di angkasa.
Menurutmu, apakah bintang bisa jatuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS? [Completed]
Teen Fiction"Waktu kecil, aku sering melihat beberapa ikan sardin berekor panjang, berwarna keemasan, berenang di angkasa malam, lalu secara tiba-tiba satu per satu mereka melesat jatuh dengan cahaya menyembur dari mulut mereka" *** Ini hanya sebuah kisah, tent...