"Finally, coy! Lega gue!" seru Anida lega, "setelah sekian lama disiksa ama soal-soal ujian, akhirnya selesai juga!"
"Alay kamu, Nid! Ingat! Jangan senang dulu. Setelah ini, kita, anak-anak OSIS, harus nyiapin keperluan buat tur sekolah. Jangan lupa!" ucap Yasfa.
"Yaelah lu, Yas! Kenapa, sih, nggak seneng bener ngeliat gue bahagia bentar aja? Iya, iya. Tahu gue, tapi jangan sekarang juga, dong, ngingetinnya. Ah! Gagal bahagia, deh, gue!" Anida berucap kesal.
Lead menggelengkan kepala. "Kalian berdua emang mirip banget, ya, sama Tom dan Jerry. Nggak bisa gitu kalo sehari aja nggak berantem. Dasar!" Lead kembali menggeleng lantas berlalu pergi.
"Yaelah, Lead! Segitunya bener lu ngambek." Anida dan Yasfa menyusul langkah Lead.
"Aku nggak ngambek, kok. Aku lagi buru-buru aja pengen balik. Duluan, ya!" Lead memamerkan kunci mobilnya lantas menuju mobilnya dimana Anggy dan Suci tengah berdiri menunggunya di sana.
"Ehm! Pengen balik apa pengen jalan-jalan?!" seru Anida.
"Dua-duanya!" cengir Lead iseng.
"Dasar! Jangan balik malem-malem, oy! Kasihan tantemu nyariin nanti!" ucap Yasfa.
"Yo!" Lead melambaikan tangan sebelum akhirnya memasuki mobil bersama Anggy dan Suci.
***
Lead membuka pintu rumah.
Sepi.
Kemana semua orang?
Lead melangkahkan kaki.
"Tante Ika? Dokter Audrey? Om Jemmy?!" Lead memanggil.
"Tante di kamar, Queen!" sahut Cantika.
Lead berlari kecil menuju kamar tantenya. Terlihat tantenya itu tengah membereskan kamar.
"Hai, sayang!" Cantika menoleh sekilas.
"Tante, kok, beres-beres kamar sendiri, sih? 'Kan bisa minta tolong aku."
"Soalnya kamu pulangnya kelamaan. Jadi, Tante sendiri aja, deh, yang beresin."
Lead tiba-tiba mengambil kemoceng di tangan tantenya.
"Eh, Queen?!"
"Tante Ika 'kan nggak boleh kecapekan. Kalo Tante kerja terus, nanti Tante bisa sakit," Lead mengembus nafas berat, "I'm so sorry, Tante. Aku terlalu sibuk sama temen-temenku sendiri sampai akhirnya ngelupain Tante."
"Kamu ngomong apa, sih? Udah. Nggak papa. Lagian kalo Tante nggak ngerjain apa-apa, Tante jadi bosen," Cantika menepuk pipi Lead, "ngomong-ngomong, kamu lapar? Tante udah siapin makanan di atas meja. Kita makan berdua aja malam ini. Om Jemmy ada meeting mendadak di luar kota, lusa baru bisa pulang dan Dokter Audrey hari ini lembur di rumah sakit." Cantika menjelaskan sembari kembali membereskan kamar.
"Aku makannya nanti aja. Aku mau bantuin Tante dulu."
Cantika tertawa kecil, "boleh kalo mau bantuin, tapi Tante saranin, kamu mandi dulu, gih. Bau, tahu!" canda Cantika.
Lead mencium tubuhnya, "iya juga, ya. Agak asem-asem gimana gitu baunya," Lead ikut tertawa, "ya udah. Kalo gitu, aku mandi dulu, ya, Tante," ucap Lead sebelum akhirnya berlalu menuju kamar mandi.
***
Di meja makan, "Queen, malam ini, kamu tidurnya jangan terlalu larut malem, ya. Soalnya esok kita berangkat agak pagian. Tante harus nyiapin keperluan lain," Cantika memulai pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS? [Completed]
Teen Fiction"Waktu kecil, aku sering melihat beberapa ikan sardin berekor panjang, berwarna keemasan, berenang di angkasa malam, lalu secara tiba-tiba satu per satu mereka melesat jatuh dengan cahaya menyembur dari mulut mereka" *** Ini hanya sebuah kisah, tent...