Bab 17

38 6 2
                                    

Lead memarkirkan mobilnya di tepi jalan sembarangan.

Kedua kakinya berlari sementara ia sendiri masih terus menangis. Ia tidak tahu mengapa ia menjadi secengeng ini. Semua tembok pertahanannya seolah berhasil diruntuhkan oleh satu kali serangan dan ia sendiri tidak tahu akan sampai kapan ia akan menangis terus. Semua kenangan terus terputar di kepalanya. Semakin lama semakin cepat.

Merry-merry Christmas, Junior!

Hari ini, guardian angel dari OSIS periode lama, menobatkan kamu, Lead, sebagai guardian angel OSIS yang baru.

I just wanna you to promise, you're not gonna leave our Student Council.

Yuani! Anakku!

Kakak harus kuat. Sebentar lagi bantuan bakal datang. You'll be safe, you'll be okay.

Sampai jumpa, Lead. Suatu hari nanti, kita pasti akan bertemu lagi.

Cuma kenalan? Sayangnya, aku maunya temenan.

STARS.

Mataku! Nggak! Ini nggak mungkin! Aku... Aku nggak mungkin buta! Aku nggak mau buta!

Justru, harusnya kamu seneng sekarang. Karena akhirnya, keinginan kalian berdua untuk punya anak terwujud. Selamat, ya, Jem!

Kamu hamil?!

I love you, my Queen.

Soalnya kata dokter, ibu hamil nggak boleh sampai kecapekan. Nanti kasihan adik bayinya. Iya 'kan, adikku sayang?

Teruslah bertumbuh dewasa, my little princess. You are one and only. I love you.

Saya tidak bisa menyelamatkan kandungan ibu.

Gimana kalo kita ngadain tur wisata aja, Bu?

CIIIT...

Astaghfirullahaladzim!

Oh, Jesus!

You never thought about it before, so that's why I said you are the loser! Dan orang kayak lu, sama sekali nggak layak buat tetep ada di OSIS!

Mataku! Nggak! Ini nggak mungkin! Aku... Aku nggak mungkin buta! Aku nggak mau buta!

I love you, my Queen.

Gimana kalo kita ngadain tur wisata aja, Bu?

Kamu hamil?!

Saya tidak bisa menyelamatkan kandungan ibu.

STARS.

Yuani! Anakku!

Hari ini, guardian angel dari OSIS periode lama, menobatkan kamu, Lead, sebagai guardian angel OSIS yang baru.

Sampai jumpa, Lead.

Nggak usah sok sedih gara-gara tante lu keguguran. Itu semua juga gara-gara lu!

"AAAAAAARGHHHH!!!!" Lead berteriak sekuat tenaga, seolah dengan begitu, semuanya akan berhenti, tapi percuma, hal itu hanya menghabiskan sisa tenaganya.

Kakinya bergetar hebat. Ia lantas  terduduk lemas. Tangannya mencengkeram rambutnya sendiri.

Dari belakang, ia bisa mendengar langkah kaki yang begitu dikenalnya. "Untuk apa kamu ngikutin aku?" tanya Lead tak acuh.

OSIS? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang