01

1.3K 111 5
                                    

Welcome to my first story, enjoy reading.



















Matahari pagi sudah menampakan dirinya, cahayanya mampu menerobos dan mengenai wajah cantik seorang namja mungil yang masih bergulung diatas kingsize itu.

Jam sudah berada pada pukul 8 pagi. Namja mungil itu adalah Jinhwan, seakan enggan untuk bangun walau hanya untuk mencuci muka.

Rasa sakit dibadannya bagian selatan sana membuat nya malas bergerak.
Ya, Jinhwan lagi lagi mendapatkan perlakuan kasar dari sang kekasih ketika melewati malam panasnya semalam.

Dulu, kekasih nya tak pernah berani melukainya, kekasihnya itu selalu menjaga dan melindungi nya. Kekasih nya juga dulu tak pernah melakukan hubungan intim dengannya, sang kekasih selalu menjaga kehormatan si mungil.

Namun beberapa bulan terakhir ini, sang kekasih sering menuntut untuk melakukan hal itu, tak hayal sesekali sang kekasih akan melukai Jinhwan di dalam permainan panasnya.

Kekasih nya itu berubah menjadi namja yang kelewat mesum dan buas sekembali nya dari Amerika.

Sejak kembali dari Amerika, perlakuan sang kekasih pada Jinhwan itu juga tak sehangat dulu. Semua berubah.

Jinhwan merasa kekasihnya itu bukan lah kekasih nya yang dulu selalu menyayangi nya.

"Mungil, apa sekarang kau ingin menjadi kekasih yang malas?" Tanya June, sang kekasih yang tiba tiba masuk kedalam kamar.

Ya, kekasih Jinhwan adalah June, si pria tampan nan mempesona sejuta umat. Jinhwan memang tinggal dengan June sejak pertama kali berpacaran, 5 tahun lalu.

"Biarkan aku istirahat sebentar lagi, Jun. A-aku lelah, Jun. Badan ku terasa sak..."

Belum sempat Jinhwan menyelesaikan ucapannya, si kekasih lebih dulu memotong

"Aku tak peduli dengan itu mungil. Cepat bangun dan bersihkan tempat ini!!" Bentaknya.

"Tapi, Jun.."

"CEPAT BANGUN!!" Teriak June lagi, sambil menyeret tubuh nya turun dari ranjang.

Mendengar itu, Jinhwan hanya bisa menundukkan kepalanya, tubuhnya meremang dan kaget.

Lagi lagi Jinhwan harus merasa kesakitan yag teramat, karna kekasihnya itu melemparnya kelantai begitu saja. Jinhwan meneteskan air matanya.

"A-aku ak-akan membereskannya" jawab Jinhwan lirih dan terbata.

"Jangan menangis dihadapan ku, itu sangat menjijikan! Bereskan semua tempat! Aku akan pergi kekantor. Jika masih ada bagian yang kotor sedikit saja, aku tak akan mengampuni mu malam nanti! Kau tau!!"

"Iii-iya, a-aku mengerti, Jun"

June memutar badan dan meninggalkan Jinhwan yang masih tertunduk di lantai begitu saja.

Jinhwan hanya bisa menatap punggung lebar nan gagah itu menjauh dari nya. Jinhwan kembali terisak selepas kepergian June.

"Hikss... kau berubah, Jun. Aku rindu kau yang dulu". Lirih jinhwan.

Jinhwan mengusap pipinya yang berlinqng air mata itu, lalu bergegas kekamar mandi yang berjarak beberap centi dari posisinya untuk membersihkan diri dari sisa-sisa cairan laknat June yang mengenai badan dan mulai mengering itu.

Tak butuh waktu lama, Jinhwan keluar dengan keadaan yang terlihat sedikit lebih segar.

Jinhwan menuju lemari dipojok kamar itu dan langsung memilih pakaian santai rumahan agar dia leluasa ketika membersihkn apartemen, karna Jinhwan sedang cuti dari pekerjaan untuk 2 hari kedepan karna Jinhwan kurang sehat sebenarnya.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now