11. Change

993 85 42
                                    

Happy reading ~























Hari demi hari berganti menjadi minggu, dan minggu berganti menjadi bulan. Banyak hal yang telah dilewat oleh Jinhwan dan Hanbin, kedua menjadi semakin dekat. Tak jarang Hanbin menginap di apartemen Jinhwan, untuk menemani Jinhwan. Terkadang Donghyuk dan Bobby akan menginap juga di apartemen Jinhwan, begitupun Chanu. Mereka akan bergantian menemani Jinhwan. Kandungan Jinhwan saat ini sudah pada bulan ke 7. Perutnya sudah terlihat sangat membucit. Bayi sangat sehat dan aktif.

Untuk appa dan eomma Jinhwan, setelah pertemuan appanya dan June waktu itu, Tuan dan nyonya Kim itu memutuskan untuk kembali ke jeju pada esok paginya. Sang appa masih belum bisa menerima kenyataan. Hingga saat ini, appa nya belum mau berbicara pada Jinhwan, dan Jinhwan memahami itu. Orang tua mana yang tidak kecewa, jika memilik anak seperti Jinhwan. Sudah gay dan hamil tanpa pasangan. Jinhwan tak mempermasalahkan soal appanya yang mendiamkannya, ia hanya memikirkan kesehatannya dahulu.

Selepas orang tuanya kembali kejeju, dua hari setelah itu, Jinhwan memutuskan untuk tinggal sebentar di jepang, ditempat sang kakak. Satu bulan lamanya, akhirnya ia kembali keseoul dan memulai aktifitas seperti biasa. Melewati hari-hari sulit sebagi ibu hamil, nafsu makan yang buruk, sering mual bahkan muntah, dan meningkatnya kesensitifannya pada emosinya. Untungnya, itu semua tak berjalan lama, saat memasuk usia kandungan ke 5, semua masalah itu sedikit berkurang.

Lain dengan Jinhwan, lain juga dengan June. Ya, June memang semakin mesra dengan Yunhyeong, semakin sering mengumbat kemesraan itu di publik. Tapi, June masih tetap melanjutkan pencarian informasi tentang Jinhwan sampai saat ini. Kepergian Jinhwan dari apartemennya waktu itu, menutup semua akses hubungan antara mereka, mulai dari Jinhwan memblokir kontak dan sosmed June, mengganti mobilnya, menjual apertemen yang berada digangnam, dan bahkan informasi penerbangan dan penggunakan debit atau credit card pun tak terlacak. Anak buah June benar-benar disukitkan dengan itu semua. Sebenarnya, apartemen Jinhwan digangnam itu tak dijual, melainkan di berikan kepada sang kakak, Kim seiyon. Dan nama pemiliknya sudah dirubah menjadi nama suami sang kakak yang berasal dari jepang. June tak mengetahui itu.

Hingga suatu hari, anak buah June memberi kabar jika Jinhwan berad dijepang, tepatnya berada ditokyo. Kabar itu June dapat, dua minggu setelah keberangkatan Jinhwan.

"Mr. Koo. Kim Jinhwan berada di Shibuya. Dia berada ditempat kakaknya. Ia sudah 2 minggu berada dijepang. Apa yang harus kami lakukan?"

"Shibuya? Baiklah, awasi dia. Ambil gambarnya setiap apa yang dia lakukan. Kirimkan padaku. Fokuskan gambar itu pada bagian perutnya. Arraseo!"

"Ne. Kami mengerti, Mr."

June meminta kepada anak buahnya untuk mengawasi setiap gerak gerik Jinhwan. Dan menyuruh anak buahnya memotret pergerakan Jinhwan. Hingga lusanya, sang anak buah mengirimi dia sebuah foto, diman Jinhwan sedang berada dirumah sakit, terlihat Jinhwan sedang berada di polo kandungan, dan dengan memegangi perutnya. June mulai sedikit yakin jika Jinhwan memang Hamil.

Namun, keberuntungan tak berpihak pada June, pengawasan itu tak berlangsung lama. Hanya selama satu minggu sjata. Setelah itu, Jinhwan kembali bak ditelan bumi.

"Mr. Koo, maafkan kami. Kami kehilangan jejak Jinhwan lagi. Jinhwan sudah tak bisa dilacak dijepang"

"Apa!! Bagaimana bisa? Kenapa bisa sampai kehilang jejaknya? Huh!! Cari dia sampai dapat. Cek semua penerbangan atas namanya."

"Baik, Mr. Koo"

Pencarian dan pelacakan kembali dilakukan anak buah June. Namun, hasilnya kembali nihil. Mereka tak menemukan apapun. Tak ada catatan penerbangan kenegara manapun, dan juga sudah tak terlihat ditokyo dan dikota-kota besar dijepang. June marah pada anak buah nya, karna dianggal lalai.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now