21

929 73 59
                                    

Happy reading guys, semoga dichapter ini agak bagusan dari chapter sebelumnya. Mian kalo masih ada typo.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hari ini, hari nan menegangkan di Seoul University Hospital. Pagi ini rumah sakit memdapatkan panggilan darurat dari kepolisian jika ada kecelakaan beruntun antara 3 mobil dan 2 bus di Gyeongun-dong, dan korban luka-luka akan dikirim kerumah sakit Seoul Univercity Hospital. Beberapa ambulance yang membawa para korban telah sampai dihalaman rumah sakit yang sudah ada beberapa Dokter yang siap memeriksa juga.

Semua dokter dari beberapa bagian turut andil. Tak terkecuali Bobby, Donghyuk, Lee Seunghoon dan Miyuki. Mereka juga turun tangan menangani korban-korban. Ada korban yang berluka ringan dan juga berluka parah. Beberapa korban yang mendapat luka ringan telah ditangani oleh Seunghoon dan beberapa dokter lain nya. Serta korban yang memilik luka berat, ditangan oleh dokter spesialis.

Seperti saat ini, Bobby dan Donghyuk sedang menangani korban dari penumpang mobil yang mengalami patah tulang pada tulang iga nya, dan ada serpihan tulang yang tersangkut di ventrikel kanannya. Pasien itu harus segera dioperasi, jika tidak, maka pasien akan kehilangan nyawanya.

Bobby sudah siap melakukan operasi pertama dihari pertama ia bertugas di SUH. Ditemani Donghyuk yang saat ini tengah memeriksa beberapa bagian vital bersama Miyuki yang bertugas sebagai dokter anestesi. Semua dilakukan dengan cepat, bahkan Miyuki memberi dosis anestesi 2mL lebih banyak dari pada umumnya, agar operasi bisa segera dilaksanakan.

"Ada tulang tersangkut di ventrikelnya, jadi kita harus mengeluarkan. Jal butakhae." Ucap Bobby kepada semua yang bertugas doteam operasinya.

Semua yang ada disana menjawab ucapan Bobby dengan anggukan, yang berarti mereka akan bekerjasama dalam operasi, dan bekerja keras untuk keselamatan pasien.

"Jja.. kkab sida!" Ucap Bobby

Semua team memposisikan diri pada posisi masing-masing. Donghyuk berada diseberanganya, sebagai asisten. Miyuki berada di sisi kirinya, bagian anestesi, dan ada seorang perwat disebelah kanan Bobby yeng bertugas membantu Bobby mengambil atau meletakkan kembali alat-alat bedah nya. Serta beberapa perawat yang berja pada tugas masing-masing.

"Meseu...." ucap Bobby, dan perawat dikanannya memberinya Meseu.

Dengan gerak perlahan nan pasti, tangan terampil Bobby mulai menyayat kulit pasien. Membuat pola sayatan memanjang dibagian dada tengah. Setelah dikira cukup, Bobby memeberikan Meseu itu pada perawat kembali.

"Bovie.."

Lalu Bobby meminta Bovie, untuk membuka sedikit lapisan kulit dan daging, agar terbuka. Bobby melakukannya dengan cepat, tapi tetap teliti. Semakin lama semakin terbuka lebar sayatan yang tadi ia buat, dan semakin terlihat organ dalam sang pasien.

Setelah melewati beberapa proses dan terbuka sempurna, Bobby bersama dengan otak dan tangan lincahnya mulai beraksi. Berbekal data rekam medis dan MRI, yang menunjukkan adanya serpihan tulang yang bersarang pada venteikel bagian kanan, tangannya bergerak meraba isi tubuh pasien itu, mencari letak dimana sang serpihan tulang berada.

Beberapa saat meraba, dan akhirnya ia menemukan letak nya. Bobby segera mencabut serpihan tulang itu. Donghyuk yang sedang memegang penyedot cairan dan penjepit penahan pun mulai lebih memfokuskan dirinya. Karna bisa saja pendarahan terjadi saat serpihan itu dicabut. Bobby telah mencabutnya, dan bemar saja, pendarahan itu terjadi. Karna Donghyuk dan Bobby sudah terbiasa, jadi mereka tidak panik. Bobby segera menjahit robekan bekas bersarang serpihan tulang tadi. Perlahan ia menusuk kan jarum pada ventrikel yang sedikir terbuka itu, sedangkan darah masih banyak menggenang disana.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now