42

703 72 104
                                    

Hai hai...Masih ada yang melek kah???

Kelar nulis, langsung edit, dan langsung di up ni ☺☺☺

Happy reading gaes. Maaf kalo ada typo.

.

.

.

.

.

.

.

Dengan mengenakan pakaian casual, Hanbin tiba disebuah gereja yang tak jauh dari rumah sakit tempat Jinan dan June dirawat. Sebelumnya, Hanbin juga sudah menghubungi eommanya jika ia pergi kegereja bersana Jaewon. Hanbin juga sudah memberi tahu eommanya tentang kedatangan Jaewon.

Beriringan dengan pria bermarga Jung itu, Hanbin memasuki gereja. Dia disambut oleh seorang pengurus gereja yang kebetulan sedang ada disana. Hanbin memilih gereja ini karna alasan dekat dengan rumah sakit. Jadi setelah dari sini, ia akan kembali kerumah sakit nanti.

Sesampainya didalam, ada beberapa orang yang kebetulan berkunjung dan sedang memanjatkan doa mereka masing-masing. Hanbin dan Jaewon memilih duduk dibangku yang agak depan. Mereka mendudukkan diri dibangku itu. Kini Jaewon mulai memanjatkan doanya kepada sang penciptanya. Sedangkan Hanbin, ia sesaat memandang patung yang berbentuk Bunda Maria dan al-masih, yang dipasang dikanan dan kiri mimbar pendeta.

Tiba-tiba perasaan Hanbin tidak enak. Sepertu ada sesuatu yang terasa mengganjal didalam hatinya. Hanbin mulai sedikit gusar. Perasaan itu membuatnya tak nyaman dan merasa ketakutan.

"Berdoalah, dan percayalah jika mereka akan baik-baik saja" Jaewon menginterusi Hanbin yang tengah kecemasan.

Jaewon menepuk-nepuk pelan pundak Hanbin, bermaksud memberinya kekuatan dan meyakinkan Hanbin. Sedangkan Hanbin, ia hanya mengangguk. Dan setelah itu melakukan doanya.

Mereka berdua memanjatkan doa mereka masing-maskng dalam hati. Mereka berdoa dengan sungguh-sungguh. Hanbin menjatkan doa untuk kesembuhan dua orang yang ia anggap penting untuk hidupnya itu. Ia juga berdoa untuk kisah cintanya dengan Jinhwan. Ia memohon agar sang pencipta mau berbaik hati menolongnya.

Sedangkan disampingnya, Jaewon berdoa untuk keluarga kecilnya, kesembuhan June dan Jinhwan, dan juga untuk kebahagian Hanbin. Doa nya untuk Hanbin adalah, agar Hanbin berbahagia kedepannya, dengan apa yang diangankan oleh Hanbin sedari dulu. Yaitu bersama Jinhwan.

Cukup lama mereka berdua berduduk dibangku itu dan memanjatkan doa, hingga getar ponsel Hanbin disaku celananya menginterupsi kegiatan Hanbin, yang awalnya ia abaikan getaran itu dan tetap fokus berdoa.

Hanbin mengeluarkan ponselnya yang terus bergetar. Dilihatnya nomor sang eomma yang tertera dilayar. Ia pun segera menggeser ikon hijau dilayar ponselnya.

"Yeobseyo, eom-

"Hanbinie!!! June! Ju-june dan Jinhwan....hikss" eomma Hanbin terisam diseberang.

"W-wae!? A-ada apa?!!!" Hanbin panik.

"Me-mereka.. mereka...sedang darurat. June kehilangan detak jantungnya, Bin-ah. Ji-jinhwan juga sedang kritis."

Tak!

Hanbin menjatuhkan ponselnya begitu saja. Tubuhnya lemas, serasa waktu berhenti berputar, dan serasa pula nyawanya diujung tanduk setelah mendengar apa yang eommanya katakan. Air mata yang sedari tadi ia tahan kini lolos begitu saja. Mengalir bebas bak air terjun. Jaewon yang berada disampingnya menatap bingung sekaligus penasaran pada Hanbin.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now