52. D'Day is getting Closer

588 61 30
                                    

Happy ready, sorry so late to update.

.

.

.

.

.

.

.

Seperti apa yang Jinhwan pinta kemarin, hari ini ia dan Hanbin akan melakukan fitting untuk tuxedo pernikahan mereka yang tinggal empat hari lagi. Sungguh, waktu berputar sangat cepat.

Jinhwan dan Hanbin baru saja tiba di gedung KJH Production. Kali ini mereka membawa Jinhoe bersama mereka. Sebelum berangkat tadi, June mengabari mereka jika tidak bisa menjaga Jinhoe karna ia ada urusan dengan dokternya.

"Selamat pagi Mr. Kim" sapa salah satu pegawai Jinhwan

"Selamat pagi." Balas Jinhwan. Tak lupa juga senyuman manis Jinhwan tampilkan.

Beberapa pegawai yang berpapasan dengan nya pun ikut menyapa. Dan Jinhwan serta Hanbin pun membalas sapaan mereka dengan sangat ramah hangat. Sesekali mereka -para pegawai- menunjukkan kegemasan mereka terhadap Jinhoe. Bahkan mereka tak ragu untuk mencium atau menoel-noel pipi gembul Jinhoe. Sedangkan Jinhoe nya hanya tersenyum dan  bersuara kecil. Nampaknya Jinhoe senang mendapat perlakuan gemas seperti itu.

Kini ketiga nya sampai diruangan Jinhwan. Mereka duduk bersama disofa milik Jinhwan didekat jendala.

Ah, mulai hari ini hingga menikah nanti, Hanbin mengambil cuti. Dan untuk sementar Koo Coorp akan dipegang langsung oleh tuan Koo dan dibantu oleh Daniel. Malam nanti tuan dan nyonya Koo akan kembali dari jepang. Dan nyonya Koo bersama eomma Hanbin akan mengurus persiapan pernikahan keduanya.

"Apa kau ada pekerjaan, Hwan?" Tanya Hanbin

"Tidak ada. Aku sudah melimpahkan pekerjaanku pada team produksi" jawab Jinhwan yang tengah memangku Jinhoe.

"Chanu masih cuti?"

"Eum, aku masih memberinya cuti. Tapi kemarin dia bilang ingin bekerja lagi hari ini"

"Setelah fitting nanti, apa kau ada acara?"

"Eobseo. Wae?"

"Hari ini, appa datang"

Jinhwan langsung menoleh kearah Hanbin. Menatapnya dalam. Jinhwan sudah tau persoalan yang terjadi antara kedua orang tua Hanbin dan dan juga saudara tirinya. Hanbin sudah menceritakan masalah tentang kejadiannya dengan Velixn itu pada Jinhwan beberapa hari lalu.

"Appa datang bersama istrinya dan anak nya" lanjut Hanbin.

"Hyung mu ikut?" Ulang Jinhwan.

"Dia bukan hyungku. Aku tidak punya hyung" tolak Hanbin

Sejak kejadian Hanbin dan Velix di China dulu, Hanbin benar benar membenci Velix. Meskipun jauh didalam hati sudah memaafkannya. Namun bayangan kejadian dimana ia dilecehkan dan hampir membuatnya gila itu masih sangat menyakitkan untuk nya. Meskipun psikolog saat iru menyatakan bahwa pemulihan Hanbin cukup cepat, namun tak menutup kemungkinan jika ingatan buruk itu bisa saha muncul dan membuat Hanbin syok. Bahkan bisa saja membuat Hanbin depresi. Dan hal itu hampir terjadi jika saja appa Jine tidak segera membawa Hanbin ke inggris untuk pengobatan lebih bagus lagi.

"Hah..." Jinhwan menghela nafasnya pelan.
"Mau sampai kapan kau membencinya? Meskipun dia bukan hyung dari eomma mu, dia tetap hyungmu, Bin-ah. Dia juga anak appamu. Darah appamu yang ada dalam dirimu juga dimilik olehnya." Ucap Jinhwan menasehati.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now