35

669 69 49
                                    

Happy reading 😁

.

.

.

.

.


Seoul hospital univercity

Masih sama seperti kemarin, Hanbyul masih belum membuka matanya, ia masih setia memejamkan matanya mengarungi alam bawah sadarnya. Sementara di sebelahnya berbaring, sang oppa setia menungguinya. Semalaman Hanbin bahkan tidak bisa tidur, pikirannya berkecamuk. Bagaimana tidak, semalam ia dihubungi June jika apartemen Jinhwan dimasuk seorang penyusup dan melukai D2 -Deukie- dan harus dilarikan kerumah sakit. Lalu saat ia hendak menyusul Jinhwan kemansion June, tiba-tiba Hanbyul menunjukkan reaksi yang tidak bagus dengan perkembangan pemulihannya. Hanbyul tiba-tiba kejang dan tekanan darahnya meningkat drastis. Beberapa tanda vitalnya menurun. Dan hal itu mengurungkan niatnya menyusul Jinhwan.

Bobby, sebagai dokter kusus yang menangani Hanbyul sudah mengatakan jika hal tersebut adalah hal wajar pasca operasi besar. Bobby bilang jika keadaan Hanbyul tidak mengkhawatirkan, semua masib dirange aman. Dan Bobby juga sudah datang pagi-pagi tadi untuk menyempatkan memeriksa Hanbyul terlebih dulu sebelum jam tugasnya dimulai untuk operasi. Hanbyul sudah baik-baik saja, hanya tinggal menunggu Hanbyul sadar. Bobby menjamin jika Hanbyul tidak akan lama pada masa koma.

Meskipun Bobby mengatakan jika kondisi Hanbyul akan baik-baik saja, Hanbin tetap tidak bisa tenang. Ia tetap khawatir dengan Hanbyul. Ia tak sanggup jika harus kehilangan adik cantiknya itu.

Sreek

Pintu ruang rawat VVIP dibuka oleh seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diumurnya yang hampir memasuki kepala 5 itu.

"Hanbin-ah, sarapanlah dulu. Kau belum makan dari semalam"

"Aniya, nanti saja. Aku tidak lapar, eomma"

"Hanbyul akan sedih jika kau ikutan sakit nanti. Pali meogeo, Hanbin-ah"

"Tidak, eomma. Aku-

"Hanbin-ah.."

Hanbin menghela nafasnya, ia tidak bisa makan. Ia tidak nafsu makan. Pikirannya tisak tenang.

"Eomma tidak mau masalah lambungmu kumat lagi. Jika kau sakit, siapa yang akan menemani eomma menjaga Hanbyul?"

Benar, jika ia sakit siapa yang akan menjaga Hanbyul? Pasti eommanya akan lelah jika menjaga Hanbyul sendirian.

"Palli, meogeo. Eomma membeli bibimbap dan yangnyeom chicken. Kau makanlah dulu"

"Eomma sudah makan?" Hanbin bertanya dengan beranjak dari tempan duduknya semalaman hingga pagi itu.

"Belum. Nanti saja. Kau duluan saja. Nanti eomma akan makan setalahmu."

"Tidak, eomma dulu-

"Aniya, kau saja. Sedari semalam kau belum makan. Ah, gosok gigimu dan cuci mukamu dulu."

"Baiklah"

Hanbin menuruti perkataan sang eomma. Ia pergi kekamar mandi yang ada didalam ruangan itu juga. Hanbin mencuci muka dan menggosok giginya. Peralatan mandi tersedia didalam kamar mandi itu, sudah mirip dengan hotel bitang 5. Semua lengkap. Ya, tentu saja, ruangan class VVIP dari June.



Tok....tok...took

Suara pintu terketuk membuat eomma Hanbin yang sekarang duduk ditempat yang tadi Hanbin duduki -sebelah Hanbyul- itu menoleh kearah pintu. Lalu ia bersiri dan membuka pintu. Ia sedikit terkejut melihat siapa yang datang. June dan Jinhwan.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now