56.

622 60 55
                                    

Up lagi!!! Gak jadi besok updatenya. Sekarang aja. Mumpung lagi selow ☺

Happy reading guys. Jan hujat daku dulu guys. Ini belom end. Masih banya drama kedepannya. Sesuai permintaan. But, mungkin up nya sedikit lama. Karna sedang menyusun next alur buat Junhwanbin ink. Soalnya kan kalian gak mau di end-nin ☺️🤭

.

.

.

.

.

.

.

Deukie baru saja menerima telepon dari Dony yang juga saudara sekandungnya, yang kini masih ada digedung cyber untuk tetap bekerja. Dony menghubunginya untuk memberitahukan jika pesawat pribadi June sudah landing di incheon. Dan dua jam lagi siap take off. Dony berpesan pada Deukie untuk menyampaikan pada bosnya itu agar sebisa mungkin bersiap lebih cepat. Karna ia tak memiliki waktu lebih. Pihak airport hanya memberi waktu dua jam untuk pesawat pribadi menumpang landing dan prepare. Deukie pun langsung menghampiri June dan memberitahunya.

Deukie sedikit membungkuk mensejajarkan kepalanya dengan kepala June yang sedang duduk.

"Permisi, Mr. Koo" ucap nya. Dan June sedikit melirik kearah Deukie. "Private jet anda sudah landing di incheon. Captain Pilot Ludwig dan co pilotnya sudah prepare diairport. Kita hanya diberi waktu dua jam. Jadi Anda harus segera keairport, Mr. Koo" jelas Deukie pada June.

June seketiika panik. Ia terkejut. Ia sudah berkoordinasi dengan pihak airport sebelumnya. Dua jam bukanlah jumlah yang dikatakan pihak airport. Lalu mengapa sekarang berubah. Semua melenceng dari rencana.

"Acara Jinhwan belum selesai! Bukankah pihak airport sudah menyetujui jika aku akan take off jam satu? Ini sungguh melenceng dari kesepakatan" jawan June.

"Soal itu, aku tidak tau, Mr. Koo. Dony hanya memberitahu seperti apa yang aku katakan tadi."

June terlihat bimbang dan gelisah, sesekali ia berdecak. Ia tak mungkin meninggalkan pesta Jinhwan begitu saja. Namun ia harus tetap berangkat.

"Pergilah" June mentaap sang appa. "Appa yang akan bicara pada Jinhwan. Appa akan membantu mu menjelaskan nanti. Pergilah. Tenangkan hatimu. Kembalilah saat kau sudah merasa lega" sambung sang appa. Lalu mengambil Jinhoe dari pangkuan June. Sang eomma juga mengangguk dan mengulas senyum. Mengiyakan ucapan sang suami.

June sekali lagi meneteskan air matanya. "Tolong, jangan katakan alamat tinggalku pada Hanbin atau Jinhwan." Mohon June dan diangguki appa dan eommanya.

"Pergilah dengan santai. Jangan menimbulkan kecuriga jika tak ingin membuat Jinhwan penasaran." Saran tuan Koo. Dam June mengerti

June mengecupi seluruh wajah sang putra. "Daddy akan sangat merindukanmu,nak. Jadilah anak yang baik. Jangan nakal dan jangan merepotkan mommy, eoh? Janjilah pada Daddy untuk menjadi anak yang baik. Daddy mencintaimu. Sungguh" June mengecupi lagi wajah Jinhoe

Lalu setelah itu ia mulai beranjak dari duduknya, June berdiri dibelakang appa dan eommanya, memberika satu kecupan untuk apa dan eommanya. Setelah nya ia memandang kearah Jinhwan dan Hanbin yang kebetulan Hanbin juga melihat kearahnya. June membungkukkan badan pada Hanbin dan Jinhwan, hal itu mendapat sebuah pandangan bertanya-tanya dari Hanbin dan juga Jinhwan. June juga membungkuk pamit pada appa dan eomma nya juga beberapa tamu yang berada didsekitarnya.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now