59

540 57 57
                                    

Sebelum mulai, aku mau bilang. Stay safe dan selalu jaga kesehatan ya guys. Gak usah kemana mana kalo ga penting penting amat. Rajin cuci tangan and pakai masker kalonpas kepepet harus keluar rumah. Selalu sedia hand sanitaizer ditas, jadi kalo pas diluat kalian bisa sterilin tangan kalian.

Pokonya stay safe dan sehat terus guys.



Okkkeee....



Happy reading guys.
Mon maap kalo ada typo😊

.

.

.

.

.

.

.

Tiga tahun kemudian.

Waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa, kehidupan demi kehidupan, waktu demi waktu, rancana demi rencana sudah terlewati selama ini. Tiga tahun sebenarnya bukanlah waktu yang lama, juga bukan waktu yang sebentar. Tapi bagi Kim Hanbin dan Kim Jinhwan, tiga Tahun terasa berputar sangat cepat. Mereka tak menyangka jika pernikahan dan keluarga kecil mereka sudah memasuki tahun ke tiga. Selama tiga tahun ini pula, mereka lewati dengan perdebatan-perdebatan kecil, juga beberapa ujian yang cukup berat bagi keduanya.

Contohnya, satu tahun yang lalu, tepat saat pernikahan mereka berada ditahun kedua. Jinhwan dinyatakan positif hamil lagi. Rasa bahagia menghinggapi keduanya. Terlebih Hanbin. Ia sangat amat senang dan bahagia kala mendengar dokter Jisoo mengatakan jika Jinhwan istrinya itu sedang mengandung. Saat itu usianya baru enam minggu. Rasa syukur tak pernah berhenti Hanbin ucap kan. Karna setelah menunggu dua tahun, akhirnya ia akan memilik anak, yang benar-benar darah dagingnya. Begitu juga Jinhwan, sama seperti Hanbin, ia juga bahagia mendengar kabar itu.

Kebahagiaan mereka semakin bertambah kalas usia kandungan Jinhwan memasuk bulan keempat. Karna, sekali lagi berita bahagia kembali mereka dengar.

"Selamat, Kim Jinhwan, calon bayimu kembar. Tetap lah jaga kesehatanmu" ucap Jisoo.

Berjuta-juta kali Hanbin mengucapkan terimakasih kepada sang pencipta, karna sudah mempercayakan dua janin sekaligus kepada istrinya. Bahkan setiap harinya Hanbin akan memperlakukan Jinhwan sebaik mungkin. Juga Hanbin meinta pada eomma nya untuk dikirimkan satu maid untuk mengurus pekerjaan rumah.

Dari awal tau Jinhwan hamil, Hanbin selalu menjadi suami siaga. Ia akan siap melakukan apa saja untuk menuruti kemauan jabang bayinya saat sedang mengidam. Bayangkan, pukul dua pagi Hanbin harus pergi pasar see food hanya untuk membeli lobster. Mana ada yang buka. Untung eommanya kenal dengan salah satu pemilik pasar sea food, yah meskipun lokasinya lumayan jauh dari apartemen tempatmya tinggal. Tapi Hanbin tetap pergi dan membawakan permintaan Jinhwan. Lobster jantan, tujuh ekor. Tidak boleh kurang, tidak boleh lebih. Dan banyak lagi keinginan aneh yang Jinhwan minta. Tapi kata Jinhwan itu keinginan kedua calon anak mereka. Hanbin bisa apa. Tidak mungkin menolakkan.

Namun kebahagiaan itu hanya bertahan hingga usia kandungan Jinhwa memasuki bukan ke enam. Dibulan itulah semua kebahagiaan mereka runtuh. Saat itu Jinhwan mengalami insiden tabrak lari saat pulang dari super market. Habin sungguh menyesal. Ia menyesal karna pada hari kejadian itu, ia tidak bisa mengantar Jinhwan karna harus terbang ke jepang untuk urusan perusahaan.

Jinhwan mengalami benturan yang sangat kencang di bagian perutnya, bahkan ia juga terpental beberapa meter. Hal itu membuat ia harus kehilangan dua calon bayi nya, dan koma selama satu minggu. Namun, ia dan Hanbin juga bersyukur. Karna saat itu Jinhwan tidak membawa Jinhoe. Jinhwan menitipkan Jinhoe pada maid yang berada diapartemen nya, dan ia sendiri yang pergi belanja. Jarak super market dekat dengan apartemennya. Hanya seratus meter. Itulah yang membuat Jinhwan ingin pergi sendiri kesupermarket dan memilih keperluan dapur dan sehari-hari sendiri. Tapi malah berujung hilangnya calon bayi-bayinya.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now