Twila's POVHari ini, sesuai dengan kesepakatan semua siswa diperbolehkan untuk meminjam beberapa buku diperpustakaan. Seperti rencana kemarin kami akan kesana pada saat jam istirahat untuk meminjam buku dan aku sekalian ditugaskan untuk mengawasi jalannya peminjaman buku.
"Twi, kita jadi ke sanakan?" Erin memastikan.
"Iya Rin, lagian aku harus ngawasin orang-orang yang mau pinjam buku juga. Lie kamu ikutkan?" aku menyikut tangan Lie.
"Iya aku ikut la, tapi jangan lama-lama ya." Lie menawar dengan terseyum.
"Kenapa, Takut karena disana gelap." Erin berkata datar. Lie mengangguk ragu.
"Kamu jangan takut dong. Disinikan ada Erin, dia yang akan menjaga kita, diakan mempunyai jiwa laki-laki dan pandai sekali bela diri." Aku tertawa pelan.
"Iyaa juga tuh, aku gak akan takut deh kalau gitu," jawab Lie bersorak.
"Kalau aja kalian bukan temanku udah ku pukul." Erin memasang wajah serius."Maaf bu bos." Kataku dan Lie serempak. Erin tertawa renyah mendengar panggilan dari kami.
Suasana kelas mulai hening saat terdengar langkah kaki yang akan memasuki ruang kelas. sepertinya itu langkah kaki bu Sari. Ketika bu sari muncul dibalik pintu semua siswa berdiri dan memberi salam, setelah itu kami pun sibuk dengan pelajaran yang diberikan oleh bu Sari.
Aku menghela nafas lega saat bel istirahat terdengar nyaring."Kita lanjutkan besok lusa ya anak-anak," ucap bu Sari saat akan melangkah keluar.
"Iya bu," jawab kami serempak.
Erin langsung menarik tangan ku untuk pergi dari kelas. Dia menarik tanganku dan kami bertiga berjalan menuju perpustakaan. Saat kami tiba disana, terlihat baris antrian yang sangat panjang."Wah, tumben perpustakaan ini ramai sekali," sindir Erin pelan sedangkan Lie hanya bisa menghela nafas panjang.
"Kalian ngantri disini ya. Aku mau bantuin bu Key ngurusin peminjaman buku." Aku menepuk pundak Erin, lalu pergi.
"Twii.. aduh tu anak tega banget sih." Erin mengusap wajahnya kasar.
Aku tersenyum saat bertemu dengan bu Key. Ia adalah seorang guru sekaligus penjaga perpustakaan ini.
"Maaf ya bu, Twi terlambat." Aku menyapa ibu Key dengan ramah. Ibu Key tersenyum mengangguk.Setelah itu kami berdua mulai sibuk mengurusi para siswa yang akan meminjam buku. Siswa yang minjam buku bukan hanya dari kelas sepuluh tapi hampir seluruh siswa. Tak heran jika antrian terus bertambah.
Waktu berlalu begitu cepat kini saatnya giliran Erin dan Lie yang masuk ke perpustakaan untuk meminjam buku. Mereka tersenyum ramah sambil menyapa ibu Key."Siang bu," sapa Lie dan Erin bersamaan.
"Siang Lie. Siang Rin. Kalian kali ini mau pinjam buku apa?" Tanya bu Key ramah.
"Kita cari bukunya dulu ya bu," ucap Erin menarik tangan Lie.
Aku menggeleng pelan melihat dua sahabatku yang mulai kegirangan memilih buku. "Dasar." Aku menggeleng pelan.Aku melihat ke sekitar perpustakaan yang tengah ramai pengunjung. Suasana ini sangat menenangkan pikiranku ditambah dengan melihat buku-buku yang berjejer rapi. Huah.. itu sangat menyenangkan.
"Twi, kamu duduk saja bersama dua sahabat mu. Ibu akan mengurus sisanya."
Aku menggeleng pelan. "Tidak bu, Twi akan membantu ibu sampai selesai. Lagian ini sedikit lagikan." Aku tersenyum.
Ibu Key juga melempar senyum manisnya pada ku. "Kamu anak yang baik Twi. Ibu juga suka dua sahabatmu itu karena kalian suka mengunjungi perpustakaan ini dan suka membaca buku disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lorong Waktu (Tamat)
FantasyPlagiat minggir!!! Awas ya jangan coba-coba, tuh dilihat Allah. ________ Perjalanan Twi dan kedua sahabatnya menjelajahi waktu akhirnya terbuka. Twila, nama sang tokoh utama yang mendapatkan hak istimewa untuk kembali ke masa lalu, namun bukan unt...