31# Teka-Teki

15 5 0
                                    

ke esokan harinya, Twi kembali memikirkan mengenai mimpi yang ia dapatkan pada saat tidur di UKS. Mimpi yang terasa begitu nayata baginya dengan menampilkan sosok kakeknya dan orang yang tengah ia cari, Mr Zecky. Namun anehnya mengapa bisa kebetulan seperti itu.

"Lie, apa kamu merasa ada yang aneh dengan Twi hari ini?" Erin memajukan bibir ke arah Twi.

Melihat hal itu Lie sedikit mengkerutkan dahi. "Apa dia sedang datang bulan," gumam Lie yang masih terdengar oleh Erin.

"Tidak, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu yang kita tidak tahu." Erin membalas.

"Apa ada kaitannya dengan kotak yang kita bawa dari masa lalu," bisik Lie yang ditanggapi Erin cepat.

"Mungkinkah, tapi ku rasa itu alasan yang masuk akal."

Mereka berdua hanya menonton apa yang sedang Twi lakukan. Raut wajah Twi benar-benar sedang tidak sedap dipandang. tadinaya Erin ingin bertanya tapi urung ia lakukan karena didahului oleh suara guru yang masuk ke dalam kelas.

"Kita tanyakan saja nanti," ucap Lie, Erin pun mengangguk.

Guru yang mengajar pun memulai pelajaran dengan baik. Semua siswa menyimak materi yang guru itu berikan. Tetapi, tidak lama kemudian beberapa teman Twi sudah tertidur karena bosan dengan materi yang sampaikan. Hal itu bahkan sering terjadi pada pelajarann yang lain. Dasar anak sekolah. Mereka mudah bosan dengan teori teori yang sulit dipahami.

"bagaimana terjadinya pelangi saat hujan?" Tanya guru itu.

Semua siswa mulai menyuarakan suara mereka. "Terjadi karena pembiasaan cahaya Bu." Suara mereka terdengar serempak.

"Berikan sedikit penjelasannya," pinta guru itu.

Lie sontak langsung mengangkat tangannya untuk menjawab.

"Pelangi terjadi karena adanya pembiasaan cahaya,  proses itu terjadi saat matahari membiaskan sinarnya pada tetes air hujan dan menghasilkan warna-warna yang berbeda.  Lalu, saat pembiasaan cahaya matahari terjadi, cahaya dibelokan dari udara ke air atau berpindah satu dari medium satu ke medium lain.  Kemudian, setiap tetes air akan dibelokan pada sudut yang berbeda hingga tercipta warna yang indah pada pelangi. Warna pelangi terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu." Lie mejelaskan pajang dan lebar.

Guru itu tersenyum mendengar jawaban dari Lie, lalu meminta para temannnya untuk bertepuk tangan sebagai apresiasi dari keberanian yang Lie lakukan.

"Baik anak-anak hari ini sekalian dulu materi yang ibu berikan, untuk tugasnya silahkan kalian simpulkan materi yang ada pada halaman 117-120 dengan menggunakan kata-kata kalian sendiri. Ibu akhiri pelajaran siang ini, sampai jumpa Minggu depan."

Semua murid bersorak senang saat pelajaran itu selesai.  Akhirnya mereka bisa melepaskan nafas lega.

"Lie, aku nyalin jawaban kamu aja ya," pinta Erin memelas.

"Kerjakan sendiri, aku mau ke perpustakaan dulu soalnya udah dipanggil guru pembimbing olimpiade." Lie membereskan semua buku-buku yang ada diatas mejanya lalu pergi mendekati Twi.

"Twi, hari ini Erin gak latihan jadi nanti kita ketemuan diperpustakaan lama ya." Twi yang mendengar itu hanya mengangguk sebagai ucapan setuju.

Lagi-lagi Erin menggeleng pelan melihat tingkah aneh Twi. Karena ia penasaran ia berencara untuk mendekati Twi. Namun, sayang lagi-lagi guru yang lain pun tiba untuk memberikan pelajaran.

"Anda kurang beruntung," ucap Erin pasrah.

***

Istirahat sudah berjalan beberapa menit dan kini disinilah dua manusia yang tengah saling berdiam diri.

Lorong Waktu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang