[14] Sorry

6.5K 503 6
                                    

"Kau harus meminta maaf Jimin ssi. Jangan membawa permintaan maafmu atas nama atasan atau perusahaan, tapi atas namamu sendiri." Taehyung memegang bahu Jimin.

"Aku tahu." Jimin bangkit dari kursi empuknya dan menghampiri Hyeran.

---

"Hyeran ah.." Jimin mendekati Hyeran.

Tentu saja Hyeran tidak menatap Jimin.

"Maafkan aku." Jimin mengelus pipi Hyeran lembut, menyeka air mata Hyeran yang menetes.

"Maaf jika aku melakukan suatu kesalahan.." Hyeran menatap Jimin sekilas.

"Tidak. Kau tidak melakukan kesalahan apapun. Ini kesalahanku. Tolong maafkan aku.." Jimin masih memegang pipi kanan Hyeran.

Hyeran mengangguk pelan dan memegang tangan Jimin yang berada di pipinya.

"Dia kekasih kakak perempuanku oppa." Hyeran menatap Jimin.

Jimin seketika merasa malu atas tindakan cerobohnya tadi.

"Jadi itu bukan kekasihmu?" Jimin memelankan suaranya.

"Bukan, Jin oppa memang menganggapku adiknya dan aku menganggapnya kakak laki lakiku." Hyeran sedikit tersenyum.

"Maaf, aku tidak mendengarkanmu sampai tuntas." Jimin menunduk.

"Tidakpapa, aku mengerti." Hyeran mengambil tangan Jimin. "Apa oppa ingin mampir ke rumahku malam ini?"

Jimin menatap Hyeran.

18.00 KST

"Oppa! Aku sudah menyelesaikan semua dokumennya!" Hyeran mendekati Jimin.

"Baiklah, terima kasih." Jimin tersenyum lalu mengambil dokumen itu.

"Jadi yang tadi pagi membukakan pintu.. Kakakmu?" Jimin menerawang.

"Itu Hyemi, kakakku." Hyeran tersenyum.

"Kakakmu cantik, pantas saja mudah mendapatkan kekasih!" Jimin terkekeh.

"Oppa menyindirku?"

"Aku tidak menyebut nama." Ucapnya mengindikkan bahu.

"Jelas oppa menyindirku! Oppa sendiri belum mempunyai kekasih kan?", Hyeran membalas godaan Jimin.

"Kata siapa belum? Aku sudah mempunyainya." Jimin menatap Hyeran.

"Benarkah? Siapa?" Hyeran seketika penasaran.

"Seseorang yang ada di depanku." Jimin masih menatap Hyeran dan mendekatkan wajahnya.

"Apa?", Hyeran melihat sekelilingnya. "Aku? Berhenti menjahiliku oppa!"

Jimin tertawa. "Kau pasti ingin menjadi kekasihku kan?"

"Benarkah?" Hyeran meragukannya.

"Ya! Pasti dalam lubuk hatimu yang paling dalam terdapat suatu harapan jika kelak.. Seorang Park Jimin akan menjadi kekasihmu." Jimin terkekeh.

"Jika itu tidak benar?"

"Aku akan membuatnya benar!"

---

Jimin memarkirkan mobilnya di depan rumah Hyeran. Terlihat ada mobil lain yang telah terparkir.

"Jin oppa pasti sudah datang," Hyeran menuntun Jimin masuk.

"Eonni, Jin Oppa aku pulang!" Hyeran melihat Hyemi dan Jin sibuk bercanda.

"Oh, Hyeran-ah! Oh, apa kau membawa kekasih?" Jin mendekati Hyeran.

"Tidak oppa, ini atasanku. Jimin oppa!" Hyeran memperkenalkan Jimin kepada Jin.

"Kim Seokjin imnida." Jin tersenyum sopan.

"Park Jimin imnida." Jimin membalas senyumannya.

"Hyeran ah, bagaimana bisa kau membawa atasanmu kemari? Pasti tidak cocok dengan makanan yang biasa kita makan!", Hyemi berbisik pada Hyeran.

"Tenang saja eonni. Jika Jimin oppa tidak menyukainya, aku akan memasakkan sesuatu yang spesial."

"Kau yakin?" Hyemi terlihat ragu.

"Percaya saja pada adikmu!"

WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang