[27] Relationship

5.5K 428 7
                                    

"Kami.. Emm.." Hyeran seketika merasa malu. Jimin dan Hyeran lupakan satu hal lagi. Mereka berada di kantor sekarang bukan di sebuah kamar.

Dan mereka juga lupa bahwa salah satu karyawan Park Corp memiliki kebiasaan masuk tanpa mengetuk pintu. Menyebalkan.

"Ahh! Seharusnya aku tidak menemui kalian. Aku akan datang lagi nanti, jadi waspadalah!" Taehyung pergi meninggalkan Jimin dan Hyeran sambil berusaha melupakan apa yang telah dilihatnya.

"Aish! Aku sudah terkontaminasi!" Taehyung mengusap wajahnya.

"Emm.. Hyeran ah, maaf.. Aku lupa kalau.." Jimin menatap Hyeran sekilas.

"A anniya, aku juga.." Atmosfer ruangan menjadi canggung mengingat perbuatan mereka.

"Tapi, Hyeran ah," Jimin terdiam kemudian melanjutkan ucapannya. "Terima kasih.." Jimin tersenyum. "Kau mau menerimaku menjadi kekasihmu."

Hyeran mengangguk dan membalas senyuman Jimin. "Aku pergi dulu ya Oppa."


"Jangan lupa kita lanjutkan ini nanti!" Jimin tertawa jahil.

"Oppa! Kita bahkan belum menikah!" Hyeran memutar bola matanya.

---

20.00 KST

"Ahh.. Badanku pegal sekali.." Hampir 3 jam Hyeran bergelut dengan dokumen dan berkas berkas kantor. Beberapa kali Hyeran menguap dan merasa lelah karena efek menangis sebelumnya.

"Kau lelah?" Seseorang memasuki ruangan tanpa mengetuk dan suara. Memijat pundak Hyeran lembut. "Merasa lebih baik?"

"Oppa.." Hyeran memejamkan matanya dan menyentuh tangan Jimin yang sedang memijatnya.

"Aku tahu kau lelah, seharusnya kau langsung pulang. Kau bisa serahkan pekerjaan ini pada karyawan lain." Jimin mengusap lembut rambut Hyeran.

"Tidakpapa, lagi pula ini tugasku. Kau tidak ada meeting?"

"Sudah selesai, tadi aku meeting dengan Jungkook. Ia ingin menemuimu itu sebabnya aku kesini. Tapi melihatmu lelah, aku batalkan saja."

"Tidak perlu, Jungkook oppa klien baru perusahaan ini kan? Kita harus menemuinya," Hyeran bangkit berdiri seakan melupakan lelah di tubuhnya.

"Kau yakin? Kau terlihat lelah sekali Hyeran ah. Lain kali saja ya?" Jimin masih terlihat khawatir.

"Jangan khawatirkan aku, aku sudah biasa dengan pekerjaan seperti ini. Kita harus menemui Jungkook oppa!" Hyeran menarik tangan Jimin.

---

"Jungkook oppa!"

"Hyeran ssi, annyeong!" Jungkook langsung memeluk Gadis itu erat.

"Ekhem.." Jimin berakting seolah-olah terbatuk. Kesal? Cemburu? Tentu saja.

"Oppa.." Hyeran menatap Jimin dengan malas. Ia heran dengan Jimin, pria itu mudah sekali cemburu. Bahkan dengan rekan dan saudaranya.

"Kau cemburu Jimin ah?"

"Tentu saja aku cemburu! Hyeran milikku kau tahu." Jimin menaikkan suaranya sedikit.

"Aigoo, tenang saja. Aku tidak mungkin selingkuh dengan Hyeran, kekasih temanku sendiri!" Jungkook terkekeh.

"Kenapa oppa tidak memanggilku? Aku akan menemani oppa meeting kan?" Hyeran menatap Jimin.

"Aku tahu kau lelah, itu sebabnya aku memutuskan mengajak Eunshi. Aku kira kau akan beristirahat, tapi ternyata sibuk dengan berkas berkas kantor."

[]

WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang