[4] First Story

9.5K 722 10
                                    

"Aku janji akan bekerja dengan baik!" Hyeran membungkuk sopan.

"Aku pegang janji mu. Sekarang ikut aku!" Jimin menggandeng Hyeran keluar ruangan.

"Ah," Hyeran terkejut akan perlakuan Jimin yang tiba-tiba mengamit lengannya.

•••

"Bisa tolong bacakan ini?" Jimin memberikan lembaran lembaran Park Corp yang terlihat penting.

"Tentu," Hyeran mengambil lembaran tersebut sambil tersenyum.

14.51 KST

"Kim Namjoon, kerja sama beberapa bulan.. Min Yoongi, kerja sama 2 tahun." Sudah hampir 2 jam Hyeran membacakan lembaran lembaran itu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pekerjaan Hyeran jauh lebih berat dibandingkan saat ia bekerja di Perusahan Min. Belakang tubuhnya pegal dan matanya mulai perih.

"Lalu?" Jimin masih sibuk mengetik di komputernya.

Hyeran memegang perutnya.

"Kau kenapa?" Menyadari gelagat sekretaris barunya, Jimin tiba-tiba panik.

"Maaf, aku tidak apa apa. Aku lanjutkan ya. Jung Hoseok, kerja sama 1 tahun." Hyeran lemas, maklum ia belum makan sejak kemarin sore. Namun ia cukup tahu diri akan jabatan barunya disini.

"Tunggu, apa kau sakit?" Jimin menggapai dahi Hyeran.

"Ah tidak, aku tidak papa." Hyeran terus memegangi perutnya dan tersenyum tipis.

"Kau berbohong, kau belum makan kan?" Jimin melihat jam tangannya sudah lewat jam makan siang.

Hyeran mengangguk tapi segera menepisnya. "Tapi aku tidak apa apa. Oppa, tenang saja." Bagaimana pun Hyeran tidak enak karena ini adalah hari pertamanya bekerja.

"Kita makan sekarang." Jimin bangkit dari kursi empuknya dan menarik tangan Hyeran.

"J-Jimin oppa!" Lagi-lagi gadis itu dibuat terkejut oleh aksi boss barunya itu.

"Taehyung ssi!" Jimin berteriak.

"Apa?" Taehyung bergegas menghampiri Jimin dan melihat sesuatu tak biasa.

"Kalian pacaran?!"

Jimin melihat tangannya yang masih memegang tangan Hyeran. "Tidak!" Jimin reflek melepas tangannya.

"Aigoo.. Jimin ssi.." Taehyung menggoda Jimin dengam senyum jahil.

"Kau mau dipecat?" Rasa malu menghantui Jimin.

"Tidak, tidak.. Haha, ada apa memanggilku?" Taehyung terkekeh.

"Tolong lanjutkan pekerjaanku, aku dan Hyeran akan keluar sebentar."

"Kemana?" Taehyung merasa terkejut karena baru pertama kali Jimin mengajak seorang perempuan pergi hanya berdua. Apalagi bersama Gadis baru.

"Ke restoran manapun aku mau. Ayo Hyeran ssi." Jimin pergi diikuti Hyeran.

"Permisi Tuan." Hyeran membungkuk sopan dan segera pergi menyusul Jimin.

•••

"Kau mau makan dimana?" tanya Jimin.

"Terserah oppa saja.." Hyeran merasa tidak enak lantaran ini terlalu berlebihan menurutnya.

"Jangan merasa canggung, aku tidak jahat kan?" Jimin terkekeh.

"Bukan, aku hanya merasa ini hari pertamaku bekerja.." Hyeran menunduk.

"Jarang ada perempuan yang sepertimu." Jimin fokus pada setirnya.

"Maaf?" Hyeran lagi-lagi dibuat bingung, mereka kan baru saja bertemu. Secepat itu kah Jimin menilainya?

"Kau tau Sojin? Sekretaris lamaku?" Jimin kembali bertanya.

"Iya, aku pernah mendengar tentangnya. Ia wanita pekerja keras." Hyeran menerawang mengingat sesuatu.

"Itu benar. Tapi kau tau apa yang membuat kalian berbeda?"

Hyeran menggeleng.

"Dibalik sifatnya, Sojin sering mengeluh dan sangat manja padaku. Sejujurnya, aku membutuhkannya karena aku merasa ia bisa berubah tapi.. Nyatanya tidak." Jimin merasa sedikit sedih.

"Kau terlihat sayang padanya." Hyeran tersenyum.

"Tidak. Aku sayang padanya sebatas atasan dan sekretaris. Kau berbeda karena aku melihat sesuatu yang berbeda darimu. Aku merasa kita pernah berhubungan.." Jimin melihat ke arah Hyeran sekilas.

"Maaf?",l Hyeran kembali dibuat bingung.

"Ah sejujurnya aku masih memastikannya. Tenang saja." Jimin membelokkan mobil Jaguarnya dan berhenti di sebuah restoran mewah.

"Kita sampai."

[]

WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang