Hyemi tidak dapat memercayainya. Jika Jimin menyukai masakannya, itu akan menciptakan sejarah baru.
Dimana mana, seorang atasan ingin makan makanan high class kan? Itu sudah hukum alam.
"Hyeran-ah!"
"Appa!" Hyeran bangkit dari kursinya, ketika menyadari ayahnya datang. Memeluk ayahnya dengan lembut.
"Kalian sudah mulai makan tanpa Appa?"
"Tidak! Ayo, appa harus makan yang banyak hari ini." Hyeran menuntun Jonghyun ke meja makan.
Setelah selesai makan, mereka berlima kumpul di ruang tengah.
"Hyemi dan Jin sudah berpacaran. Kalian?" Jonghyun memandang Jimin dan Hyeran.
"Appa! Jimin oppa itu atasanku," Begitulah orang tua. Selalu saja, saat ia membawa teman laki lakinya, appa pasti bertanya hal yang sama. Kekasih.
"Apa? Jadi dia atasanmu?! M-maaf Tuan.." Jonghyun reflek membungkukkan tubuhnya.
"Hyeran ah, jangan meninggikan aku disini, ini bukan kantor kan?" Jimin ikut berdiri saat melihat Jonghyun membungkuk.
"Jangan panggil aku tuan. Aku jelas lebih muda.. Panggil Jimin saja." Jimin tersenyum ramah.
---
Sudah hampir sebulan Hyeran dan Jimin bersama. Hubungan mereka semakin dekat, layaknya sepasang kekasih.
"Jimin oppa, dasimu!" Hyeran tidak bisa melihat dasi siapapun berantakan. Reflek ia mendekati Jimin, menyamakan tubuhnya dengan Jimin, dan membenarkan dasinya. Jarak mereka cukup dekat, hanya dibatasi oleh tangan Hyeran yang menempel pada dada bidang Jimin.
"M-maaf." Hyeran tersadar dan memundurkan tubuhnya.
Jimin hanya tersenyum. "Aku akan pergi beberapa hari ini. Kemungkinan pekerjaan kantor akan tertunda, bisakah kau menghandle semuanya?"
Mendengar hal itu, mendadak hati Hyeran sedih. Seakan kehilangan orang yang dicintai, tak rela melepaskannya.
"Oppa akan pergi?"
"Iya, hanya beberapa hari. Jangan merindukan aku," Jimin mencubit hidung Hyeran.
"Sakit. Selama oppa pergi, serahkan saja semuanya padaku." Hyeran menatap Jimin lalu mengelus hidungnya.
"Baiklah, aku percaya padamu. Mau antar aku sampai depan kantor?"
"Tentu!" Hyeran tersenyum senang.
Jimin menggandeng tangan Hyeran, sampai ke depan gedung.
"Jaga diri baik baik ya?"
"Seharusnya aku yang bilang begitu, oppa jaga diri baik baik selama pergi.."
Jimin mengelus lembut kepala Hyeran. Mobil Jaguarnya sudah menunggu pemiliknya.
"Aku pergi." Jimin melambaikan tangannya, meninggalkan Hyeran.
Hyeran masuk kembali ke dalam gedung dengan perasaan sedih. Kesepian pastinya. Ia melanjutkan pekerjaannya.
---
Setelah 3 jam, Jimin sampai di sebuah rumah dengan sentuhan modern bercampur tradisional. Tenang dan damai jauh dari pusat keramaian.
"Pasti Hyeran sangat senang jika aku ajak kesini." Jimin memasuki rumah itu.
"Annyeonghaseyo.. Ahjumma?", Jimin melihat sekeliling.
"Jimin ah!"
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔
Romance[COMPLETE•Follow first] "Aku butuh sekretaris baru sekarang!" "Sudah siap di interview Jimin ah.. Kau tinggal pilih sesukamu!" "Apa sesuai kriteriaku? Pastikan ia single dan memiliki rambut panjang!" *** Di sebuah Perusahaan ternama di pusat kota Se...