Warning! Panjang dan jgn lupa baca sesuatu di bawah! ><
-
-
-"Jimin-ah, sebaiknya kau pulang cepat hari ini. Selesaikan masalahmu dengan baik supaya Hyeran tidak marah lagi padamu."
•••
"Oppa, tunggu sebentar. Aku lelah," Ujar Hyeran lalu memegang lengan Jungkook. Sudah hampir 2 jam mereka sibuk menjelajahi seluruh wahana, tapi tampaknya Jungkook masih kelewat semangat untuk bermain lagi. Apa pria itu kelebihan energi? Atau Hyeran yang sudah sepuh karena dia kebanyakan di rumah?
Jungkook menoleh dan terkekeh melihat gadis itu duduk di bangku kosong dekat wahana bianglala. "Apa sebaiknya kita pulang saja? Ini sudah jam 8 malam."
Hyeran menggeleng, mendengar kata 'pulang' otaknya itu langsung bereaksi. Apa dia menginap saja di rumah kakaknya? Karena sumpah, dia sedang malas sekali bertemu dengan Jimin.
"Kenapa kalau kalian ada masalah, tidak dibicarakan saja?"
Hyeran menghela nafas, lalu menggeser posisinya sedikit karena Jungkook ikut duduk di sebelahnya. "Kenapa harus aku yang berupaya kalau dia yang salah?"
Jungkook menggaruk kepalanya bingung-dia belum menikah jadi tidak tahu harus memberi saran apa. Bagaimana jika karenanya rumah tangga Park itu malah karam? Dia kan tidak mau dikaitkan-kaitkan. "Kalau begitu, bagaimana kalau kau menginap saja di apartemenku?"
"Oppa gila?" Protes Hyeran melihat Jungkook seperti orang mesum yang mencari mangsa. "Meski oppa menyukaiku, tidak sepantasnya memanfaatkan kesempatan. Kumohon move on saja ya oppa?"
Oke, satu fakta yang Jungkook lupakan kalau Hyeran masih saja mengira kalau dia ada rasa dengan gadis itu-padahal nyatanya tidak sama sekali. "Kalau tidak mau menginap di rumahku, kau mau kemana? Katanya malas bertemu Jimin."
"Ya, maksudku tidak menginap di rumah oppa juga." Ujar Hyeran lalu menggelengkan kepalanya. "Ya sudah, antar aku pulang saja."
Jungkook hanya mengangguk karena dia memutuskan untuk tidak bertanya lagi-pada akhirnya prinsip perempuan itu selalu benar dan laki-laki selalu salah itu mutlak adanya.
Setelah keluar dari Lotte World dan masuk ke dalam mobil, Hyeran tiba-tiba memegang tangan Jungkook. "Oppa, bagaimana kalau kita makan dulu? Sekalian aku ingin membelikan Jieun dan Jaehwan juga."
...
Tepat pukul sepuluh malam, mobil Jungkook berhenti sempurna di rumah gadis dengan dua buntalan itu. Setelah makan dan membelikan double J kudapan, Hyeran tidak melihat presensi kendaraan milik kakaknya di luar sehingga berasumsi bahwa Hyemi sudah pulang ke rumahnya karena double J sudah tidur dengan manis.
"Kenapa semua lampunya mati?" Decak Hyeran lalu menyalakan lampu tengah. Begitu lampu menyala, begitu kagetnya gadis itu melihat presensi sang suami di rumah tengah bagaikan penunggu ruangan dengan kedua tangan menyilang dan tatapan lurus.
"Darimana saja kau?"
Hyeran hanya menatap malas dan melepas coatnya. "Jieun dan Jaehwan sudah tidur?"
"Darimana saja kau sampai baru pulang jam segini?" Tudung Jimin lagi.
"Apa pedulimu? Tumben sekali kau juga pulang cepat."
Jimin menghela nafas dan akhirnya berdiri menghampiri istrinya yang tampak masam itu. Jika dirinya juga ikut emosi, maka masalahnya tidak akan selesai. "Apa aku melakukan kesalahan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔
Romance[COMPLETE•Follow first] "Aku butuh sekretaris baru sekarang!" "Sudah siap di interview Jimin ah.. Kau tinggal pilih sesukamu!" "Apa sesuai kriteriaku? Pastikan ia single dan memiliki rambut panjang!" *** Di sebuah Perusahaan ternama di pusat kota Se...