Met membaca, maaf telat update. ❤
***
"Oppa, bagaimana kalau kita beli es krim sebelum naik wahana?" Tanya Hyeran kelewat antusias begitu keduanya masuk ke dalam Lotte World. Ngomong-ngomong, karena mereka datang pada hari biasa, pengunjungnya tidak terlalu banyak. Sangat cocok untuk berkencan sebenarnya—tapi apa daya, suaminya sedang berselingkuh sekarang. Jadi impian itu tidak bisa diwujudkan.
Jungkook hanya mengiyakan, apalagi melihat senyum gadis itu terpatri—senyum anak kecil yang menggemaskan. Melupakan satu fakta kalau gadis itu memang sudah punya dua buntalan dan suami. "Kau mau menunggu seperti waktu itu?"
Hyeran mencibik, "eiy, Oppa mengejekku? Aku kan tidak ada gandengan sekarang."
"Kan ada oppa keduamu."
"Siapa?"
"Aku." Lalu setelahnya, Jungkook terkekeh sendiri. Mengaitkan tangan Hyeran dengan tangannya, lalu pergi menuju food truck es krim.
"Vanilla?" Tanya Jungkook.
Hyeran mengangguk dan membiarkan sang penjual menaruh es krim ke dalam cone. Setelah jadi, Jungkook mengambilnya dan memberikan es krim vanilla itu kepada Hyeran. "Silahkan dinikmati, nona."
Hyeran terkekeh, "Terima kasih, tuan."
"Kalian suami istri ya?" Tanya sang penjual secara tiba-tiba, membuat atensi keduanya beralih.
"Ya?"
"Jarang sekali ada suami yang rela mengorbankan waktunya demi bersenang-senang dengan sang istri, aku akan memberi kalian gratis untuk ini." Lanjut sang penjual lagi.
Hyeran yang ingin membantah, lantas segera disela oleh Jungkook. "Ah iya, terima kasih atas pujiannya. Semoga daganganmu laris, es krim mu enak." Lalu mereka berdua pergi darisana.
Setelah sudah agak jauh, Hyeran melepaskan kaitan tangannya. "Kenapa oppa melakukan itu? Kita kan bukan suami istri."
"Itu hanya—"
"Astaga, jangan-jangan dari dulu oppa menyukaiku sehingga berniat merusak pernikahanku dengan Jimin?" Sela Hyeran dengan wajah terkejut. "Oppa, aku minta maaf jika itu benar. Tapi aku sudah memiliki anak, oppa harus move on dan melupakan aku." Lanjutnya dengan nada menyesal karena selama ini dirinya tidak peka dengan Jungkook.
"Dasar bodoh." Jungkook menjitak gemas dahi gadis itu. "Aku melakukannya bukan karena menyukaimu. Gila saja aku merusak pernikahan orang."
"Lalu?" Tanyanya mengusap dahi. Sebenarnya jitakan Jungkook tidak terlalu sakit, tapi tetap saja berdenyut. Dasar menyebalkan.
"Kau tidak dengar penjualnya bersedia memberi kita gratis? Kita tidak boleh melewatkan kesempatan itu."
Mendengar jawaban Jungkook, Hyeran tentu saja terdiam—tak percaya. Lelaki itu ingin gratisan sedangkan dirinya itu seorang pengusaha yang memiliki banyak uanh? Omong kosong macam apa itu?
"Ya, oppa. Kalau mau menyangkal, tolong pakai alasan yang logis."
"Aku tidak menyangkal." Jawab pria Jeon itu. "Begini saja, kalau kau, suka barang gratis tidak?"
Gadis itu mengangguk. "Tentu saja."
"Kalau begitu aku juga. Aku malas mengeluarkan uang dari saku. Tanganku pegal, Hye."
Hyeran tentu saja tidak percaya omong kosong Jungkook itu. Daripada meladeni, lebih baik dia mempercayainya saja. "Jika oppa menyukaiku, setidaknya oppa tidak merusak pernikahanku sampai detik ini." Gumam Hyeran dalam hati.
"Daripada membahas ini dan kita jadi bertengkar, bagaimana kalau kita mulai naik wahana?"
Hyeran mengangguk semangat, "Iya, ayo. Aku sudah tidak sabar berteriak dan mengguncang seluruh Lotte World."
•••
"Taehyung-ah, aku mau bertanya."
Taehyung yang tadinya sedang sibuk mengetikkan sesuatu di laptopnya terpaksa mendongak—memperhatikan Jimin yang sedang berpikir. "Apa?"
"Kalau misalkan istrimu mendadak jadi dingin kepadamu, itu kenapa?"
"Hah?" Tanya Taehyung mengangkat sebelah alisnya. "Kau ada masalah dengan Hyeran?"
Jimin lekas saja menggeleng. "Tidak, aku kan hanya bertanya."
Taehyung mencibik dan menatap sang sahabat nya itu menggoda. "Kau diacuhkan Hyeran ya?"
"Tidak, Taehyung-ssi."
Taehyung terkekeh, "Kalau istrimu mendadak jadi dingin, pasti ada yang salah dengan suaminya."
"Maksudmu? Aku tidak merasa ada salah apapun."
"Katamu kau hanya bertanya."
"Ah ya, maksudku ada temanku yang memiliki masalah seperti itu dengan istrinya. Makanya aku bertanya."
Taehyung mengindikkan bahu acuh melihat Jimin yang gengsian itu. "Temanmu? Siapa?"
"Ada, pokoknya apa maksudmu dengan kata ‘yang salah dengan suaminya’?"
"Maksudku, suaminya itu bodoh karena membuat istrinya kesal. Mungkin suaminya itu berbohong dan istrinya mengetahui hal itu."
Jimin meremat tangannya kesal, tentu saja tak terima dikatai bodoh. "B-bodoh katamu? Aku tidak pernah berbohong pada Hyeran."
"Ya makanya aku mengataimu bodoh. Kau tidak sadar dengan kesalahanmu. Coba kau tanyakan padanya, apa kesalahanmu."
Jimin menyibak surainya, mencoba mengingat apa saja yang sudah dirinya perbuat. "Hyeran masih baik padaku kemarin-kemarin, pokoknya saat aku pulang aku masih ada di sofa. Paginya, dia singkat sekali menjawab pertanyaanku."
"Berarti malam itu, kau melakukan kesalahannya Jimin-ssi."
"Tidak. Aku tidak—"
Tok! Tok! Tok!
Suara sang sekretaris tiba-tiba saja memotong pembicaraannya.
"Maaf mengganggu daepyonim, aku ingin menyerahkan proposal dari klien kita yang berada di Amerika." Ujar Ahyeong lalu menyerahkan sebuah dokumen. "Dan mereka mengundang anda untuk datang ke pesta pembukaan dua hari lagi."
Jimin mengangguk dan segera menandatangani proposal itu. "Oh ya, bagaimana keadaanmu? Apa sudah merasa lebih baik?"
Ahyeong mengangguk dan tersenyum, "Sudah, ini semua berkat daepyonim. Apa kemarin anda juga pulang dengan selamat?"
"Iya, tapi aku tidak ingat apa yang terjadi semalam. Taehyung-ssi, kau kemarin ikut bersama kami kan?"
Taehyung mengangkat sebelah alisnya, "Aku? Aku hanya ikut sampai meeting saja. Kau lupa setelahnya menyuruhku untuk bertemu dengan Jungkook?"
Sebenarnya pria itu tidak ingat, tapi dirinya mengangguk saja. "Oh ya? Sepertinya begitu."
"Tadinya aku sempat khawatir karena anda tidak membalas pesanku." Ujar Ahyeong.
"Pesan? Kau mengirimiku pesan?"
Ahyeong mengangguk. "Iya, aku khawatir karena kemarin anda mabuk dan bersikeras untuk pulang sendiri."
[]
Ati-ati, kapal karam. ><
Oh ya, ada yg blm follow aku? Jgn lupa follow Hyechi-Kim ya, biar aku tambah semangat. 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔
Romance[COMPLETE•Follow first] "Aku butuh sekretaris baru sekarang!" "Sudah siap di interview Jimin ah.. Kau tinggal pilih sesukamu!" "Apa sesuai kriteriaku? Pastikan ia single dan memiliki rambut panjang!" *** Di sebuah Perusahaan ternama di pusat kota Se...