Jangan lupa untuk selalu Vote y.
***
"Kapan kita akan memberitahu Jimin eommonim? Jimin harus segera mengetahuinya." Seulmi menghampiri Minha dan tanpa basa basi segera disambut oleh pertanyaan.
"Lagipula untuk apa kita melakukan semua hal ini? Kita bisa langsung memberitahu mereka." lanjutnya.
"Sebentar lagi. Jimin sudah berpacaran dengan Hyeran dan ini akan menjadi kabar yang membahagiakan." Seulmi tersenyum puas.
"Dan aku hanya ingin memastikan, apa Jimin dan Hyeran sudah saling mengenal lagi atau tidak."
---
"Oppa! Kenapa membawaku ke kamarmu?" Hyeran melihat sekeliling.
"Yang penting ini kamar kan?"
"Memangnya Oppa mau apa hah?" Hyeran menatap Jimin.
"Bantu aku berolahraga Hye." Jimin tersenyum.
"Maaf? Olahraga apa?" Tanyanya bingung. Pikirannya sudah dipenuhi oleh aura negatif. Olahraga yang tidak benar-benar olahraga pastinya, pikir Hyeran.
"Sebelum membantuku olahraga, cium aku dulu!" Jimin mengikis jarak antara ia dan Hyeran yang masih di gendongnya.
"No!", Hyeran menjahili Jimin dengan memalingkan mukanya.
"Cium Hyeran ah! Jangan memalingkan muka!", Jimin berusaha membalikkan wajah Hyeran menatapnya.
"Shiro! Kita sudah berciuman di kantor!"
"Itu di kantor dan ketahuan Taehyung!", Jimin mulai kesal.
"Aku tidak mau saat kita berciuman, ada eommamu atau Minha eonni!", Hyeran menyandarkan kepalanya ke pundak Jimin.
"Aku sudah mengunci pintunya tenang saja! Ayolah Hyeran ah!"
"Satu syarat! Hanya ciuman, tidak lebih!"
"Memang hanya ciuman, kau pikir apa?", Jimin seketika tersenyum jahil. "Apa kau pikir.. Olahraga yang kumaksud adalah olahraga begitu?"
"Memang apa lagi selain olahraga begitu? Aku tahu pikiran oppa tidak sepolos yang kelihatan." Hyeran kembali menatap Jimin.
"Aku tidak semesum Taehyung, Hye. Lagipula aku ingin melakukannya saat kita sudah menikah." Jimin menatap Hyeran lebih dalam.
"J-jadi bukan olahraga seperti yang ku pikirkan?" Hyeran malu sekali.
"Tentu saja bukan! Tapi.. Kalau kau menginginkan nya aku bisa mengabulkannya." Jimin tersenyum jahil.
"Oppa!" Hyeran memajukan bibir merahnya beberapa senti. Jimin yang tak tahan melihatnya, langsung mencium Hyeran.
"Bisa tolong minta persetujuanku dahulu oppa?" Muka Hyeran memerah.
"Kau membuatku gemas! Kajja, sekarang bantu aku berolahraga." Jimin membawa Hyeran keluar kamar.
"Olahraga apa Oppa?", Hyeran kesal Jimin tidak menjawab pertanyaannya.
"Oppa!"
"Kau akan segera tahu Hyeran ah, olahraga apa yang aku maksud!"
Jimin membawa Hyeran ke sebuah ruangan yang luas dengan karpet beludru. Didalamnya terdapat matras, TV, sofa, sedikit peralatan olahraga, meja, dan lain lain.
"Ruangan apa ini?", Hyeran merasa bingung.
"Ruangan untuk kita berdua." Jimin mengunci pintu dan membaringkan Hyeran ke atas matras.
"Ikuti saja perintahku dan kau akan sangat membantuku." Jimin membuka kaosnya.
"Apa yang oppa lakukan?" Hyeran terkejut saat Jimin mulai menindihnya.
"Ikuti saja." Jimin tersenyum simpul.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔
Romance[COMPLETE•Follow first] "Aku butuh sekretaris baru sekarang!" "Sudah siap di interview Jimin ah.. Kau tinggal pilih sesukamu!" "Apa sesuai kriteriaku? Pastikan ia single dan memiliki rambut panjang!" *** Di sebuah Perusahaan ternama di pusat kota Se...