"Cie.. Yang semalam diantar.." Hyemi terkekeh mengejek.
"Jimin oppa?" Hyeran berusaha mengingat. "Ah! Sial. Aku ketiduran!"
"Kau sudah dapat pekerjaan baru? Cepat sekali! Ceritakan padaku!" Hyemi duduk di pinggir kasur antusias.
Waktu sudah menunjukan pukul 06.30 KST.
"Eonni, sepertinya aku tidak bisa ceritakan sekarang! Aku akan terlambat nanti. Lain kali ya?" Hyeran turun dari tempat tidurnya.
Hyemi mengerucutkan bibirnya lalu bangkit dari tempat tidur Hyeran.
---
Hyeran sampai di depan gedung mewah Park Corp. Ada yang memanggilnya dari belakang.
"Hyeran ssi!"
Hyeran menoleh kemudian tersenyum.
"Terima kasih karena semalam sudah mengantar ku oppa!" Hyeran membungkuk sopan.
"Kau tidak terbangun kan?" Jimin menghampiri Hyeran.
"Aku tidur sangat nyenyak semalam, maaf karena merepotkanmu." Hyeran membungkuk sekali lagi.
"Aku sudah bilang kan? Anggap aku seperti sahabatmu." Jimin tersenyum.
"Iya, terima kasih," Hyeran membalas senyuman Jimin.
"Ngomong ngomong, hari ini aku akan secara resmi mengenalkanmu pada seluruh karyawan. Setelah makan siang, kau ikut aku ya?" Jimin dan Hyeran berjalan bersama.
"Baik oppa."
---
"Jimin ah!"
Jimin menoleh mendengar dirinya dipanggil oleh seseorang.
"Apa?"
"Jungkook mengundang makan malam hari ini." Taehyung menghampiri Jimin dan Hyeran.
"Dan ia ingin kita membawa Hyeran." Taehyung memandang Hyeran. "Kau bisa kan Hyeran ah?"
"Tentu!" Hyeran tersenyum.
"Jungkook sepertinya sangat terkesan dengan Hyeran. Ia seperti menyukaimu saat kau berbicara kemarin!" Taehyung terkekeh.
"Lalu? Hyeran hanya membantuku kan?" entah kenapa Jimin merasa panas sendiri.
"Kau cemburu Jimin ssi?" Taehyung menggodanya.
"Tidak!" Jimin membuang muka.
"Ah jangan bertengkar! Jimin oppa, apa ada yang harus aku kerjakan?" Hyeran melerai keduanya.
"Tolong minta Eunshi laporan keuangan Park Corp." Taehyung menyuruh Hyeran.
"Tidak, hari ini kau bantu aku membacakan beberapa hal," Jimin menggandeng tangan Hyeran dan pergi ke ruangan Jimin.
"Sejak kapan Jimin begitu suka dengan sekretaris barunya?" Taehyung menggeleng.
---
Jimin membawa beberapa lembaran.
"Duduk disini Hyeran ah." Jimin menyuruh Hyeran duduk di kursi empuknya.
"Tapi.. Itu kursi pribadi Jimin oppa, ahh aku duduk di sofa saja." Hyeran merasa tidak enak.
"Anggap aku sahabatmu Hye. Duduk saja." Jimin mendekati Hyeran.
Akhirnya Hyeran duduk perlahan. Ia masih merasa tidak enak.
"Tolong ketikkan ini di komputer," Jimin memberikan lembaran lembaran itu.
"Lalu oppa duduk dimana? Aku kerjakan di ruanganku saja oppa." Hyeran ingin berdiri tetapi ditahan oleh tangan Jimin.
"Tidak, kau tetap di ruanganku." Jimin menyuruh Hyeran duduk kembali.
Hyeran menerima lembaran lembaran itu dan mulai mengetiknya di komputer.
"Bukan begitu Hyeran ah, kau tulis poin poin pentingnya saja." Jimin mendekat. Perlahan dada bidang Jimin menyentuh kepala belakang Hyeran. Posisi mereka sangat dekat, Hyeran bisa merasakan detak jantung Jimin.
Hyeran gugup dan jantungnya berdetak lebih cepat, ia menutup matanya.
"Ada apa?" Jimin memandang paras cantik Hyeran dekat sekali. Melihat dari jauh, dapat menimbulkan persepsi kalau mereka sedang berciuman.
"Kalian sedang apa?" seseorang masuk ke ruangan Jimin.
Spontan Jimin mundur beberapa langkah dan Hyeran membuka matanya cepat.
"Taehyung ah! Sudah berapa kali aku bilang? Ketuk pintunya!" pekik Jimin kesal.
"Apa kalian sedang.. berciuman?" Taehyung tidak menggubris kekesalan Jimin.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔
Romance[COMPLETE•Follow first] "Aku butuh sekretaris baru sekarang!" "Sudah siap di interview Jimin ah.. Kau tinggal pilih sesukamu!" "Apa sesuai kriteriaku? Pastikan ia single dan memiliki rambut panjang!" *** Di sebuah Perusahaan ternama di pusat kota Se...