"Hyeran ah, kau sedang apa?" Jimin kembali setelah bertemu dengan dokter.
"Jimin oppa, ahh aku baru saja menelfon Hyemi eoni. Oppa, jadi aku sudah boleh pulang kan?" Hyeran membinarkan matanya.
Ia sangat tidak betah berlama-lama 'hidup' bersama bau obat dan suasana sedih rumah sakit.
Jimin mengangguk lalu tersenyum. "Aku bantu ya." Jimin membantu Hyeran turun dari tempat tidur.
"Gomawo oppa. Akhirnya.. Badanku pegal karena beberapa hari ini tidak melakukan aktivitas.." Hyeran merenggangkan tubuhnya.
"Kau lelah?"
"Tidak! Aku segar, terima kasih oppa karena sudah menjagaku dengan baik.." Hyeran membungkuk sopan.
Jimin tersenyum simpul lalu melingkarkan tangannya di pinggang Hyeran untuk membantunya berjalan. Hyeran terkejut.
"Aku bisa jalan sendiri oppa! T-tidak usah repot membantuku.." Hyeran memegang tangan Jimin yang melingkar di pinggangnya.
"Aku tidak ingin kau terjatuh. Kau mau masuk rumah sakit lagi?"
"Tidak!" Hyeran menggeleng cepat.
"Kalau begitu daripada menolak bantuanku, lebih baik.." Jimin memutar tubuh Hyeran dan meletakkan tangan Hyeran di kedua pundaknya.
Hyeran membualtkan matanya dan diam menatap Jimin. Ia merasa sangat gugup sekarang.
"Kenapa? Terpesona dengan ketampananku?" Jimin menatap balik Hyeran.
Dengan posisi seperti ini, persepsi orang akan menganggap mereka seperti sepasang kekasih. Uuu.. :v
"Oppa!" Hyeran memundurkan tubuhnya dan memegang rambutnya. Ia merasa malu sekarang.
Jimin tertawa kecil. "Aigoo, kau pasti terkejut dengan perbuatanku tadi kan?"
Hyeran hanya diam dan perlahan mendekatkan dirinya pada Jimin. "Gara gara tanganku, jas oppa jadi kotor.." Hyeran mengusap kedua bahu Jimin yang tertutup jas.
"Mungkin kalau kelak kau memiliki kekasih, kekasihmu itu akan sangat bahagia." Jimin menatap Hyeran lembut.
"Maksud oppa?"
"Kau ramah, lembut, perhatian, dan memiliki paras yang cantik. Atasanmu saja menyukaimu." Jimin tersenyum.
Hyeran semakin tidak mengerti perkataan Jimin. "Hmm?"
"Tidak. Bukan apa apa, lebih baik kita pulang. Kau tidak suka disini kan?" Jimin lupa akan satu fakta kalau Hyeran itu terlampau tidak peka.
Jimin kembali meraih satu tangan Gadis itu dan perlahan membawa gadis itu berjalan.
Hyeran mengangguk senang.
---
Jimin membawa mobil Jaguarnya pergi menjauh dari rumah sakit. Setelah kurang lebih 1 jam, mereka sampai di sebuah rumah mewah bertingkat yang Hyeran pikir lebih pantas disebut sebuah hotel.
"Ini.." Hyeran melihat sekeliling.
"Selamat datang!" Jimin memandang rumah itu.
"Ini rumah siapa oppa?"
"Rumahku." Jimin berbalik badan menatap Hyeran.
"Hah? Rumah oppa?" Hyeran sedikit terkejut. "Bukankah.. Oppa akan mengantarku ke rumah?"
"Rumah ku kan?" Jimin berkata dengan santai.
"Apa? Jadi bukan ke 'rumahku' melainkan ke rumah Oppa?" Hyeran menatap Jimin kaget.
♡ Voment ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔
Romance[COMPLETE•Follow first] "Aku butuh sekretaris baru sekarang!" "Sudah siap di interview Jimin ah.. Kau tinggal pilih sesukamu!" "Apa sesuai kriteriaku? Pastikan ia single dan memiliki rambut panjang!" *** Di sebuah Perusahaan ternama di pusat kota Se...