VOMENT Juseyo. :)
***
Kurang lebih, sekitar dua jam Hyeran dan Jimin berolahraga. Karena kelelahan, Jimin dan Hyeran akhirnya tertidur di sofa meski dengan posisi terduduk.
23.00 KST
"Apa mereka sudah tidur?" Seulmi bertanya pada Minha untuk sekedar memastikan.
"Entahlah. Aku akan mengeceknya." Minha pergi ke kamar Jimin. "Dimana Jimin?"
Minha lanjut mencari Hyeran ke kamarnya. "Dimana Hyeran?" Melihat sedikit cahaya dari ujung kamar, Minha terdorong untuk mengeceknya.
"Rupanya kalian disini.." Minha tersenyum simpul. "Kalian cocok!"
Minha berbalik ke kamar Seulmi setelah mengecek keadaan Hyeran dan Jimin.
"Bagaimana?"
"Mereka tidur." Minha tersenyum. "Aku tidak sabar mengungkapkan semuanya."
"Kita tunggu sampai ulang tahun Jimin. 2 hari lagi, kita ungkapkan semua kebenarannya."
•••
06.10 KST
"Hmm, astaga leherku pegal sekali." Hyeran melihat ke samping. "Semalaman Jimin tidur bersamaku? Pantas saja badanku pegal semua."
Hyeran berusaha memindahkan kepala Jimin ke bantal yang ada di dekatnya, pasti pria itu sama pegalnya karena posisi tidur yang tidak nyaman.
"Emm.." Jimin terbangun dari tidurnya. "Morning."
"Maaf, aku tidak bermaksud membangunkan oppa." Hyeran merasa tidak enak membuat lelaki di sebelahnya terganggu.
"Tidakpapa.. Jam berapa sekarang?" Jimin mengusap matanya.
"Kurasa masih cukup pagi. Oppa kembali tidur saja, aku akan membuatkan sarapan..", Hyeran ingin berdiri tapi tangan Jimin menariknya ke pelukannya.
"Tidur bersamaku!", Jimin memeluk erat tubuh Hyeran.
"Aku mau mandi dulu oppa, oppa tidur saja lagi.."
"Anni, kau sudah cukup cantik meskipun belum mandi.", Jimin mencium pundak Hyeran.
"Jangan menggodaku oppa, ini masih pagi. Biarkan aku pergi!", Hyeran berusaha melepas tangan Jimin yang melingkar di pinggangnya.
"Andwe, tidak akan kulepaskan!", Jimin mengeratkan pelukannya.
"Oppa tolonglah!", Hyeran tetap memaksa Jimin melepaskannya.
Alhasil karena gemas, Jimin menindih tubuh Hyeran.
"Oppa!", Hyeran terkejut melihat wajah tampan Jimin begitu dekat.
"Wae? Terpesona?", Jimin tersenyum.
"Lepaskan oppa.. Kalau Eommamu atau Minha eonnie lihat bagaimana?"
"Tidak akan. Mereka tidak tahu kita disini..", Jimin membelai rambut Hyeran.
"Jimin, Hye.. Omo! Apa yang kalian lakukan pagi pagi begini?", Minha terkejut setelah melihat pemandangan yang tidak seharusnya terjadi.
"Eonnie!", Hyeran mendorong Jimin menjauh.
Ketahuan untuk yang kedua kalinya. Sial. Apa mereka memang tidak diperbolehkan untuk bermesraan sedikit 'dekat'?
"Kalian, astaga apa yang kalian lakukan?", Minha mendekati Jimin dan Hyeran.
"Kami tidak melakukan apapun!", Jimin merapikan rambutnya.
"Lalu? Tadi?"
Melihat wajah Hyeran dan Jimin yang sayu, serta rambut dan bau keringat yang keras tentu saja membuat siapapun susah percaya dengan omongan Jimin.
"Itu karena Jimin oppa memaksaku menemaninya tidur!", Hyeran menatap Jimin kesal seolah berkata "Lihat, Minha eonnie tahu kita disini!"
"Tidur? Kalian tidak berbuat apapun kan?", Minha menaruh tatapan curiga.
"Eonnie! Ini tidak seperti yang eonnie bayangkan! Jimin oppa yang menindihku!"
"Lagipula kalau aku ingin berbuat nekat, kenapa pintunya tidak aku kunci?", Jimin berusaha membela diri.
"Ahh ara, arasseo! Baiklah aku percaya. Sekarang cepatlah mandi dan sarapan!", Minha segera keluar meski belum sepenuhnya percaya.
"Sudah kubilang kan oppa? Kemarin Taehyung oppa, sekarang Minha eonnie selanjutnya siapa lagi?", Hyeran malu untuk yang kedua kalinya.
"Mianhae, tapi aku tidak menciummu kan? Jadi biarkan saja!"
"Oppa! Ah..", Hyeran memutuskan untuk pergi ke kamarnya.
"Hyeran ah, kau mau kemana?"
"Kamarku! Tenang saja, aku akan ikut dengan oppa ke kantor!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔
Romance[COMPLETE•Follow first] "Aku butuh sekretaris baru sekarang!" "Sudah siap di interview Jimin ah.. Kau tinggal pilih sesukamu!" "Apa sesuai kriteriaku? Pastikan ia single dan memiliki rambut panjang!" *** Di sebuah Perusahaan ternama di pusat kota Se...