[26] Making

5.7K 425 15
                                    

"Masuk."

Hyeran masuk perlahan, diliputi perasaan gugup akhirnya Hyeran memberanikan diri untuk menatap Jimin.

"Apa? Kau sudah menyesal setelah kemarin kau pergi tanpa ijin?", Ucapan Jimin masih sama, dingin dan cuek.

"Maaf.. Aku sadar aku salah. Aku ingin mengatakan perasaanku.. Kuharap oppa bisa mendengarkannya.", Hyeran berusaha tersenyum.

"Perasaanmu pada pria yang kau peluk dan telfon sehingga kau tidak fokus bekerja kan? Aku tidak mau dan tidak tertarik." Jimin menatap tajam Hyeran.

"Yoongi oppa sepupuku, kau salah paham." Hyeran berusaha tak menggubris omongan menusuk yang diberikan padanya.

"Apa?"

"Aku menyukai oppa."

Jimin merubah tatapannya pada Hyeran dengan tatapan terkejut. Ia bangkit dari kursi empuknya dan mendekati Hyeran.

"Apa yang kau katakan tadi?" Jimin masih tidak percaya kebenaran yang dikatakan Hyeran.

"Aku tidak perlu mengatakannya dua kali." Hyeran memalingkan muka, malu karena wajahnya memerah.

Jimin merasa tubuhnya gemetar. Tanpa aba aba Jimin memeluk Hyeran erat. Bahkan sangat erat.

"Kau seriuskan Hyeran ah?"

"Apa bicaraku tidak terlihat serius?", Hyeran membalas pelukan Jimin perlahan.

"Terima kasih. Maaf karena aku meragukanmu..", Mata Jimin berkaca-kaca.

"Tidak oppa, tidak papa.. Semuanya hanya salah paham kan?", Hyeran tersenyum perlahan.

"Berarti kau milikku sekarang.", Jimin melepas pelukannya.

"Iya."

Jimin memberikan tatapan misterius.

"Oppa ingin melakukan apa?", Hyeran menatap Jimin dengan polosnya.

"Melakukan sesuatu yang wajib kita lakukan!", Jimin menempelkan bibir tebalnya di bibir merah Hyeran tanpa basa basi.

Hyeran diam tidak membalas ciuman Jimin. Jimin mencium Hyeran dengan hangat dan lembut, mencerminkan perasaannya saat ini.

Hatinya sangat senang, dan tubuhnya menggebu-gebu.

"Balas aku jika kau menyukaiku Hyeran ah..", Ucap Jimin di sela sela lumatannya.

Hyeran memejamkan matanya dan mencengkram kemeja Jimin. Perlahan Hyeran mulai memberanikan diri membalas lumatan kecil Jimin dan membuat Jimin bersemangat ingin segera menyentuh Hyeran.

Jimin mengecup dahi Hyeran pelan lalu turun ke leher jenjang Hyeran. Menciuminya sampai basah dan membuat Hyeran mendesah.

"Aahh.. Jimin.. Oppa.."

Jimin memegang tangan Hyeran agar melingkari lehernya. Tangannya hampir membuka seluruh kancing kemeja Hyeran.

"Jimin ssi! Hyeran ssi! Apa yang kalian lakukan?!"

Mendengar suara itu, Hyeran sontak melepaskan ciumannya yang sedikit lagi berubah menjadi liar dan ganas.

Hyeran segera mengancingkan kemejanya yang hampir terbuka semuanya.

Sial. Mereka lupa bahwa dinding kantor hampir 70% terbuat dari kaca yang samar memperlihatkan aktifitas yang terjadi di dalamnya.

"Apa.. Yang sedang kalian lakukan sekarang?"






[]
Its a really short chapter.

VOMENT

WILL YOU PROMISE? [약속 하시겠습니?] | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang