Part 23: Direstui

522 29 1
                                    

Nassar POV.

Setelah aulia keluar dari ruanganku aku mendengar kebisingan didepen ruanganku, karna penasaran aku pun membuka pintu dan ternyata itu aulia, ma'cie dan ma'e. Mereka seperti sedang menintrogasi aulia, aku pun melihat aulia dia terlihat sangat tegang dan gugup.

Ternyata ma'cie dan ma'e sedang menanyakan kenapa aulia bisa ada di ruanganku, aku pun berusaha menyelamatkan aulia dari pertanyaan2 kakak2ku itu.

Aku beralasan kalau aulia ada diruanganku karna dia ingin belajar cangkok dariku. Dan alhamdulillah mereka percaya, setelah itu aulia berpamitan padaku dan pergi.

Saat aulia sudah ada di belakang ma'cie dan ma'e dia berbalik kearahku dan tersenyum, senyumnya sangat manis. Aku semakin menyukainya. Aku pun membalas senyumannya.

Setelah itu aku mempersilahkan kakak-kakakku untuk masuk keruanganku. Kami pun mengobrol, dan ma'cie dia bertanya perihal kenapa aku bisa kecelakaan. Aku pun dengan senang hati menjelaskan padanya.

"Jadi begitu ceritanya!" Ucap ma'cie.

"Iya gitu dehh!" Jawabku.

"Trus kamu ada hubungan apa sama aulia?" Tanya ma'cie padaku.

"Hah? Aku sama aulia gak ada hubungan apa apa kok cuman temen aja"

"Temen apa demen?" Goda ma'e padaku dan aku pun hanya terkekeh.

"Udah dehh lu jujur aja ama kita, kita udah tau kok kalau lu tuh dmen ama aulia!" Ucap ma'e.

"Ya udahlah mau gimana lagi, lagian kalau aku gak jawab juga kalian pasti tetep maksa aku untuk jujur!" Ucapku pasrah.

"Heheh nah tu lu ngerti!" Jawab ma'e.

Memang ma'e dan ma'cie ini kakak ku yg paling ngertiin aku. Yah walaupun aku ini bukan adik kandungnya.

Saat aku sedang mengobrol dengan ma'e dan ma'cie tiba tiba saja pintu terbuka, dan ternyata itu evan asistenku. Memang dia asisten yg paling ngerti bosnya, pasalnya sejak tadi aku mengobrol dengan aulia dia tidak kunjung datang membawakan air minum untukku.

"Ehh sorry bang ini minumnya! Maaf nunggu lama yah!" Ucap asistenku memberikan minuman botol padaku. Aku pun membawanya.

"Iya gak apa apa, makasih yah!" Ucapku pada evan. Dan evanpun menganggukan kepalanya.

"Kalo gitu evan izin keluar sebentar yah aa!" Ucap asistenku.

"Iya sok jangan lama2!"

Evanpun pergi meninggalkanku dengan ma'e dan ma'cie diruanganku. Pembicaraan pun masih berlanjut mengenai aulia.

"Jadi gimana? Kapan aulia mau di tembak?" Ucap ma'e.

"Di tembak? Mati dong kalau nanti aulianya di tembak!" Canda ku yg membuat ma'e dan ma'cie kesal.

"Haduhh nassar nassar lo itu bego atau pura pura gak tau, maksudnya tuh ungkapin perasaanmu itu sama aulia!" Ucap ma'e geram sambil memegang keningnya.

"Ohh gitu yah!" Jawabku watados(wajah tanpa dosa).

"Oh gitu lagi!! Trus gimana udah kamu bilang kalau kamu tuh sayang sama aulia?" Geram ma'e.

"Udah!" Jawabku singkat.

"Trus kata aulia gimana?" Tanya ma'e.

"Belum di jawab jawab, ya doain aja lah semoga aku sama aulia berjodoh!" Ucapku yg di "Aamiin!" Kan oleh ma'e dan ma'cie.

"Ya sudah lah pokonya kalo emng kamu bener bener sayang sama aulia, kamu jaga perasaan dia, jangan buat dia sakit hati kalau bisa jangan bikin dia nangis karnamu. Ma'cie cuman bisa doain kamu yg terbaik saja!" Ucap ma'cie perhatian.

NALIA♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang