"Aa nassar!" Ucap aulia kaget. Dia langsung berdiri dari duduknya dan berhadapan dengan nassar.
"I... in..Ini kenapa?" Tanya aulia gugul sambil meraba-raba pipi nassar yg di perbani."Gak apa apa kok baik baik aja, ayo duduk lagi!" ucap nassar mengajak aulia duduk. Dia sangat tau betul kalau aulia sangat khawatir saat ini.
"Gak apa apa gimana! Ini sampe pake perban gini pasti kenapa-napa!" Ucap aulia yg kini mulai memperlihatkan kekhawatirannya.
"Kamu tenang dulu! Nanti aku jelasin!" Ucap nassar mencoba menenangkan aulia.
Mata aulia mulai beekaca kaca tapi aulia berusaha menguatkan dirinya agar tidak menangis dihadapan nassar.
"Jelasin sama aku apa yg terjadi semalam!" Ucap aulia.
"Ciee... panggilnya udah aku kamu!" Ucap nassar menggoda aulia dan orang yg di godanya hanya malu malu tapi dia beruasaha menyembunyikan kemalu maluannya itu.
"Apaan sihh? Gak lucu tau!" Jawab aulia sensi. Dia saat ini ingin mendengar cerita apa yg terjadi pada nassar malam itu. Dan perban itu aulia yakin itu adalah perban hasil dari kejadian kemarin.
"Iya iya. Jangam ngambek gitu dong ntar cantiknya ilang lohh!" Ucap nassar mencolek dagu aulia. Dan aulia dia sedari tadi menahan senyumnya.
"Aa udahh ihhh jelasin apa yg terjadi sama aa semalam!" Ucap aulia.
"Bentar! Van bawain gue minum dong!" Suruh nassar pada asisfennya yg sedati tadi sedang memainkan hpnya.
"Iya, mau di bawain minum apa?" Tanya evan.
"Yang dingin dingin aja, kamu mau minum apa? Biar sekalian" tanya nassar pada aulia di akhir kalimatnya.
"Gak usah, makasih!" Jawab aulia sinis. Dia saat ini benar benar ingin mendengarkan penjelasan dari nassar, apa yg terjadi pada nassar semalam. Nassar hanya tersenyum mendengar jawaban aulia.
"Ya udah bawain gue minum aja!" Ucap nassar dan evan dia hanya mengangguk dan keluar dari ruangan nassar. Kini hanya ada aulia dan nassar saja berdua di dalam ruangan.
"Udah?" Tanya aulia pada nassar, dan nassar pun hanya tersenyum dan mengangguk.
"Ya udah kasih tau aulia apa yg terjadi sama aa semalem?" Tanya aulia."Pertama aku minta maaf karna gak ngabarin kamu lagi setelah telfon terputus. Kamu maafin aku kan?" Tanya nassar pda aulia berusaha unruk mengalihkan topik pembicaraan. Kalau boleh di bilang nassar tidakbingin aulia tahu kalau dia mengalami kecelakaan kecil saat malam itu.
Kalian tau aulia berekspresi seperti apa? Yahh dia terlihat sangat kesal karna nassar belum saja menjelaskan padanya apa yg terjadi semalam.
"Aa nassar, aku cuman mau denger apa yg terjadi sama aa nassar saat itu. Dan kenapa sampe pake perban segala di pipi aa. Apa aa kecelakaan?" Tanya aulia hati hati di akhir kalimatnya.
"Yahh..." jawab nassar cepat. Dan aulia membulatkan matanya ketika mendengar ucapan nassar barusan.
"Saat itu, saat aku lagi telfonan sama kamu tiba tiba ada motor dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi dan mungkin supir aku saat itu tidak mau mencelaki orang lain jadi dia banting stir kekiri dan mobil yg aku tumpangi nambrak pembatas jalan ungtung saja gak ada orng yg luka parah dan hanya luka kecil saja. Kurang lebih Begitu ceritanya!" Jelas nassar pada aulia. Dan aulia sejang tadi mendengarkan cerita dari nassar dia mulai berkaca kaca matanya dan clak satu tetes air mata berhasil lolos dari mata aulia mengalir dipipi tembeb dan mulusnya itu."Heyy kenapa nangis?" Tanya nassar menghapus air mata aulia dengan telapak tangannya yg mengalir dipipi aulia.
"Engga apa apa aulia cuman takut aa kenapa kenapa aja tapi alhamdulillah aulia masih bisa lihat aa:))" jawab aulia tersenyum sambil menghapus air matanya.
"Sekarang kamu tau kan apa yg terjadi sama aa semalam?" Tanya nassar pada aulia dan aulia menganggukan kepalanya.
"Aku minta maaf karna gak hubungin kamu lagi, saat itu aku bener bener lagi panik dan gak inget apa apa, yg aku pentingin saat itu orng orng yg ada di dalam mobil gak kenapa kenapa!" Jelas nassar kembali. Untuk kedua kalinya aulia menganggukan kepalanya.
"Boleh aa tanya?" Tanya nassar.
"Apa?" Jawab aulia.
"Segitu khawatirnya yahh kamu sama aku?" Tanya nassar memastikan.
Aulia merasa terkejut dengan apa yg ditanyakan nassar, karna memang aulia baru menyadari kalau dia benar benar sangat khawatir pada king nassar. Kini aulia pun merasa malu karna dia memperlihatkan kekhawatirannya pada king nassar.
"Aulia! Kamu dengerkan apa aku bilang" tanya nassar lembut sambil memegang tangan aulia dan memastikan kalau aulia mendengar ucapannya. Aulia pun sedikit kerkejut ketika dipegang tangannya oleh king nassar.
"Iya aa. Kenapa?" Tanya aulia sedikit terkejut
"Engga jadi!" Jawab nassar menegakan duduknya, memang sebelumnya nassar duduk berhadapan dengan aulia. Nassar terlihat sangat menggemaskan ketika sedang kesal.
"Jangan ngambek gitu dong! Nanti gantengnya ilang!" Ucap aulia spontan memegang pipi gembul nassar dan nassar pun tersenyum malu malu mendapatkan perlakuan spontan dari aulia. Dan aulia dia merasa salah tingkah dengan apa yg di lakukan barusan.
"Apa? Kamu bilang apa tadi?" Tanya nassar yg mulai menggoda aulia.
"Ahh engga gak apa apa!" Ucap aulia gugup.
"Eu,,, aulia pergi dulu yahh. Aulia harus latihan lagi!" Lanjut aulia bangkit dari duduknya."Nanti dulu! Aku belum selesai ngomong sama kamu!" Ucap nassar mearik tangan aulia dan membuat aulia duduk kembali.
"Tapi aa, aulia harus latihan lagi buat nyanyi nanti malem!" Jelas aulia.
"Aulia aku cuman butuh satu jawaban dari kamu. Apa kamu sayang sama aku?" Ucap nassar menatap bola mata legam hitam milik aulia. Dan orng yg ditatapnya pun membalas tatapan dari orng yg menatapnya.
"Iya aku sayang sama kamu aa, aku gak mau kehilangan kamu!" Ucap aulia dalam hati.
Untuk saat ini aulia belum siap jika dia harus memberitahu pada nassar kalau dia juga memiliki perasaan yg sama seperti nassar. Jadi lebih baik dia memendamnya saja sampai nanti waktunya tiba, dia juga akan memberi tahu perasannya pada nassar jija memang dia sudah siap.
"Aulia!" Ucap nassar pada aulia yg terlihat sedang melamun.
"Iya aa!" Jawab aulia sedikit terlonjok kaget.
"Sesusah itu kah kamu jawab pertanyaanku?" Tanya nassar lagi.
"Aa! aulia harus latihan lagi untuk penampilan nanti malam!" Ucap aulia mengalihkan pembicaraan.
"Ya udah kalau kamu emng belum bisa jawab! Kamu Mau bantuin aa gak?" Tanya nassar untuk kesekian kalinya.
"Bantuin apa?" Tanya aulia.
"Bantuin aa ganti perban yahh! Soalnya susah kalo aa sendiri yg ganti perban"
"Hmm ya udah aulia bantuin. Kotak obatnya dimana?" Tanya aulia.
"Bentar aa ambilin dulu!" Ucap nassar bangkit dari duduknya tapi sebelum nassar benar benar melangkahkan kakinya tangannya sudah dicegah oleh aulia.
"Biar aulia aja yg bawa. Aa duduk disini aja!" Ucap aulia menarik tangan nassar untuk duduk kembali. Nassar pun tersenyum dan aulia membawa kotak obatnya diatas meja rias dan setelah itu duduk kembali di samping nassar.
"Makasih yahh aulia!" Ucap nassar. Aulia pun membawa kotak obatnya.
♥♥♥
Makasih udahmau nunggu cerita aku:)).
Jangan lupa klik bintangnya yahh:)) ♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
NALIA♥
FanfictionSebuah cerita khayalanku. Walaupun didunia nyata "mungkin" mereka tidak bersatu, akan ku buat didunia khayalku mereka bersatu. Semoga mereka berjodoh. Aamiin. Sungguh, ternyata membuat cerita itu tidak gampang. Ini cerita pertamaku jadi maklumi kalo...