Nassar pov.
Aku baru tahu kalau orang yg menabrakku saat di lobby tadi ternyata dia adalah peserta ajang pencarian bakat, Dia terlihat sangat manis dari sebelumnya.
Saat dia bernyanyi aku tidak konsentrasi karna aku terfokuskan pada orangnya, senyuman yg begitu sangat manis, bola mata yg membuatku terpesoma, pipi tembemnya yg terlihat sangat imut. Sungguh luar biasa ciptaan mu tuhan.
"Cantik yahh teh!" Ucapku spontan pada depe. Aku pun tersadar kalau aku berbicara seperti itu pada depe
"Iya, manis!" Jawabnya
"Ehh tunggu tunggu, jangan jangan ini orang yg kamu terus bayangin itu? Sampai sampai kamu senyum senyum sendiri!" Aku membalas jawabannya hanya tersenyum. Aku juga yakin dia tau maksud senyumanku itu.Setelah dia selesai bernyanyi aku orang yg pertama komentar, aku mengomemtarinya dengan kalimat pujian. Memamg benar aku tidak berbohong, suaranya sangat bagus stamina suaranya tidak berubah, dan dia sangat cantik malam ini. Setelah aku selesai berkomemtar juri yg lain pun mengomemtari penampilan aulia sama denganku, suaranya memang benar benar sangat indah. Saat semuanya selesai memberi komentar pada aulia, dia pun pergi dari atas panggung. Dan acara pun break.
Aku berniat untuk pergi ke toilet saat acara break tapi tiba tiba aku melihat aulia sedang duduk sendirian di sofa ruangan peserta. Aku menghampirinya dan duduk disamping aulia. Dia terlihat melirikku dan kemudian dia kaget, mungkin dia kaget aku yg duduk disampingnya. Aku berfikir bagaimana caranya aku bisa mendapatkan telfon darinya?. Dan sebuah ide pun muncul dari otakku.
Aku mengungkit saat kejadian di lobby tadi sore, dan terlihat dia benar benar sangat takut padaku. Mungkin dia pikir aku akan memarahinya. Hahahah tidak aulia aku tidak akan memarahi orang yg kusayang. Heheheh. Memang aku sudah menyayanginya sejak pertemuan pertama di lobby tadi. Yahhh kalimat yg tepat adalah cinta pandangan pertama.
Aku memberikan 3 persyaratan padanya agar dia mendapat maaf dariku. Padahal sebelum dia minta maaf pun aku sudah memaafkannya. Persyaratan pertama, Aku meminta nomor handphonenya, yg kedua, aku menyuruhnya untuk tidak memanggilku kakak, ketiga, aku mengajaknya pergi ke restaurant king besok. Cukup lama aku berbincang dengannya dan aku harus pergi kemudian aku pun berpamitan padanya.
"Aku pergi dulu yah, sampai jumpa besok aulia!" Aku mengelus puncuk kepalanya. Terlihat dia terpaku oleh perlakuanku barusan. Aku pun pergi dari hadapannya dan kembali masuk keatas panggung.
***
Sekitar pukul 1 malam Acara ajang pencarian bakat telah selelasi. Aku pulang dari studio sekitar pukul 2 karna aku mengobrol terlebih dahulu dengan yg lainnya. Saat di lobby aku melihat seorang perempuan sedang duduk seperti menunggu seseorang. Tapi kalau di lihat lihat aku seperti mengenalnya. Dan yahhh, dia aulia. Aku menghampirinya dan duduk disampingnya.
"Hey! Ngapain disini? Kenapa belum pulang?" Aku melihat dia terkejut dengan kedatanganku.
"Ehh kak nassar, lagi nungguin jemputan"
"Ohh dari tadi?" Aku bertanya dan menyandarkan punggungku kesandaran kursi.
"Iya udah setengah jam aulia nunggu, lama banget:(" aku melihat dia mengerucutkan bibirnya. Dan aku tersenyum kearahnya.
"Hmm pulangnya kemana?" Aku berencana ingin mengantarkannya pulang.
"Ke NK APARTEMEN kak!" Aku tersenyum kearahnya. Karna ternyata dia tinggak di apartemen milikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NALIA♥
FanfictionSebuah cerita khayalanku. Walaupun didunia nyata "mungkin" mereka tidak bersatu, akan ku buat didunia khayalku mereka bersatu. Semoga mereka berjodoh. Aamiin. Sungguh, ternyata membuat cerita itu tidak gampang. Ini cerita pertamaku jadi maklumi kalo...