Nassar POV.
Setelah tadi pagi aku kumpul kumpul dengan rizki, ridho, reza, ichal, rani, putri, lesti, zevana dan aulia di restoranku. Aku langsung pergi ke daerah Tangerang untuk manggung.
Saat manggung disana tiba tiba saja hujan gak deras deras amat sih hujannya juga sedang dan aku terus saja melanjutkan nyanyinya di atas panggung tanpa menepi ke belakang karna tempatnya outdor jadi aku hujan hujanan.
Setelah selesai aku langsung kebelakang panggung dengan baju yg basah, dengan sigap evan memberikan haduk padaku. Aku sedikit menggigil kedinginan.
"Mendingan aa gantin dulu bajunya biar gak dingin!" Ucap evan peehatian padaku. Memang evan adalah asisten paling care, gak salah aku milih dia untuk jadi asistenku.
Kemudiam aku pergi toilet terdekat disana dan mengganti bajuku dengan baju panjang dan celana panjang, anahnya aku masih saja kedinginan padahal aku sudah menggunakan baju panjang. Selesai mengganti baju aku kembali ke tendaku dan di sana evan sudah menyiapkan teh hangan untukku, aku duduk di kursi.
"Nih aa minum dulu biar gak masuk angin!"
"Makasih yah van!" Aku meminum teh hangannya dan badanku mendingan tidak terlalu dingin.
"Ambilin jaket gue dong! Dingin banget sumpah!" Ucapku memeluk badanku sendiri, sunggu ini kali pertamanya aku merasakan dingin sedingin ini, dan padahal ini bukan pertama kalinya aku off air hujan hujanan tapi entah kenapa off air hujan hujanan kali ini aku nerasakan tidak enak badan.
"Ini aa!" Ucap evan memberikan jaket tebal padaku, dengan segera aku memakainya.
Lama kelamaan hujan lumayan reda dan aku sempatkan untuk pulang.
Aku masuk mobil dan diduduk di kursi belakang bersama evan asistenku. Yg mengendarai mobil itu supirku, pak wahyu.Saat di perjalanan tiba tiba aja aku merasakan pusing di kepalaku, entahlah apa mungkin ini diakibatkan karna aku hujan hujanan. Aku masih menyembunyikam kepusinganku tapi karna aku sudah mulai tidak tahan dengan pusingnya kepala aku menggeram kecil.
"Ssttt... akkhhh!!!" Geramanku kecil. Dan sepertinya evan mendengar eramanku.
"Aa kenapa?" Tanya evan khawatir.
"Kepala gue pusing van!" Ucapku sambil memegang kepalaku merasakan pusingnya.
"Pusing? Kita ke rumah sakit yah aa kita cek keadaan aa!"
"Engga gak usah kita kerumah aja, mungkin gue cuman butuh istirahat aja!"
"Engga ada penolakan! Pokonya kita ke rumah sakit sekarang!" Evan sepertinya benar benar khawatir padaku terlihat dari ekspresinya yg tegang. Aku sangat bersyukur mendapatkan asisten yg pengertian.
"Ya udah iya, tapi gue minta jangan dirawat yah!" Jawabku yg masih memegang kepala.
"Ya gimana dokter aja nanti!" Mendengar ucapan evan barusan tidak ada niatan lagi untuk menjawab ucapannya.
Kini aku hanya bersandar di sandaran kursi sambil memejamkan mataku tanpa tertidur. Sepertinya ini efek dari aku hujan hujan.
Sesampainya di rumahsakit aku langsung di bawa ke UGD. Awalnya evan sudah membawakan kursi roda untukku tapi aku menolaknya karna aku masih bisa berjalan, lagian masa karna pusing gini doang sampe dudukdi kurai roda malu banget kan. Jadinua aku berjalan aja sampai ke UGD.
Di UGD aku langsung di periksa dokter, aku berbaring di ranjang dan dokter langsung memeriksanya. Tidak lama aku diperiksa dan selesai.
"Gimana dok keadaannya?" Tanya evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NALIA♥
FanfictionSebuah cerita khayalanku. Walaupun didunia nyata "mungkin" mereka tidak bersatu, akan ku buat didunia khayalku mereka bersatu. Semoga mereka berjodoh. Aamiin. Sungguh, ternyata membuat cerita itu tidak gampang. Ini cerita pertamaku jadi maklumi kalo...