10# Patah dan Remuk

1.1K 90 11
                                    

Jika aku tau rasanya sesakit ini, aku tak ingin patah lagi. Terjebak dalam angan yang akhirnya menjadi peluru yang menusuk hati hingga remuk redam.

-MERINDU SURGA-

🍁🍁🍁

Pernah merasakan patah hati hingga hatimu rasanya remuk? Bukan hanya remuk, tapi juga patah sepatah-patahnya. Aku yang awalnya diterbangkan setinggi langit, tiba-tiba saja jatuh ke dasar jurang yang penuh duri. Jangan tanya bagaimana rasanya patah hati, karena begitu kamu merasakannya kamu tak akan mau lagi.

Dengan semangat aku membuka pesan dari Mas Elang. Sejak hapenya sudah tidak disita lagi, dia sekarang lebih gencar lagi memberi kabar padaku. Rasanya jauh lebih sering daripada dulu waktu kami masih pacaran. Aku tahu ini termasuk berkhalwat, tapi lagi-lagi aku menutup diri akan kebenaran ini.

Rasa bahagia di hatiku mampu membenarkan semua yang dilarang oleh Allah. Rasa cintaku pada Mas Elang mampu membutakan mata batinku. Hanya satu yang aku takutkan, sesuatu yang dilarang itu biasanya tidak bertahan lama. Akankah ini juga hanya sementara?

Enam bulan berlalu begitu cepat. Mas Elang masih terus memberiku kabar meskipun hanya sekali atau dua kali dalam seminggu. Entah itu menceritakan kesehariannya di sana atau sekedar memberikan nasehat tentang kehidupan. Sesekali dia juga mengingatkanku untuk selalu istiqamah.

Mas Elang

Besok minggu ke mana, Dek?

Kondangan Mas
✔✔

Kondangan terus, kamu kapan? 😁

Kamu siapnya kapan Mas?
✔✔

Serius ini nungguin aku? 😄

Seketika jantungku rasanya seperti diremas setelah membaca balasan pesan dari Mas Elang. Terkadang laki-laki itu membingungkan, minta untuk ditunggu tapi tidak merasa ditunggu.

Jleb banget rasanya, setelah Mas Elang lebih memilih menggapai karirnya lebih dulu, aku mencoba memenuhi ucapannya untuk menunggunya dua tahun, tapi kenapa sekarang begini?

Dia malah seperti ingkar dengan ucapannya, harusnya kalau memang serius dia cukup menjawabnya. Tidak perlu balik bertanya. Toh wanita itu cuma butuh kepastian bukan digantung pada tali yang tidak tahu ujungnya.

Tiba-tiba saja ada rasa yang mengganjal, semacam rasa menyesal yang menyembul begitu saja, meliuk hingga menyebar memenuhi seluruh hatiku. Menyeruak masuk hingga membuat dadaku sesak tak tertahankan.

Tapi di sisi lain ada rasa lega, aku merasa seperti burung yang baru saja dilepaskan dari sangkarnya. Bebas terbang ke mana saja, bebas hinggap di dahan manapun.

🍁🍁🍁

Sudah seminggu semenjak pertanyaanku yang tak mendapatkan jawaban memuaskan dari Mas Elang, dia belum juga memberi kabar lagi. Dia seperti menghilang begitu saja. Yah, aku hanya tahu kalau dia baik-baik saja lewat whatsapp story ataupun instagram storynya.

Hingga akhirnya aku mencoba mengikis perasaan ini. Perasaan cinta yang semula menggebu-gebu kini meredup begitu saja. Harapan yang semula mengangkasa kini tiba-tiba jatuh ke dasar jurang. Kok nyesek ya?

"Gimana kabar Mas Elangmu itu?" tanya Mbak Yuli mengagetkanku.

Aku sedikit berjingkat kaget, lalu menatap Mbak Yuli yang sudah duduk di sampingku. Ekspresi puas jelas tergambar di wajahnya diiringi tawa yang begitu renyah. "Astaghfirullah Mbak, bisa nggak sih nggak pakai ngagetin?"

MERINDU SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang